Showing posts with label BEST PROFIT. Show all posts
Showing posts with label BEST PROFIT. Show all posts

Tuesday, July 15, 2025

86 Persen Beras Premium Tak Sesuai Standar hingga Rugikan Rakyat

 Ilustrasi beras

Ilustrasi beras (Freepik/Istimewa)

Makassar, Beritasatu.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, sebanyak 86% beras premium yang beredar di pasaran tidak memenuhi standar. Kondisi ini dinilai sangat merugikan masyarakat, terutama penerima bantuan sosial (bansos).

Pernyataan tersebut disampaikan Amran seusai menghadiri pengambilan sumpah sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (14/7/2025).


“Harga beras naik Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilo karena dioplos. Yang dirugikan adalah rakyat kecil. Kalau mau disebut biadab, ya memang biadab. Ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Amran.

ADVERTISEMENT

Ia menyoroti maraknya kejahatan pangan yang bukan hanya terjadi pada beras, tetapi juga minyak goreng dan pupuk. Dalam sepuluh bulan terakhir, Kementerian Pertanian mencatat lebih dari 260 kasus manipulasi pangan yang kini sedang ditangani aparat penegak hukum.

“Pupuk palsu saja merugikan petani sampai Rp 3,2 triliun. Minyak goreng tercatat 20-an kasus, dan beras oplosan 212 kasus. Total kerugian masyarakat mencapai Rp 99 triliun. Kalau berlangsung 10 tahun, bisa tembus Rp 1.000 triliun. Ini sangat serius dan tidak boleh dibiarkan,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, pihak Kementan telah menyurati Kapolri dan Jaksa Agung, serta berkoordinasi dengan Satgas Pangan. Selain itu, Amran juga menyatakan sedang melakukan reformasi besar-besaran di tubuh Kementerian Pertanian.

“Kami diminta memberikan testimoni oleh KPK soal capaian antikorupsi. Itu jadi bukti bahwa kita di jalur yang benar,” katanya.

Amran juga memastikan bahwa harga beras akan segera turun seiring penyaluran bansos beras oleh pemerintah. Sebanyak 360.000 ton bansos disiapkan untuk masyarakat, dan 62.000 ton di antaranya sudah mulai disalurkan.

Selain bansos, Perum Bulog juga menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar. Saat ini, kata Amran, stok beras pemerintah mencapai 4,2 juta ton, termasuk 1,3 juta ton beras subsidi yang siap didistribusikan.

“Kami sudah komunikasi dengan Pak Mendagri dan Bulog. Bansos sudah disalurkan 62.000 ton. Stok kita banyak, jadi tidak perlu khawatir,” pungkasnya.

Wednesday, July 9, 2025

BEI Depak Dua Calon Emiten dari Pipeline IPO

 

Mahasiswa melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mahasiswa melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencoret dua calon emiten dari daftar pipeline pencatatan saham tahun ini. Dengan pencoretan tersebut, jumlah perusahaan yang masih mengantre untuk melantai di pasar modal kini hanya tersisa empat.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, dari total 14 perusahaan yang sebelumnya masuk dalam pipeline hingga Juni 2025, delapan emiten akan tercatat pada pekan ini, empat masih dalam proses, dan dua lainnya dikeluarkan.

“Kalau ada yang sudah rilis akhirnya keluar, pertama bisa jadi karena pemutakhiran data. Jadi mereka memutuskan untuk laporan keuangannya itu diperbarui,” kata Nyoman di Gedung BEI, Selasa (8/7/2025).

Selain itu, Nyoman juga menjelaskan alasan lain didepaknya calon emiten dari pipeline yaitu terdapat perbaikan yang membutuhkan waktu seperti legal dokumen. Terakhir yaitu memang memang ditolak oleh bursa.

Dengan didepaknya dua calon emiten tersebut, saat ini Bursa hanya memiliki 4 perusahaan di pipeline. Meskipun pipeline IPO kini menyusut signifikan, BEI tetap mengklaim minat emiten untuk mencatatkan sahamnya masih cukup tinggi. Nyoman menyebut, dalam tren dua tahun terakhir, banyak perusahaan baru mulai mengajukan dokumen setelah merampungkan laporan keuangan semester I.

“Saat ini kan mereka masih preparation laporan keuangan Juni. Jadi memang banyak yang baru akan masuk pipeline setelah itu,” ujarnya.

Dia mengklaim setidaknya tren dalam dua tahun terdapat 45 hingga 47 perusahaan yang baru memproses dokumen ke regulator untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.

Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, sepanjang semester I/2025, total dana yang berhasil dihimpun melalui pasar modal Indonesia mencapai Rp142,62 triliun dari 123 aksi korporasi. Skema yang paling dominan adalah penerbitan obligasi dan sukuk berkelanjutan (PUB EBUS), disusul penambahan modal melalui rights issue (PUT) dan penawaran umum perdana saham (IPO).

Secara rinci, IPO tercatat dilakukan oleh 14 perusahaan, dengan total dana yang diperoleh mencapai Rp6,69 triliun. Sementara itu, dari pipeline saat ini, masih ada 6 calon emiten IPO dengan potensi dana tambahan sebesar Rp5,95 triliun.

Penggalangan dana terbesar berasal dari aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue, yang dilakukan oleh 8 emiten dan menyumbang Rp19,14 triliun.

Sementara itu, emisi efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) menyumbang Rp9,15 triliun dari 9 penerbit, dan PUB EBUS menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp107,64 triliun dari 92 penerbitan.

BEI juga mencatat bahwa hingga akhir Juni 2025, terdapat 13 aksi korporasi lagi dalam pipeline, dengan potensi tambahan dana Rp9,80 triliun, mayoritas berasal dari PUB EBUS dan IPO.

Monday, July 7, 2025

Kimia Farma (KAEF) Perbaharui Lapkeu 2023, Rugi Bengkak-Aset Turun

 

Ilustrasi Kimia Farma. (CNBN Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi Kimia Farma. (CNBN Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) resmi menerbitkan kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2023 setelah dilakukan penelaahan ulang. Sebab, emiten farmasi pelat merah itu sebelumnya menemukan adanya dugaan anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) melakukan pemolesan laporan keuangan.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan KAEF, revisi laporan keuangan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan sejumlah akun material, terutama yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, dan penyajian atas pos-pos tertentu di entitas induk maupun anak usaha. Laporan keuangan terbaru ini ditelaah oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo (Kreston Indonesia).Penyesuaian ini menyebabkan sejumlah perubahan signifikan dalam laporan keuangan, antara lain, rugi bersih membengkak seiring penyesuaian pajak tangguhan dan cadangan atas aset tertentu.

Total aset turun 5,43% akibat koreksi atas nilai persediaan dan pencadangan piutang usaha. Liabilitas naik 5,89% karena adanya penyesuaian atas beban akrual dan kewajiban lainnya.

Meski demikian, manajemen Kimia Farma memastikan bahwa penerbitan kembali laporan keuangan ini tidak berdampak terhadap operasional maupun kelangsungan usaha perusahaan. Revisi laporan keuangan ini justru diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan tahun buku 2024 agar sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK).

"Penerbitan kembali Laporan Keuangan ini bertujuan untuk memastikan transparansi, kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK), serta memberikan informasi yang lebih lengkap kepada pemangku kepentingan," kata Plt. Direktur Utama KAEF, Lina Sari dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (7/7/2025).

Friday, July 4, 2025

Asing Masih 'Ogah' Net Buy Saham RI, Ini Penyebabnya

 

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah lebih dari dua pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di bawah level psikologis 7.000. Pergerakan IHSG pun masih berat sepanjang pekan ini, berakhir terkoreksi tipis meski sempat dibuka menguat.

Salah satu penyebab utamanya adalah aksi penjualan bersih investor dari pasar modal RI. RTI Business mencatat, dalam sepekan terakhir, asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp1,93 triliun di pasar reguler.

Menurut Direktur Panin Asset Management Rudiyanto, investor asing masih menempatkan porsi investasi di Indonesia lebih kecil alias underweight lantaran beberapa kebijakan pemerintah. Meskipun pemerintah telah melakukan beberapa revisi untuk mengubah pandangan investor, ia menyebut masih butuh waktu karena menunggu realisasi perubahan kebijakan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi RI.

"Secara umum Indonesia oleh asing masih dipandang sebagai negara berbasis komoditas, dengan harga komoditas yang stagnan atau turun, maka belum ada story yang menarik untuk Indonesia," kata Rudiyanto kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/7/2025).

Terpisah, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan investor asing masing memasang sikap wait and see karena karena kekhawatiran atas perkembangan ekonomi global, termasuk negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) yang belum jelas.

Selain itu, ia menyebut kinerja emiten perbankan, yang biasanya jadi pilihan unggulan investasi asing saat ini mengalami perlambatan kinerja.

Menurut Ekky, investor asing itu tidak bisa berinvestasi sembarangan karena pasar Indonesia kecil.

"Jadi masuknya ya, ke saham saham tertentu saja, kalau pilihan saham yang sedikit ini kinerjanya melemah, ya wajar belum kembali," katanya.

Pada perdagangan hari ini, indeks sempat dibuka menguat 0,5% namun tak lama kemudian kembali terperosok ke zona merah, berada di posisi 6.861,93. Lantas, sejak 19 Juni lalu, indeks acuan utama pasar modal RI itu belum berhasil kembali ke level 7.000.

