Showing posts with label BPF. Show all posts
Showing posts with label BPF. Show all posts

Wednesday, May 28, 2025

Dian Siswarini Ditunjuk Jadi Dirut Telkom (TLKM)

 

Dian Siswarini. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menunjuk Dian Siswarini sebagai direktur utama. 

Dian menggantikan Ririek Adriansyah yang telah menjabat sebagai dirut sejak RUPST 24 Mei 2019.

Sebagai informasi Dian Siswarini sempat menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata sejak 2015 dan mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada Rabu (3/12/2024).

Adapun Dian memulai karier di industri telekomunikasi sejak 1991 pada bidang teknis. Ia bergabung dengan XL pada 1996. Di tahun 2007 Dian dipercaya sebagai Direktur Jaringan lalu tahun 2011 menjabat sebagai Direktur Layanan Digital hingga Juni 2013.

Pengunduran diri Dian terjadi pada saat induk usaha EXCL, Axiata Group, dikabarkan tengah membicarakan merger antara XL dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) milik Sinar Mas.

Mengutip laman Linkedin, Dian saat ini aktif sebagai Co-Chair of W20 Indonesia 2022.

Tuesday, May 27, 2025

Jangan Kaget, Diam-Diam Orang Super Kaya Pindahkan Emas ke Negara Ini

 

emas gold bar
Foto: emas gold bar

Jakarta, CNBC Indonesia - Diam-diam orang-orang sangat kaya kini menyimpan emasnya di tetangga dekat RI. Hal ini seiring ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang mengguncang pasar keuangan.

Mengutip CNBC International, Selasa (27/5/2025), negara itu adalah Singapura. Dikenal sebagai "The Reserve", tidak jauh dari bandara internasional Changi, fasilitas enam lantai yang diperkuat dengan keamanan ketat menyimpan emas dan perak batangan dengan nilai US$ 1,5 miliar (Rp 24 triliun).

"Fasilitas penyimpanan ini memiliki banyak brankas pribadi dan ruang penyimpanan yang menjulang tinggi yang dipenuhi dengan ribuan kotak penyimpanan yang tingginya mencapai tiga lantai," muat laman itu.
Lebih detil, dilaporkan bagaimana dari awal tahun hingga April, tempat penyimpanan logam mulia ini telah menerima peningkatan pesanan sebesar 88%, dari periode yang sama pada tahun 2024. The Reserve, yang juga menjual emas dan perak batangan, melihat penjualan logam mulia batangan meroket 200% dari tahun ke tahun pada waktu itu.

"Banyak klien dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi sedang mempertimbangkan tarif, melihat dunia berubah, melihat potensi ketidakstabilan geopolitik," kata pendirinya Gregor Gregersen.

"Ide untuk menempatkan logam fisik di yurisdiksi yang aman seperti Singapura dengan pihak yang dapat mereka percayai menjadi tren besar saat ini," tambahnya seraya menambahkan bahwa 90% pesanan baru berasal dari luar Singapura.

Perlu diketahui, harga emas baru-baru ini "mendingin" beberapa pengamat pasar masih percaya bahwa harga emas dapat naik hingga US$5.000 per ons tahun depan. Harga emas spot saat ini diperdagangkan pada US$3.346,32 per ons, mendekati level historis.

Orang Kaya Lebih Pilih Emas Fisik hingga Khawatir Menyimpan di Bank?

Sementara itu, Gregersen juga menyindir bagaimana orang kaya sekarang lebih memilih emas dibanding "kertas kepemilikan" atau saham. Krisis Bank Silicon Valley di Amerika Serikat (AS) misalnya, menjadi sebab.

"Orang kaya juga semakin memilih emas batangan fisik daripada kertas karena mereka tidak menginginkan terlalu banyak eksposur harga," ujar Gregersen.

"Apa yang terjadi pada tahun 2023 (kriis Bank Silicon Valley) memicu preferensi investor untuk memiliki secara fisik atau mengalokasikan emas batangan tertentu secara aman, daripada mengandalkan klaim di atas kertas atau hanya memiliki saham... yang dapat berisiko jika bank bangkrut," kata kepala penelitian dan strategi logam di MKS Pamp, sebuah perusahaan pemurnian dan perdagangan logam mulia, Nicky Shiels.

Di sisi lain, kepala strategi pasar World Gold Council, John Reade, menguak kekhawatiran yang muncul dari orang-orang kaya menyimpan emas di bank. Ini terkait kekhawatiran tentang kesehatan sistem keuangan global.

"Beberapa pemegang logam mulia fisik merasa khawatir menyimpan emas di dalam sistem perbankan, bahkan dalam bentuk yang dialokasikan, sehingga mereka lebih memilih menyimpan emas di entitas selain bank," kata Reade.

