Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengevaluasi daftar emiten yang masuk dalam papan pengembangan. Terbaru, ada tiga emiten yang terdepak dari papan utama ke papan pengembangan.
Dikutip dari laman resmi BEI, Papan Utama diperuntukan bagi calon emiten yang merupakan Perusahaan besar dan telah memiliki rekam jejak keuangan yang baik.
Sementara itu Papan Pengembangan diperuntukkan bagi perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan Papan Utama dan belum mebukukan laba bersih.
Biasanya, kriteria untuk masuk ke papan pengembangan lebih fleksibel, mencakup perusahaan yang masih dalam tahap pengembangan atau pertumbuhan, memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, serta prospek bisnis yang menjanjikan meskipun kinerja keuangan belum terlalu stabil.
Papan pengembangan memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang atau baru untuk memperoleh pendanaan dan visibilitas di pasar modal. Selain itu, papan ini juga menyediakan peluang investasi dengan potensi keuntungan tinggi bagi investor yang bersedia mengambil risiko lebih besar.
Saat ini terdapat 112 emiten yang masuk ke dalam papan pengembangan BEI. Tiga diantaranya merupakan emiten baru yang pindah dari papan utama.
"Dapat kami sampaikan bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Bursa telah mengumumkan daftar perpindahan papan pencatatan pada tanggal 22 Mei 2024," sebagaimana dikutip dari pengumuman bursa pada Jumat, (31/5/2024).
Berdasarkan evaluasi Bursa atas data terkini, tiga emiten tersebut antara lain PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), PT Soho Global Health Tbk (SOHO), dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA).
Seiring dengan informasi tersebut, saham LIFE berada di posisi stagnan di harga Rp6.000 per penutupan perdagangan kemarin, Kamis, (30/5/2024). Saham LIFE telah turun 0.41% dalam jangka waktu satu bulan.
Sementara itu, saham SOHO juga diperdagangkan stagnan di harga Rp505. SOHO tercatat naik 1,41% sebulan dengan kapitalisasi pasar Rp6,41 triliun.
Di sisi lain, SONA mengalami penurunan harga saham 6,35% di perdagangan kemarin. Ini melanjutkan tren penurunannya sebanyak 44,34% selama satu bulan.
No comments:
Post a Comment