Tuesday, June 17, 2025

Asing Tiba-Tiba Borong Saham Pelat Merah

 

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pada perdagangan awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah. Indeks ditutup turun 48,47 poin atau melemah 0,68% ke level 7.117,59 pada hari Senin (16/6/2026).

Nilai transaksi mencapai Rp 14,98 triliun yang melibatkan 24,63 miliar saham dalam 1,49 juta kali transaksi. Sebanyak 232 saham naik, 388 turun, dan 186 tidak bergerak.

Pada hari itu, investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp143,13 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp155,16 miliar di pasar reguler. Di samping itu, pembelian bersih asing tercatat mini, hanya sebesar Rp12,03 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Di tengah aksi jual asing, sejumlah saham pelat merah masuk daftar belanjaan asing pada perdagangan kemarin. BBNI menjadi saham dengan net buy asing terbesar, yakni Rp 205,63 miliar. Lalu ada pula BMRI Rp 94,18 miliar dan TLKM Rp 48,77 miliar. 

Selengkapnya, mengutip Stockbit, berikut 10 saham dengan net foreign buy  terbesar pada perdagangan Senin:

1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp205,63 miliar

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp94,18 miliar

3. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp72,49 miliar

4. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp48,77 miliar

5. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp48,28 miliar

6. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp38,85 miliar

7. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) - Rp38,44 miliar

8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp34,05 miliar

9. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) - Rp33,57 miliar

10. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) - Rp32,78 miliar

Monday, June 16, 2025

Rosan Roeslani: Pendapatan Danantara Bisa Tembus Rp 13 Triliun

 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam acara International Conference on Infrastructure/ICI 2025, di JICC, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam acara International Conference on Infrastructure/ICI 2025, di JICC, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendapatan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diperkirakan bisa tembus Rp13 triliun dalam 5 tahun ke depan. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan pendapatan itu berasal dari nilai investasi yang masuk ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir, yakni sebesar Rp9.100 triliun.

Ia mengatakan pendapatan Danantara tersebut diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi RI 8% pada tahun 2029 nanti. Menurut Rosan, angka ini sesuai dengan yang dipaparkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

"Jadi 5 tahun ke depan memang diharapkan pertumbuhannya jump very significant, dalam rangka kita mencapai pertumbuhan 8%," kata Rosan dalam Meet The Leaders Universitas Paramadina, dikutip Senin (16/6/2025).Ia melanjutkan Danantara sebagai pengelola dana abadi negara memiliki total aset di atas Rp15.000 triliun dari seluruh badan usaha milik negara (BUMN). Rosan mengatakan Danantara sebagai lengan investasi pemerintah mendapatkan dana kelolaan melalui pembagian dividen badan usaha milik negara (BUMN).

"Sekarang ini bisa kita kelola untuk harus menghasilkan return. Kalau Indonesia ini kurang lebih, you would like to have return at least like 10%," kata Rosan.

Pria yang juga merupakan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM ini mengatakan mungkin Danantara akan investasi ke luar negeri sebanyak 20%. Sehingga total investasi dalam dan luar negeri sebesar 35%. Maka, ada sekitar US$185 miliar yang dapat digunakan dalam 5 tahun sekali untuk investasi.

"Again, to create more jobs. Investasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu ujung tombak untuk perekonomian, penciptaan lapangan pekerjaan, dan yang lain-lain. Karena di satu sisi itu investasi," terangnya.


Tuesday, June 10, 2025

Komisaris Vale Indonesia (INCO) Yusuke Niwa Mengundurkan Diri

 

Komisaris Vale indonesia, Yusuke Niwa. (Dok. Vale)
Foto: Komisaris Vale indonesia, Yusuke Niwa. (Dok. Vale)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengumumkan bahwa Yusuke Niwa mengundurkan diri dari kursi Komisaris perseroan. Surat pengunduran dirinya telah diterima oleh perusahaan sejak tanggal 9 Juni 2025.

"Merujuk pada Pasal 9 huruf a POJK 33/2014, dengan ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 9 Juni 2025, Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Yusuke Niwa sebagai Komisaris Perseroan," tulis manajemen melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/6).Selanjutnya, perseroan akan mengajukan permohonan atas persetujuan pengunduran diri tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan terdekat.

Yusuke Niwa merupakan pria berkewarganegaraan Jepang. Ia telah lama berkarir di sektor tambang sejah tahun 2017 sebagai Deputy General Manager, Battery Materials Business Unit, Materials Division, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. Lalu pada tahun 2018 sebagai General Manager, Business Administration Department, Materials
Division, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd.

