Tuesday, August 13, 2024

Ini Bocoran Saham yang Bakal Pesta Dividen dari Laba Tahun Buku 2024

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan lima sektor pasar modal Indonesia yang membagikan dividen jumlah terbanyak hingga 9 Agustus 2024. Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengungkapkan sektor yang paling royal membagikan dividen adalah sektor finansial atau perbankan.

Ia merincikan, sektor tersebut telah menebar dividen sebesar total Rp58,24 triliun hingga Agustus 2024. Jumlah itu meningkat dibandingkan setahun sebelumnya senilai Rp50,57 triliun.

"Berartinya sektor finansial akan membagikan angka yang lebih besar di tahun 2024 ini, di mana setengah tahunnya saja sudah melebihi satu tahun di tahun 2023," kata Samsul dalam konferensi pers HUT ke-47 tahun Pasar Modal RI, Senin (12/8/2024).

Pada peringkat kedua, adalah sektor energi. Per Agustus 2024, sektor energi telah menabur dividen senilai Rp30,86 triliun. Namun, nilai itu menurun dari setahun sebelumnya sebesar Rp56,2 triliun.

Kemudian, sektor paling royal bagi dividen lainnya adalah industrial, multisektor, dan holdingnya, yang telah tercatat mendistribusikan dividen sebesar Rp7,83 triliun hingga Agustus 2024. Jumlah itu juga menurun dari tahun lalu sebesar Rp11,79 triliun.

Berikutnya, sektor industrial integrated tercatat menebar dividen sebesar Rp 7,36 triliun di tahun 2024, dari tahun sebelumnya Rp6,88 triliun pada 2023.

"Artinya tahun ini jauh lebih besar dibandingkan tahun 2023 karena saat ini baru setengah tahun," ungkap Samsul.

Selanjutnya, sektor industrial wireless dan telecommunication service tercatat telah membagikan dividen Rp 3,73 triliun hingga Agustus 2024. Jumlah itu juga turun dari setahun sebelumnya Rp4,20 triliun pada tahun 2023.

Lebih lanjut, Samsul menyebut sektor yang menerbitkan Efek bersifat utang dan/atau Sukuk Tanpa Penawaran Umum (EBUS) terbanyak berasal dari sektor financial atau consumer financing. Tercatat, sektor tersebut telah mendistribusikan Rp23,26 triliun di tahun 2024, turun dari tahun lalu Rp28,77 triliun 2023.

No comments:

Post a Comment