Thursday, May 22, 2025

Jangan Kaget! Dolar AS Tak Sekuat Dulu, Bukan Lagi Tempat Berlindung

 

Ekonom Indonesia dan mantan Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri menyampaikan paparan dalam DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ekonom Indonesia dan mantan Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri menyampaikan paparan dalam DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) tidak lagi menjadi aset lindung atau safe haven. Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri mengatakan itu karena kebijakan tarif resiprokal yang diusung Presiden AS Donald Trump, yang menyebabkan kekhawatiran dari pasar keuangan.

"Sebelum tarif resiprokal, saya berekspektasi, dengan tarif universal sekitar 10%. Ketika Presiden Trump berkuasa, saya mengharapkan bahwa dolar akan terus menjadi aset safe haven, ya. Tetapi bagi saya, tampaknya setelah tarif timbal balik, ada beberapa kekhawatiran dari pasar keuangan tentang peran dolar sebagai satu-satunya safe haven," ujar Chatib di acara DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Menurutnya, ada kecenderungan terjadinya dedolarisasi, walaupun tidak dalam kasus ekstrem. Maka demikikan, Chatib mengatakan saat ini terjadi depresiasi dolar AS terhadap mata uang utama, termasuk rupiah.

"Ya, meskipun saat ini, rupiah masih sekitar 16.500. Jadi cara saya melihatnya, dalam situasi seperti ini, saya akan terkejut jika dalam jangka menengah, kita akan melihat depresiasi dolar AS terhadap mata uang utama," tandasnya.

Dalam situasi ini, Chatib menyebut Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan. Tepat hari ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan alias BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%.

"Saya melihat lebih banyak ruang, karena jika Anda melihat inflasi kita sekarang kurang dari 3%, 2,5%. Jika kecenderungan dolar AS terdepresiasi terhadap mata uang utama. Jadi saya tidak berpikir, saya pikir ada ruang bagi Bank Indonesia untuk intervensi," jelasnya.


Wednesday, May 7, 2025

CT, Haji Isam Sampai Prajogo Temani Prabowo Temui Bill Gates

 

Pertemuan Presiden Prabowo dengan Bill Gates dan Filantropis Indonesia, Rabu (7/5/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Pertemuan Presiden Prabowo dengan Bill Gates dan Filantropis Indonesia, Rabu (7/5/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025). Turut hadir pula tokoh filantropi Indonesia dan menteri anggota Kabinet Merah Putih.

Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan kalau setiap tahun, Gates Foundation memberikan bantuan sebesar US$ 9 miliar setiap tahun. Khusus untuk Indonesia, kepala negara mengatakan, Gates telah menyumbang lebih dari US$ 100 juta sejak tahun 2009.

"Jadi sesuatu yang menarik tadi saya bicara dengan beliau, beliau telah memberi hibah ke Indonesia senilai US$ 159 juta. Di kesehatan US$ 119 juta, pertanian US$ 5 juta, teknologi US$ 5 juta, bantuan sosial lainnya lintas sektor totalnya lebih dari US$ 28 juta lebih," kata Prabowo.

Berikut daftar pengusaha dan petinggi yang hadir di Istana Merdeka:

- Pemilik CT Corp, Chairul Tanjung

- Pemilik PT Alamtri Resources Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir 

- Pemilik Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo

- Pemilik Barito Group, Prajogo Pangestu

- Komisaris Indika Energy (INDY), Arsjad Rasjid

- Pemilik Artha Graha Group, Tomy Winata

- pemilik Lippo Group, James Riady

- Pemilik Salim Group, Anthony Salim

- Pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir

- Pemilik Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyah (Haji Isam)

- Wakil Ketua Umum KADIN, Aryo Djojohadikusumo

- Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono

- Menkomdigi, Meutya Hafid

Wednesday, April 30, 2025

Top! Waskita Karya (WSKT) Pangkas Utang Rp14,7 Triliun di 2024

 

Waskita Karya
Foto: dok Waskita Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil memangkas utang hingga Rp14,7 triliun di 2024. Hal tersebut terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar perusahaan, Selasa, (29/4). Adapun dalam RUPST tersebut terdapat tujuh mata acara yang dibahas, di antaranya Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku2024.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, proses pemulihan kinerja keuangan dan operasional melalui restrukturisasi menjadi perhatian utama Perseroan selama 2024. Kini, Waskita Karya pun telah mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp 31,65 triliun.

"Skema restrukturisasi tersebut telah efektif sejak 17 Oktober 2024. Berkat restrukturisasi yang dijalankan, Perseroan menjadi lebih optimal dalam menata keuangannya," ujar Ermy.

Ia menambahkan, restrukturisasi yang dilakukan pada Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi. Perseroan, kata dia, berhasil mendapatkan persetujuan restrukturisasi tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).

"Dalam konteks restukturisasi operasional, perusahaan menitikberatkan pada pemulihan kegiatan operasional inti dengan fokus menjadi kontraktor murni. Strategi ini mengedepankan pengerjaan sejumlah proyek dengan skema pembayaran bulanan dan menghindari turnkey, guna menjaga stabilitas modal kerja," jelasnya.

