Thursday, March 7, 2024

Dunia Terpecah! Sri Mulyani Ungkap Investasi Kini Cuma ke Sesama Teman

 Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberi sambutan di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4. Foto: Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberi sambutan di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4.

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan situasi global kini masih dilanda ketidakpastian tinggi. Terutama disebabkan oleh tensi geopolitik di beberapa wilayah.

Demikianlah disampaikan Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).

"Perekonomian kita tak terlepas dari kondisi global tadi sudah disampaikan dalam paparan pendek di awal bahwa kondisi global masih dipenuhi ketegangan geopolitik yang tentu makin menekan minat investasi," ujarnya

"Investasi tidak lagi berdasarkan profit namun juga terjadi fragmentasi berdasarkan teman atau tidak teman," tegas Sri Mulyani.

Masalah lain yang muncul adalah tingkat inflasi yang tinggi. Posisi saat ini memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, akan tetapi cukup tinggi dari situasi normal. Banyak negara mengambil langkah mitigasi dengan menaikkan suku bunga acuan.

"Ini sebabkan tekanan suku bunga masih relatif tinggi ada harapan suku bunga global akan mulai turun tapi harapan ini mungkin akan sedikit direm," ungkapnya.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberi sambutan di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4.Foto: Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberi sambutan di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberi sambutan di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4.

"Dalam pertemuan G20 Bank Sentral seperti The Fed dan Eropa mereka akan lihat angka inflasi yang masih dianggap cukup tinggi dan bertahan. Oleh karena itu policy rate mereka masih harus tunggu," terang Sri Mulyani.

Wednesday, March 6, 2024

Emiten Lo Kheng Hong Mau Umumkan Dividen Jumbo, Catat Tanggalnya

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengumumkan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2024. Mengutip keterbukaan informasi, rapat akan digelar pada 3 April 2024 pukul 14.00 WIB di Graha CIMB Niaga.

Dalam RUPST tersebut, akan ada 14 mata acara yang akan dibahas, di antaranya adalah penetapan penggunaan laba CIMB Niaga untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

CIMB Niaga akan mengusulkan penggunaan laba bersih untuk beberapa hal, seperti untuk pembagian dividen tunai final, dan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menetapkan jadwal pembayaran dividen beserta tata cara pembayaran dividen sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun BNGA telah mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik secara konsolidasi sebesar Rp6,47 triliun. Raupan laba tersebut naik 28,41% secara tahunan (yoy) dari setahun sebelumnya yang sebesar Rp5,04 triliun.

Pada bulan November lalu, BNGA menyatakan tidak berencana untuk menurunkan besaran dividen atau dividend payout ratio untuk pembagian dividen dari laba tahun buku 2023. Untuk diketahui, pembagian dividen BNGA pada tahun buku 2022 sebesar 60% laba bersih Rp 4,78 triliun (bank only) pada 2022.

Sementara itu Direktur BNGA Lee Kai Kwong, induk bank yakni CIMB Group Holdings Berhad telah mengumumkan bakal meningkatkan dividend payout ratio mereka. Diketahui, CIMB Group telah meningkatkan rasio pembayaran dividen menjadi 55% pada semester I-2023, naik dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar 50%.

"Jadi kami mungkin akan mempertahankan rasio pembagian dividen kami. Jadi besarannya hingga 60%, dan secara keseluruhan tidak ada pengurangan," ujar Lee saat Public Expose CIMB Niaga secara virtual, dikutip Rabu (6/3/2024).

CIMB Group juga telah mengusulkan dividen interim kedua yang seluruhnya tunai sebesar 18,50 sen per saham. Lantas, total dividen tahunan menjadi sebesar 36 sen per saham dengan rasio pembayaran sebesar 55%.

Grup asal Malaysia itu juga telah mengusulkan pembayaran dividen khusus sebesar RM747 juta atau 7 sen per saham. Dengan begitu, total pembayaran dividen CIMB Group mencapai rekor tertinggi sebesar RM 4,59 miliar pada tahun buku 2023.

Dengan demikian CIMB Niaga kemungkinan akan membagikan dividen tahunan dengan rasio yang lebih tinggi dibanding induknya.

Secara historis, BNGA memang konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran 60%. Selain pada tahun 2023, CIMB Niaga pada tahun 2022 juga telah membagi dividen senilai Rp 2,34 triliun atau setara dengan 60% dari laba bersih (bank only) laba tahun buku 2021.

Begitu pula pada tahun 2021, BNGA membagikan dividen sebesar Rp1,09 triliun atau sebesar 60% dari laba bersih tahun buku 2020.

