Foto: Para demonstran Pro-China memegang bendera nasional Tiongkok di pusat perbelanjaan Amoy Plaza di Teluk Kowloon, Hong Kong (14/9/2019). (REUTERS / Jorge Silva)
- Lithuania 'untung' besar setelah adanya perselisihan dengan China. Salah satu negara di Eropa tersebut mendapatkan investasi US$ 200 juta (sekitar Rp 2,8 trilliun) dari Taiwan.
"Taiwan menyiapkan investasi dengan dana awal US$ 200 juta untuk industri Lithuania yang strategis bagi Lituania dan Taiwan," kata Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di Lithuania, Eric Huang, dikutip AFP.
PT BESTPROFITHuang mengatakan dana ini akan diinvestasikan dalam bidang semikonduktor, laser, bioteknologi dan industri serupa di Lithuania. Dana akan mulai disalurkan tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Taiwan bermasalah dengan China. Beijing menganggap Taipei merupakan bagian dari provinsinya sementara pulau tersebut berpandangan sebaliknya. Sehingga Taiwan melancarkan pendekatan diri kepada para 'musuh' China.
Tidak hanya investasi, sebelumnya negara Baltik tersebut juga mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto di negaranya. Ini memicu pembalasan China, dalam bentuk pemblokiran ekspor dan pembatasan ekonomi lainnya. BEST PROFIT
Sebuah perusahaan minuman keras Taiwan mengatakan bahwa mereka telah mengambil lebih dari 20.000 botol rum Lituania yang diblokir dari China. Huang mengonfirmasi 120 kontainer kargo yang terkena dampak juga telah dibeli oleh Taiwan.China sendiri menolak setiap dukungan internasional untuk Taiwan agar tidak memberikan rasa legitimasi internasional ke pulau itu. Lithuania sendiri berencana membuka kantor dagang awal 2022. BESTPROFIT
BPF
Dukungan ke Lithuania juga diberikan Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Paman Sam menjanjikan kerja sama mengatasi "perilaku diplomatik dan ekonomi China yang memaksa".
"Ini bukan hanya tentang Lithuania, tetapi tentang bagaimana setiap negara di dunia harus dapat menentukan kebijakan luar negerinya sendiri yang bebas dari paksaan semacam ini," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam konferensi pers bersama.
"Dan Amerika akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami, termasuk Jerman, untuk melawan intimidasi seperti ini dari China dengan memperkuat ketahanan ekonomi kami, mendiversifikasi rantai pasokan kami dan melawan segala bentuk pemerasan ekonomi."
Jakarta, CNBC Indonesia
No comments:
Post a Comment