PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI– Subvarian BA.2 telah dijuluki sebagai siluman Omicron oleh beberapa ilmuwan karena komposisi genetiknya membuatnya lebih sulit untuk dilacak dalam tes polymerase chain reaction (PCR). PT BESTPROFIT
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan, BA.2 tidak memiliki penghapusan genetik pada protein lonjakan yang menghasilkan produces S-gene target failure (SGTF) dalam beberapa tes PCR, yang telah digunakan sebagai proksi untuk kasus Omicron sebelumnya. BEST PROFIT
Levon Abrahamyan, ahli virologi di Universitas Montreal menyatakan, tidak jarang tes PCR melewatkan infeksi atau menunjukkan negatif palsu, yang dapat disebabkan oleh jumlah domain genom SARS-CoV-2 yang coba dideteksi. BESTPROFIT
Untuk mendeteksi subvarian lebih efisien, whole genom sequencing (WGS) biasanya dilakukan untuk dapat membantu mengidentifikasi semua mutasi virus, katanya.
Namun, dengan meningkatnya jumlah kasus yang terdeteksi, BA.2 tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada BA.1. PT BESTPROFIT FUTURES
Tetapi data terbatas, menurut Dr. Meera Chand, Direktur Insiden Covid-19 di UKHSA.
Analisis awal oleh Statens Serum Instiut Denmark menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.
“Sejauh ini, kabar baiknya adalah tampaknya tingkat rawat inap, tidak jauh berbeda dengan varian asli Omicron,” kata Abrahamyan.
SJenewa, Beritasatu.com
No comments:
Post a Comment