Wednesday, May 8, 2024

Sebelum Long Weekend, Asing Diam-Diam Banyak Beli Saham Ini

 Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai menguat di awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Selasa (7/5/2024). Ini terjadi setelah indeks bergerak cenderung volatil.

Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,17% ke posisi 7.123,61. Meski gagal bertahan di zona hijau, indeks masih bertahan di level psikologis 7.100.

Tercatat turnover IHSG berada di angka Rp10,85 triliun, turun dibandingkan pada perdagangan sebelumnya sebesar Rp11,65 triliun. Transaksi berasal dari volume saham sebanyak 19,34 miliar lembar, di mana 254 saham naik, 290 turun dan 238 tidak berubah.

Pada perdangan kemarin, investor asing kembali melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp714,39 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp683,28 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp31,11 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Di samping itu, asing juga kompak memborong sejumlah saham yang menadahi tekanan terhadap pergerakan IHSG. Mengutip RTI Business, berikut saham yang paling banyak diborong asing pada perdagangan kemarin, Selasa (8//5/2024):

1. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) - Rp65,6 miliar

2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp62,8 miliar

3. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp39,7 miliar

4. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) - Rp24,4 miliar

5. PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) - Rp20,9 miliar

6. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) - Rp18,8 miliar

7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) - Rp17,6 miliar

8. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) - Rp8,1 miliar

9. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) - Rp7,0 miliar

10. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) - Rp6,5 miliar

No comments:

Post a Comment