Foto: Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguncian atau lock up perdagangan saham GOTO oleh investor pra-IPO akhirnya dibuka kemarin (1/12/2022). Saham emiten startup teknologi digital asal Indonesia tersebut ditutup Auto Reject Bawah (ARB).
Saham GOTO turun 10 poin atau ambles 6,62% sejak awal perdagangan dibuka hingga penutupan. Harga saham GOTO kembali menyentuh All Time Low (ATL) di Rp 141/unit.
Saham GOTO ditransaksikan sebanyak 17.129 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 65,12 miliar. Nilai transaksi tergolong mumpuni meski saham GOTO sudah dibuka ARB sejak awal perdagangan.
Menariknya perdagangan saham GOTO kemarin ramai terjadi bukan di pasar reguler melainkan di pasar negosiasi.
Terpantau di pasar negosiasi pasca lockup dibuka, investor tercatat bertransaksi sebanyak 167 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,93 triliun. Sehingga, rata-rata saham GOTO ditransaksikan di harga Rp 115/unit di pasar negosiasi.
Transaksi GOTO sendiri paling banyak terjadi di harga Rp 100/unit dimana jumlah transaksi di harga ini mencapai 141 juta lot atau Rp 1,4 triliun.
Aksi jual mayoritas dilakukan oleh investor asing dimana net sell total di pasar negosiasi mencapai Rp 414 miliar. Apabila dijumlahkan dengan aksi guyur asing di pasar reguler maka penjualan asing mencapai Rp 472 miliar.
Mengacu pada data broker summary, mayoritas transaksi merupakan transaksi crossing alias transaksi dimana pembeli dan penjual berasal dari broker yang sama.
Meskipun demikian tercatat secara net buy saham GOTO paling banyak dibeli oleh JPMorgan Sekuritas (BK) sebanyak 5 juta lot atau setara dengan 500 juta saham di harga Rp 100/unit. Nilai transaksinya pun menjadi Rp 50 miliar.
Sementara itu broker yang melakukan aksi jual adalah broker Mandiri Sekuritas (CC) yang melakukan net sell 424 juta saham.
No comments:
Post a Comment