Sebagai informasi, BNGA merupakan salah satu saham yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong. Dia tercatat sebagai 20 pemegang saham terbesar CIMB Niaga.

Pada bulan lalu investor kakap RI tersebut menyerap private placement BNGA. 

Tuesday, March 5, 2024

IHSG Lemah Lesu, Asing Kompakan Lepas Saham Ini

 Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali lesu pada awal pekan ini dan telah merosot ke level psikologis 7.200.

IHSG telah ditutup merosot 0,48% ke posisi 7.276,74 pada perdagangan Senin (4/3/2024), melanjutkan tren pelemahan indeks sejak Kamis lalu.

Nilai transaksi mencapai Rp7,86 triliun dengan volume sebanyak 20,65 miliar saham. Terdapat 196 saham naik, 321 saham turun, dan 254 saham stagnan.

Sementara itu, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp370,44 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp266,87 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp103,57 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Lantas, saham-saham apa saja yang dilepas asing hingga menimbulkan tekanan terhadap IHSG kemarin? Mengutip RTI Business, berikut net foreign sell sepanjang perdagangan Senin!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp139,3 miliar

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp96,6 miliar

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp32,3 miliar

4. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp27,8 miliar

5. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) - Rp22,5 miliar

6. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) - Rp18,7 miliar

7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp18,3 miliar

8. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp17,9 miliar

9. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) - Rp16,7 miliar

10. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp12,6 miliar

Monday, March 4, 2024

BNI Buka 2 Opsi Hibank Jika Sea Limited Masuk Jadi Pemegang Saham

 Hibank. (Dok Hibank) Foto: Hibank. (Dok Hibank)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) tidak menutup kemungkinan merger bank digital anak usahanya, PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) dengan bank digital milik raksasa Singapura Sea Limited, yakni PT Bank Seabank Indonesia (Seabank).

Seperti diketahui, Sea Limited dikabarkan akan mengakuisisi sebanyak 10-15% saham Hibank. Namun, BNI akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

Terkait dengan hal itu, Direktur Risk Management BNI David Pirzada tidak menampik atau membenarkan kemungkinan merger kedua bank digital tersebut. Ia mengatakan hal itu tergantung pada kondisi nanti. Namun, ada dua opsi bagi bagi Sea Limited yang akan masuk sebagai pemegang saham Hibank.

"Karena dia [Sea Limited] kan sebagai technology provider, ya. Nah, kita sih bisa dua opsi, kan. [Sea Limited] hanya sebagai technology provider, atau juga masuk sebagai pemegang saham. Itu dua opsi yang kita tetep terbuka," ujar David selepas Peluncuran Panduan Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS) OJK, di St. Regis, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).

Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pernah menyampaikan bahwa BNI Group menggandeng perusahaan induk Shopee itu untuk penyusunan bisnis model serta desain IT untuk Bank Mayora, yang sudah diakuisisi BNI dan kini berubah menjadi Hibank.

Sebagai informasi, PT Bank Mayora resmi berganti nama menjadi PT Bank Hibank Indonesia, setelah BNI resmi mencaplok 63,92% saham Bank Mayora pada 18 Mei 2022.

Hibank akan fokus pada pemberdayaan ekosistem UMKM di Indonesia. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini sebelumnya mengatakan, bahwa dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan BNI akan ke arah Small Medium Enterprise (SME). Dalam hal ini, kata dia, SME yang fokus pada digital.

Ia menyebut hibank tidak akan merambah ke SME yang di rural atau pedesaan. Melainkan, Hibank akan merambah ke ekosistem yang memiliki rantai nilai (value chain) seperti pasar atau toko-toko kecil yang memiliki anchor.

Sementara itu, SeaBank sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi dan berganti nama pada tahun 2021 setelah diakuisisi oleh Sea Limited.

Sea Limited memang tengah gencar dalam menggarap perbankan digital di kawasan regional. Group itu telah mendapatkan lisensi bank digital penuh di Singapura untuk beroperasi sebagai Maribank, serta membentuk konsorsium dengan YTL Digital Capital untuk mendirikan bank digital di Malaysia.

Friday, March 1, 2024

Bank Tutup di RI Makin Banyak, Ini Data Terbarunya

 Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa angkat suara terkait jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) jatuh sudah berada di ambang batas rata-rata, dalam dua bulan pertama tahun ini.

Seperti diketahui, sepanjang tahun ini, sudah ada 6 BPR dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terbaru, PT BPR EDC Cash yang terletak di Tangerang, Banten pada tanggal 27 Februari 2024.

