Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengungkapkan, meskipun banyak tantangan tahun ini namun masih mampu mencatat keuntungan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Direktur Independen merangkap Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava menyebut, tantangan tersebut berasal dari harga hingga suplai dan demand.
"Kami telah dihadapkan pada beberapa tantangan di sektor ini, yang sangat dinamis, baik dari sisi harga, ketersediaan, pasokan, perubahan permintaan, produksi yang lebih tinggi di sini maupun di India dan China, tantangan regulasi, DMO dan dampak subsidi harga, serta struktur royalti yang belum merata di seluruh sektor maupun subsidi mineral," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/8).
Dileep mencatat, total produksi sepanjang semester I tahun ini 37,7 juta MT atau mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar 35,4 juta MT.
"Kinerja yang lebih baik dari para kontraktor dan curah hujan yang lebih rendah di KPC," ucapnya.
Sementara, realisasi harga batubara sepanjang paruh tahun ini turun menjadi US$75,2 per ton dibandingkan tahun 2023 yang sebesar US$ 93,2 per ton. Sehingga biaya unit turun dari US$52,8 per ton di menjadi US$ 47,0 per ton.
"Terutama disebabkan oleh harga minyak yang lebih rendah, rasio pengupasan yang lebih rendah, dan produktivitas KPC yang lebih tinggi," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment