Foto: Warga melakukan transaksi pembelian emas di Pegadaian kawasan Jakarta, Jumat (19/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia -Harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2024).
Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Pada perdagangan hari ini emas Antam harga 1 gram tercatat 1.286.000, naik Rp5.000 per gram. Rata-rata harga emas jenis Antam di berbagai ukuran naik 0,42% dibandingkan perdagangan kemarin. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.
UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp1.273.000 per gram, menguat Rp17.000. Rata-rata harga emas di beragam satuan turun 1,27%. Emas UBS sendiri tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 500 gram.
Harga emas Pegadaian menguat dan mencatatkan harga tertinggi karena terdorong pergerakan harga emas dunia pada perdagangan Kamis pekan lalu (28/3/2024).
Saat itu harga emas ditutup di posisi US$ 2.232,38 per troy ons. Harganya terbang 1,75%. Sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang masa dan pertama kalinya dalam sejarah, emas juga ditutup di level US$ 2.200 di harga penutupan.
Harga emas yang mencapai rekor tanpa adanya indikasi data signifikan membuat pelaku pasar bertanya-tanya. Commerzbank mengatakan bahwa tingginya kenaikan harga emas pada Maret masih menjadi misteri. Terlebih, harga emas naik di tengah masih hawkishnyapernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Commerzbank mencatat bahwa kenaikan logam tersebut sejak awal bulan, sekitar 5-8%, masih menjadi misteri. Di sisi lain, Commerzbank memandang bahwa ada potensi terbatas untuk keuntungan lebih lanjut.
"Sulit untuk menemukan penjelasan yang meyakinkan untuk kemajuan ini. Harapan pemotongan suku bunga AS, yang telah menjadi pendorong utama harga emas selama setahun setengah terakhir, sedikit meningkat di paruh pertama Maret, tetapi tidak cukup untuk menjelaskan besarnya pemulihan emas," tulis para analis yang dikutip dariReuters.
CNBC INDONESIA RESEARCH
No comments:
Post a Comment