"Sekarang sudah sudah 6 BPR [jatuh], ya nggak apa-apa, uang kita cukup, uang kita banyak sekali [untuk membayar klaim simpanan]. Kalau BPR [jatuh], ya itu utamanya adalah karena mismanagement, ya diambil lah dimainkan sama pemiliknya itu utamanya," katanya, diutip Jumat (1/3/2024).

Purbaya mengatakan sejauh ini tidak ada BPR yang bermasalah karena tekanan ekonomi. "Saya sedang cari ada nggak BPR yang masalah tapi yang managementnya bagus, jadi bukan karena dimaling tapi keadaan ekonomi lah. Sampai sekarang belum dapat," kata Purbaya.

Ia melanjutkan, ada beberapa BPR yang diserahkan OJK ke LPS yang bisa dicarikan investor baru. Sehingga BPR tersebut tidak perlu dicabut izin usahanya.

"Tapi beberapa BPR misalkan [diserahkan] ke kami dari OJK, ada juga ternyata yang bisa dicarikan investornya, jadi ada beberapa yang dikasih ke kami. Nggak CIU [cabut izin usaha], tapi akan survive beberapa, paling nggak 2 saya pikir," kata Purbaya.

"Akan lebih banyak BPR jatuh atau nggak? kita tunggu dari OJK, saya juru bayar, saya bayar langsung."

Sementara itu, LPS saat ini memiliki aset sebesar Rp214 triliun, lebih dari cukup untuk membayar klaim pinjaman keenam BPR yang jatuh tahun ini. Purbaya mengatakan total nilai klaim simpanan dari keenam BPR tersebut tidak sampai Rp1 triliun.

Thursday, February 29, 2024

Soal Isu Raksasa Singapura (Sea Group) Masuk Hibank, Ini Kata Bos BNI

 Hibank. (Dok Hibank) Foto: Hibank. (Dok Hibank)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerasi teknologi asal Singapura Sea Limited dikabarkan akan mengakuisisi sebanyak 10-15% saham PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Direktur Utama BNI Royke Tumilaar membenarkan hal ini.

"Itu benar, ada opsi Sea Limited untuk mengakuisisi sebagian saham namun majoritas pemegang saham Hibank tetap BNI," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (28/2/2024).

Sebelumnya, Royke pernah menyampaikan bahwa BNI Group menggandeng perusahaan induk Shopee itu untuk penyusunan bisnis model serta desain IT untuk Bank Mayora, yang sudah diakuisisi BNI dan kini menjadi Hibank.

Namun, Sea Limited sendiri sudah menjadi pemain dalam perbankan digital di Indonesia. Grup itu memiliki PT Bank Seabank Indonesia (Seabank). Lantas, apakah SeaBank nantinya akan konsolidasi dengan Hibank?

Royke mengatakan BNI Group belum memiliki rencana ke sana. Ia juga menyampaikan BNI Group juga tidak memiliki rencana untuk mengakuisisi SeaBank.

Ketika ditanya terkait persaingan antar kedua bank digital tersebut, Royke menjelaskan bahwa kedua bank akan menggarap segmen yang berbeda.

"Seabank sepertinya fokus untuk mendukung bisnis Shopee. Hibank akan fokus kepada UMKM," pungkasnya.

Sebagai informasi, PT Bank Mayora resmi berganti nama menjadi PT Bank Hibank Indonesia, setelah BNI resmi mencaplok 63,92% saham Bank Mayora pada 18 Mei 2022.

Hibank akan fokus pada pemberdayaan ekosistem UMKM di Indonesia. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini sebelumnya mengatakan, bahwa dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan BNI akan ke arah Small Medium Enterprise (SME). Dalam hal ini, kata dia, SME yang fokus pada digital.

Ia menyebut hibank tidak akan merambah ke SME yang di rural atau pedesaan. Melainkan, hibank akan merambah ke ekosistem yang memiliki rantai nilai (value chain) seperti pasar atau toko-toko kecil yang memiliki anchor.

Sementara itu, SeaBank sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi dan berganti nama pada tahun 2021 setelah diakuisisi oleh Sea Limited.

Sea Limited memang tengah gencar dalam menggarap perbankan digital di kawasan regional. Group itu telah mendapatkan lisensi bank digital penuh di Singapura untuk beroperasi sebagai Maribank, serta membentuk konsorsium dengan YTL Digital Capital untuk mendirikan bank digital di Malaysia.

Wednesday, February 28, 2024

Ini Bukti Nikel RI Gak Ada Lawan, Australia Hingga Prancis Nyerah

 Perusahaan Nikel Eramet. (Dok. Eramet) Foto: Perusahaan Nikel Eramet. (Dok. Eramet)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen nikel asal Indonesia yang berbiaya rendah akan menyingkirkan pesaingnya dalam beberapa tahun ke depan. Kepala perusahaan tambang Perancis Eramet, Christel Bories, mengatakan hal itu akan mengukuhkan Indonesia sebagai produsen logam baterai mobil listrik yang dominan di dunia.