Ermy menegaskan, manajemen juga berkomitmen untuk melakukan perbaikan Tata Kelola Perseroan. Hal ini menjadi salah satu fokus utama demi mencapai bisnis perusahaan yang prudent dan sustain.Pada tahun lalu, lanjutnya, Waskita berhasil mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun
menjadi Rp69,3 triliun.

Kinerja Waskita induk atau secara standalone pun mencatatkan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp4,8 triliun. Laba itu disebabkan adanya peningkatan pendapatan lain-lain yang berasal dari pengakuan gain atas modifikasi utang dan adanya perbaikan rasio Beban Pokok Pendapatan/Pendapatan Usaha yang menghasilkan peningkatan margin laba kotor dari 0,6 persen pada 2023 menjadi 5,7% pada 2024.

Secara konsolidasi, Waskita juga berhasil meningkatkan EBITDA hingga 347 persen dari negatif Rp0,4 triliun menjadi positif Rp0,9 triliun. Peningkatan itu dikarenakan kinerja operasional, efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di ruas Tol Bogor-Ciawi-
Sukabumi (Bocimi).

Kemudian, beban keuangan Perseroan turun sebesar 1,8% dari Rp4,4 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan suku bunga pinjaman sejalan dengan restrukturisasi yang telah efektif dan divestasi ruas Tol Bocimi.

"Pada tahun lalu, Perseroan berkontribusi terhadap negara terkait pembayaran pajak sebesar Rp1,8 triliun secara konsolidasi," jelas Ermy.

Adapun total Nilai Kontrak Baru (NKB) yang didapat Perseroan menembus Rp9,55 triliun sepanjang 2024. Lalu realisasi pendapatan usaha secara konsolidasi mencapai Rp10,7 triliun atau 101 persen dari target Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Berikutnya, total realisasi dana Tanggung Jawab dan Sosial Lingkungan (TJSL) Waskita Karya sebesar Rp4,4 miliar pada 2024. Sebanyak Rp2,9 miliar di antaranya merupakan realisasi TJSL PUMK, dengan 94 mitra binaan. Sedangkan sisanya sebesar Rp1,5 miliar merupakan realisasi TJSL Non-PUMK yang mencakup 10 program.

Di antaranya penanaman ratusan pohon buah, membantu ratusan korban bencana alam, pembagian ribuan paket sembako, memberikan pelatihan ke ratusan UMKM, mengadakan mudik gratis bagi ratusan pegawai, pengadaan sarana dan prasarana air bersih dan pengelolaan sampah, penyaluran beasiswa kepada puluhan siswa, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, baik Ruang Kelas Baru (RKB) maupun komputer.

"Kegiatan TJSL Waskita Karya terbagi ke dalam empat pilar yaitu pilar sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola. Sepanjang tahun lalu, anggaran TJSL Waskita banyak disalurkan ke pilar ekonomi hingga Rp3,16 miliar. Ke depannya Perseroan berkomitmen akan terus melakukan peran tanggung jawab
sosial perusahaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat di Tanah Air," jelas Ermy.

Pada 2024 juga, perseroan meraih penghargaan tertinggi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang digelar oleh Komisi Informasi Pusat. Waskita sukses mempertahankan predikat sebagai Badan Publik (BP) Informatif sejak 2023. Waskita terus berkomitmen pula dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG).

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan peningkatan skor assesment GCG dari 90,62 menjadi 92,1, sehingga mendapat predikat sangat baik.

"Kami berharap usai RUPST, Waskita bisa berlari lebih kencang lagi untuk mengejar sejumlah target pemulihan. Perseroan percaya seluruh keputusan yang telah disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat tahunan ini akan berdampak baik bagi Waskita Karya sebagai BUMN Konstruksi yang sudah 64 tahun lebih berkontribusi bagi bangsa dan negara," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam RUPST 2025 diputuskan tidak ada perubahan susunan direksi dan komisaris. Dengan begitu, Perseroan akan terus melanjutkan sejumlah strategi peningkatan kinerja, demi membawa Waskita bangkit dan kembali menjadi perusahaan konstruksi yang berkelanjutan sekaligus bertata kelola
baik.

Komisaris Utama/Independen : Heru Winarko
Komisaris Independen : Muhamad Salim
Komisaris Independen : Muradi
Komisaris Independen : Addin Jauharudin
Komisaris : Dedi Syarif Usman
Komisaris : T. Iskandar
Direktur Utama : Muhammad Hanugroho
Direktur Keuangan : Wiwi Suprihatno
Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital : Rudi Purnomo
Direktur Risk Management, Legal & QHSE : Anton Rijanto
Direktur Operasi I : Ari Asmoko
Direktur Operasi II : Dhetik Ariyanto