Tuesday, March 19, 2024

Emiten Sandiaga Uno Saratoga (SRTG) Rugi Rp 10,14 T, Ini Penyebabnya

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencetak rugi sepanjang 2023. Hal ini terjadi di tengah penurunan harga komoditas.

Merujuk pada laporan keuangan, SRTG berbalik rugi per Desember 2023 sebesar Rp10,14 triliun. Sementara di tahun 2022, emiten milik Sandiaga Uno ini membukukan laba Rp4,61 triliun.

Dari sisi top line, Perseroan membukukan kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp13,81 triliun atau membengkak 471% dari tahun lalu. Sementara penghasilan naik tipis menjadi Rp2,80 triliun.

Sedangkan beban pokok penjualan menurun dari Rp232,40 miliar menjadi Rp222,14 miliar.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, Saratoga mencatat penurunan 20% Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sebesar Rp 48,9 triliun. NAV tersebut terkontraksi karena gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023.

"Gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023 telah berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan PT Merdeka Copper Gold Tbk . Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu," jelas Devin dalam keterangan resmi, Selasa, (19/3/3024).

Meski begitu, Devin berkeyakinan, ADRO dan MDKA akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Apalagi dua entitas perusahaan tersebut berada di sektor strategis, yaitu komoditas batubara, emas, nikel dan juga bisnis hilirisasi komoditas.

Posisi nilai aset perseroan pada akhir tahun ini tercatat sebesar Rp 50,94 triliun atau menyusut dari sebelumnya Rp 63,77 triliun. Sementara posisi liabilitas UNTR sebesar Rp 2,15 triliun. Adapun ekuitasnya tercatat sebesar Rp 48,78 triliun di tahun 2023.

Adapun per 29 Februari 2024, Edwin Soeryadaya merupakan pengendali SRTG dengan kepemilikan 34,93%. Kemudian PT Unitras Pertama menggenggam 32,72%, Sandiaga Salahuddin Uno 21,51%, Dewin Wirawan 0,5%, Michael WP. Soeryadjaya 0,04%, Lany Djuwita 0,04%, dan masyarakat nonwarkat 10,51%. 

No comments:

Post a Comment