Mengutip Financial Times, Bories mengatakan Indonesia mungkin akan menghasilkan lebih dari tiga perempat nikel murni kelas tertinggi di dunia dalam lima tahun dari sekarang. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi radikal bagi para pesaingnya di negara lain.

"Ini benar-benar membuat sebagian besar pemain tradisional lama secara struktural tidak kompetitif di masa depan," kata Bories kepada Financial Times, dikutip Rabu (28/2/2024).

"Bagian dari industri [nikel di negara lain] akan hilang atau disubsidi oleh pemerintah."

Dia menambahkan tambang yang tidak kompetitif di tempat lain akan ditutup. Bories merasa tidak yakin akan ada banyak pemerintah yang memutuskan untuk mensubsidi produksi besar dengan biaya besar hanya untuk berkompetisi dengan produksi nikel Indonesia.

Adapun pergeseran besar di pasar dan anjloknya harga nikel telah berdampak pada perusahaan pertambangan seperti BHP, IGO, dan First Quantum. Ketiganya telah memangkas produksi dan menutup tambang di Australia Barat.

Eramet sendiri ikut diuntungkan dan terdampak secara bersamaan. Perusahaan asal Prancis tersebut beroperasi di Teluk Weda di Indonesia yang merupakan salah satu tambang nikel terbesar di dunia, dan juga memiliki situs tambang di Kaledonia Baru melalui anak perusahaannya Société Le Nickel (SLN).

Komentar Bories ini dilontarkan ketika Eramet berselisih dengan pemerintah Perancis yang merupakan pemegang 27% sahamnya, mengenai solusi fasilitas nikel SLN yang merugi. Namun, Eramet menolak untuk mendanai lebih lanjut.

Saat ini, krisis pasar nikel sudah semakin parah sehingga perusahaan tambang Swiss, Glencore mengumumkan rencana untuk menjual saham proyek Koniambo di Kaledonia Baru. Sebab, perusahaan setelah mengalami kerugian atas aset tersebut selama lebih dari satu dekade.

Sementara itu, perusahaan perdagangan komoditas Trafigura juga sedang bernegosiasi dengan pemerintah Prancis mengenai Prony Resources, produsen nikel terbesar ketiga di wilayah tersebut.

Bories mengatakan Eramet akan terus mengoperasikan tambangnya untuk saat ini tetapi "tidak akan" mempertimbangkan investasi nikel lainnya di Kaledonia Baru, termasuk menyelamatkan Koniambo.

Harga nikel telah anjlok lebih dari 30% menjadi US$ 17.462 per ton pada tahun lalu setelah dua tahun kenaikan harga. Hanya sedikit yang yakin bahwa kelebihan pasokan akan hilang dalam waktu dekat karena perusahaan-perusahaan Tiongkok terus menanamkan investasi pada sumber daya alam di Indonesia.

"Ada tantangan struktural yang serius akibat nikel Indonesia," kata Duncan Wanblad, CEO Anglo American, yang memiliki tambang nikel di Brasil.

"Hal ini tentunya memberikan tekanan biaya pada sebagian besar bisnis feronikel lain yang ada di dunia saat ini."

Pekan lalu, Eramet melaporkan penurunan laba bersih sebesar 85% pada tahun 2023 menjadi €109 juta, termasuk penurunan nilai sebesar €218 juta pada SLN.

Di Kaledonia Baru, pemerintahan Emmanuel Macron punya alasan untuk mencoba menyelamatkan industri ini. Perancis berupaya mengurangi ketergantungan industri mobilnya pada Indonesia dan Tiongkok untuk materi strategis dan menghindari kerusuhan di wilayah yang menuntut kemerdekaan.

Namun pemerintah Prancis juga berada di bawah tekanan untuk melakukan pemotongan belanja dan mengesampingkan pemberian dana tunai jika perusahaan sendiri tidak mengambil peran.

Bories menganjurkan agar Kaledonia Baru mulai bersiap menghadapi menyusutnya industri nikel dengan mengembangkan lapangan kerja di bidang pariwisata dan pertanian.

"Jujur saja, mereka terlalu bergantung pada nikel di masa lalu karena ini adalah cara mudah untuk mendapatkan uang," katanya.

Ia menambahkan bahwa wilayah tersebut bisa menjadi wilayah "pertambangan murni", dengan menutup pabrik peleburan yang menghasilkan banyak uang, tetapi tetap membiarkan tambang yang menghasilkan keuntungan untuk tetap terbuka.