Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara perihal kenaikan kasus Covid-19 global, tak terkecuali di Indonesia, dalam beberapa waktu terakhir.
Khusus di Indonesia, perkembangan kasus virus yang bermula di Kota Wuhan, China itu terus menanjak naik. Bahkan, angka kasus konfirmasi positif sudah mencapai 2.000 kasus per hari.
Berbicara usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Budi mengatakan kenaikan kasus tak lepas dari keputusan sejumlah negara yang melonggarkan kebijakan protokol kesehatan.
"Hasil diskusi dengan epidemiolog, ini disebabkan karena kurang kewaspadaan dari beberapa negara dan terlalu terburu-buru mengendurkan protokol kesehatan dan vaksinasi," katanya dalam konferensi pers, seperti dikutip Selasa (5/7/2022).
Indonesia, menurut Budi, kondisinya masih jauh lebih baik dibandingkan kondisi negara lain. Eks Wakil Menteri BUMN itu mengklaim, masyarakat Indonesia jauh lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan gencar melakukan vaksinasi. BEST PROFIT
"Protokol kesehatan sudah ditetapkan pemerintah yaitu tetap menggunakan masker di dalam ruangan, atau ada kerumunan atau kondisi badan tidak sehat dan kita bebas tidak menggunakan masker di ruangan terbuka itu memang secara konsisten kita jalankan," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memperkirakan puncak kasus Covid-19 di Tanah Air yang dipicu penularan virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi mulai pekan depan. BESTPROFIT
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas bersama jajaran menteri dengan topik pembahasan evaluasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). PT BESTPROFIT FUTURES
BPF"Kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus dan diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ni, di minggu kedua atau minggu ketiga," kata Jokowi
Pemerintah sendiri mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik atas kenaikan kasus yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan virus Omicron varian BA.4 dan BA.5.
Wakil Ketua III Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional Safrizal ZA dalam keterangan resminya mengemukakan, kedua varian tersebut memiliki masa uncak yang lebih cepat dibandingkan varian-varian sebelumnya.
"Studi kementerian kesehatan menunjukkan bahwa puncak kasus Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 sekitar 30% dan 50% lebih rendah dari kasus varian Omicron yang disertai gejala ringan," kata Safrizal
Munculnya kedua varian tersebut telah mendongkrak angka konfirmasi kasus harian. Alhasil, wilayah aglomerasi seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi kembali menyandang status PPKM level 2.
"Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap mengurangi kewaspadaan dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat, khususnya memakai masker di ruangan yang tertutup," kata Safrizal.