Tuesday, August 27, 2024

IHSG Berbalik Lesu, Ini Biang Keroknya

 

Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Selasa (27/8/2024), setelah beberapa hari terakhir menguat dan terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG melemah 0,68% ke posisi 7.554,77. IHSG pun kembali ke level psikologis 7.500 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,7 triliun dengan melibatkan 9,8 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 745.047 kali. Sebanyak 251 saham terapresiasi, 306 saham terdepresiasi, dan 245 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,59%.

Sementara dari sisi saham, emiten pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 16,5 indeks poin.

Pergerakan IHSG masih akan diwarnai oleh pendaftaran calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 pada hari ini. Daerah-daerah kantong investasi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, dan Jawa Tengah akan jadi perhatian pasar.

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, pendaftaran calon Kepala Daerah dimulai tanggal 27 sampai 29 Agustus 2024. Sementara pelaksanaan pemungutan suara akan digelar pada Rabu, 27 November 2024.


Pilkada 2024 serentak akan digelar di 545 daerah di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

Di sisi lain, pasar juga masih cenderung merespons pernyataan Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole Jumat pekan lalu, di mana ia mengindikasikan akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Powell dalam simposium Jackson Hole akhir pekan lalu yang nampak semakin optimis suku bunga dipangkas pada pertemuan FOMC September.

"Saatnya bagi kebijakan untuk disesuaikan," kata Powell. "Arah pergerakan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko."

Pelaku pasar menunjukkan bahwa kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunganya pada pertemuan 18 September 2024 sebesar 71,5%. Pasar melihat peluang The Fed memangkas 25 basis poin (bp) ke target 5,00%-5,25% pada pertemuan tersebut,

Sementara itu, pasar memperkirakan tetap ada peluang bagi The Fed untuk memangkas sebesar 50 bp).

Pemangkasan pada September diperkirakan tidak akan terjadi sekali pada sisa akhir tahun ini. Namun juga akan diikuti pemangkasan pada November dan Desember. Masing-masing 25 basis poin dan 50 basis poin, sehingga pada akhir tahun diperkirakan suku bunga The Fed akan berada di target 4,25% hingga 4,5% atau turun sebesar 100 bp.

CNBC INDONESIA RESEARCH

No comments:

Post a Comment