Selanjutnya, pada tahun 2019 menjabat sebagai General Manager, Human Resources Development Department, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. dan pada tahun 2020 General Manager, Nickel Sales & Raw Materials Department, Non- Ferrous Metals Division, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd.

Monday, June 2, 2025

Breaking! IHSG Turun 1% Lebih, Investor Waswas Tunggu Data Ekonomi RI

 

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025).

Indeks turun 0,58% pada awal pembukaan perdagangan sesi pertama dan kembali ke level 7.134,49. Sebanyak 188 saham naik, 81 turun, dan 326 tidak bergerak. Pelemahan IHSG nyatanya semakin dalam setelah beberapa menit perdagangan dibuka dengan indeks terkoreksi hingga 1% lebih.

Hingga pukul 09.21 WIB, IHSG tercatat turun 1,17% ke 7.091,57.Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 4,29 triliun yang melibatkan 4,49 miliar saham dalam 274 ribu kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun turun menjadi Rp 12.325 triliun.

Nyaris seluruh sektor perdagangan berada di zona merah, dengan hanya sektor transportasi yang tercatat menguat.

Sektor keuangan (-1,35%), perindustrian (-1.34%), properti (-0,97%) dan barang baku (-0,94%) menjadi yang terkoreksi paling dalam pada perdagangan hari ini.

Saham emiten perbankan tercatat melemah signifikan, dengan emiten kapitalisasi pasar terbesar (BBCA) ambruk lebih dari 3%.

Pelemahan IHSG hari ini akan didorong oleh penantian data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Mei 2025 dan neraca perdagangan April 2025.

IHK diperkirakan turun atau mengalami deflasi pada Mei 2025 secara bulanan. IHK turun karena melandainya harga sejumlah bahan pangan, tiket transportasi, hingga bahan bakar minyak (BBM).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan IHK secara bulanan (month to month/mtm) diproyeksi turun atau mengalami deflasi sebesar 0,1%. Sementara secara tahunan (year on year/yoy), IHSK masih diproyeksi naik atau mengalami inflasi sebesar 1,89%.

Jika IHK kembali terjadi deflasi maka ini akan menjadi deflasi ketiga sepanjang tahun ini setelah Januari (-0,76%) dan Februari (-0,48%).

Deflasi bisa menjadi kabar buruk karena bisa mencerminkan pelemahan daya beli. Terlebih, Indonesia sudah kerap mencatatkan deflasi pada tahun ini.
Melandainya harga barang bisa dipicu oleh melemahnya permintaan bukan lagi karena harga kembali normal atau pasokan yang mencukupi.

Namun demikian, sentimen positif datang dari investor asing setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan data transaksi 26 - 27 Mei 2025, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp1,50 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,11 triliun di pasar saham dan Rp2,02 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara), serta jual neto sebesar Rp0,63 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selain IHK, investor juga menunggu data neraca perdagangan April 2025. Neraca April akan mencerminkan seberapa besar dampak kebijakan perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Polling CNBC Indonesia dari sembilan institusi menunjukkan neraca dagang Indonesia akan mengecil ke US$ 2,7 miliar pada April 2025, dari US$ 4,33 miliar pada Maret 2025.

Sebagai catatan, Trump mengumumkan kebijakan tarif impor 10% dan tarif resiprokal pada 2 April 2025. Trump juga terus mengganti kebijakan tarif impornya. Trump memang menunda tarif resiprokal hingga 90 hari tetapi tetap memberlakukan tarif 10%.

Bila data IHK dan neraca dagang belum diketahui, maka data aktivitas manufaktur RI sudah keluar.

Aktivitas manufaktur Indonesia kembali mengalami kontraksi pada Mei 2025. Kontraksi memperpanjang tren negatif menjadi dua bulan beruntun,

Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari ini, Senin (2/6/2025) menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di 47,4 atau mengalami kontraksi pada Mei 2025. Ini adalah kedua kali dalam dua bulan beruntun PMI mencatat kontraksi.

PMI memang lebih baik dibandingkan pada April 2025 yakni 46,7.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

S&P Global menjelaskan aktivitas produksi dan pesanan baru kembali melemah, dengan penurunan pesanan baru yang bahkan lebih tajam dibanding April. Penurunan pesanan bahkan menjadi yang terdalam sejak Agustus 2021.

Nilai tukar rupiah hari ini juga akan dibayangi oleh pergerakan indeks dolar. Indeks masih melemah sejak pekan lalu. Indeks melemah ke 99,17. Pelemahan ini menjadi kabar baik bagi rupiah karena ada potensi asing membeli rupiah setelah menjual dolar.
Indeks ambruk dari pertengahan Mei di tengah berubah-ubahnya kebijakan Presiden AS Donald Trump.