Thursday, June 9, 2022

Harga CPO Turun Lagi, Terimakasih Indonesia!

 FILE PHOTO - A worker collects palm oil fruit inside a palm oil factory in Sepang, outside Kuala Lumpur February 18, 2014. REUTERS/Samsul Said/File Photo   GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD Foto: CPO (REUTERS/Samsul Said)


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun di sesi pembukaan perdagangan Kamis (9/6/2022), di mana kebijakan ekspor pemerintah Indonesia memicu volatilitas di pasar minyak nabati dunia. Bagaimana tren selanjutnya?

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 08:30 WIB harga CPO di banderol di level MYR 6.444/ton atau turun tipis 0,36%.

Di sepanjang pekan ini, harga CPO kembali terkoreksi 0,37%, meskipun masih naik 2,08% secara bulanan. PT BESTPROFIT



Dari sisi teknisnya, Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai harga CPO hari ini akan netral di kisaran MYR 6.423-6.577/ton dan pelarian dapat menunjukkan arah selanjutnya.

CPO 9 MeiSumber: Refinitiv

Pada Rabu (8/6), minyak sawit berjangka Malaysia ditutup turun 0,63% ke MYR 6.464/ton (US$1.471,77/ton) karena meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekspor Indonesia, serta ekspektasi persediaan CPO Malaysia yang lebih rendah.

Refinitiv Commodities Research mengatakan bahwa kebijakan ekspor produsen CPO utama dunia, yakni Indonesia telah mengakibatkan volatilitas tinggi di pasar minyak sawit karena kecemasan akan pasokan CPO meningkat.

Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) dijadwalkan akan merilis data permintaan dan penawaran CPO bulan Mei pada Jumat (10/6).

Namun, poling Reuters yang diambil dari 11 perusahaan perkebunan Malaysia memprediksikan persediaan CPO pada akhir Mei akan turun dan menjadi penurunan selama enam bulan beruntun karena krisis tenaga kerja asing yang masih belum terselesaikan.

Persediaan CPO Malaysia diproyeksi akan menyusut 6% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menjadi 1,54 juta ton. Sedangkan, produksi kemungkinan turun 4% ke level terendah selama tiga bulan menjadi 1,4 juta ton. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

Kemarin malam, Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi memberikan pernyataan bahwa rencana pemerintah untuk kembali membuka ekspor minyak kelapa sawit dan turunannya segera berjalan di lapangan. Meskipun, secara formal ekspor memang sudah dibuka lagi sejak 23 Mei 2022, tapi di lapangan masih terjadi transisi.

"Kami juga memastikan bahwa ekspor akan berlangsung segera. Dengan begitu, kami akan memastikan bahwa harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani juga akan baik. Target kita adalah tidak kurang dari Rp2.500/kg, bahkan setidaknya mencapai Rp3.000/kg pada kesempatan pertama," kata Mendag Lutfi dikutip Rabu (8/6).

Ketika pemerintah Indonesia memberlakukan larangan eskpor CPO beberapa waktu lalu, harga TBS di tingkat petani memang jatuh, bahkan sempat menyentuh Rp 1.000/kg. Biasanya, harga TBS di banderol di atas Rp 3.000-5.000/kg. Artinya, penurunan pada harga TBS mencapai hingga tiga kali lipat lebih.

Per 5 Juni 2022, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan 251 persetujuan ekspor (PE) untuk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya. PE tersebut adalah untuk ekspor 305.032 ton CPO dan produk turunannya. Jumlah tersebut mencakup sekitar 29 persen dari rencana ekspor untuk periode Juni yang sebesar 1.040.040 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA

No comments:

Post a Comment