Foto: Baritono Pangestu/Dok TPIA
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten energi hijau milik taipan Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energi (BREN), resmi melantai secara perdana awal pekan ini, Senin (9/10).
Saham BREN langsung dibuka melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau menguat 25%. Lalu dalam dua hari perdagangan berikutnya saham BREN lanjut ARA dan pada penutupan perdagangan Rabu (11/10) kemarin ditutup di harga Rp 1.515/saham.
Angka tersebut setara dengan kenaikan 94,23% dari harga IPO yang dipatok Rp 780/saham kala perusahaan menerbitkan saham baru dan melepasnya kepada publik. Saat ini kapitalisasi pasar BREN tercatat mencapai Rp 202,69 triliun.
Valuasi tersebut membuat BREN langsung masuk dalam 10 perusahaan paling berharga di Bursa Efek Indonesia (BEI). BREN berada di posisi ke-9 emiten dengan nilai pasar terbesar, tepat di belakang emiten Prajogo lainnya, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) dan posisinya di atas Bank Negara Indonesia (BBNI)..
Kapitalisasi jumbo tersebut juga pada akhirnya ikut membuat harta anak-anak Prajogo yang menggenggam saham BREN secara tidak langsung melonjak signifikan.
Harta Anak-anak Prajogo di BREN
Ketiga anak Prajogo tercatat merupakan pemegang saham tidak langsung di BREN. Ketiganya menggenggam lewat Green Era Energi Pte. Ltd (GEE) yang pasca IPO kepemilikan sahamnya di BREN akan terdilusi menjadi 23,52%.
GEE sendiri dimiliki oleh tiga anak Prajogo serta Erwin Ciputra yang merupakan Direktur BREN sekaligus Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical (TPIA). Kepemilikan Erwin tercatat sebesar 6,01% di GEE.
Sementara itu Agus Salim Pangestu dan Baritono Prajogo Pengestu masing-masing tercatat menggenggam 4,99% saham GEE. Lalu 84,01% sisanya dimiliki oleh Nancy Pangestu Tabardel lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung.
Alhasil, secara tidak langsung Nancy memegang saham BREN sejumlah 19,76%. Sementara dua saudaranya yang lain masing-masing menggenggam 1,17%.
Dewan valuasi mencapai Rp 202,69 triliun setelah debut perdana di bursa, maka kekayaan anak-anak Prajogo yang terikat di BREN nyaris mencapai Rp 45 triliun.
Nancy dengan kepemilikan tidak langsung paling jumbo hartanya yang terikat di BREN ditaksir mencapai Rp 40,05 triliun dan masuk jajaran orang terkaya baru di RI. Lalu Agus dan Baritono masing-masing akan memiliki Rp 2,37 triliun yang terikat di BREN setelah perusahaan melantai.
Sementara itu Prajogo Pangestu yang menguasai 45,84% saham BREN secara tidak langsung dan merupakan pengendali perusahaan tercatat hartanya yang terikat di saham geothermal ini pasca perdagangan tercatat mencapai Rp 92,91 triliun.
Sebagai catatan, saham GEE yang dikuasai anak-anak Prajogo saat ini digadaikan kepada Bangkok Bank berdasarkan Deed of Pledge Over Shares No. 80 tanggal 28 Maret 2023 antara GE dan Bangkok Bank.
Perolehan dana IPO sendiri sebagian akan digunakan untuk membayarkan utang perusahaan kepada Bangkok Bank.
No comments:
Post a Comment