Monday, May 9, 2022

Putin Turunkan 'Pesawat Kiamat' di Hari Kemenangan Rusia

 Sebuah pesawat tempur Sukhoi Su-35S Rusia dan pembom strategis Tu-95ms terbang dalam formasi di atas sebuah gereja selama latihan untuk flypast, yang merupakan bagian dari parade militer yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, Rabu (4/5/2022). (REUTERS/Maxim Shemetov) Foto: Sebuah pesawat tempur Sukhoi Su-35S Rusia dan pembom strategis Tu-95ms terbang dalam formasi di atas sebuah gereja selama latihan untuk flypast, yang merupakan bagian dari parade militer yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, Rabu (4/5/2022). (REUTERS/Maxim Shemetov)


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

 


- Rusia akan melaksanakan peringatan 'Hari Kemenangan' pada Senin, (9/5/2022). Peringatan ini akan dilakukan dengan parade militer yang Rusia besar untuk memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua (PD 2), 1945 silam.

Dalam parade ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan gelar 11 ribu pasukan, serta ratusan tank, roket, dan rudal balistik antarbenua di wilayah Lapangan Merah.

PT BESTPROFIT



Selain itu, sebuah fly-past juga akan dilakukan dengan melibatkan pesawat tempur supersonik, pengebom strategis, dan untuk pertama kalinya sejak 2010, pesawat komando "kiamat" Il-80. Il-80 sendiri merupakan pesawat yang digunakan untuk mengungsikan para pejabat Rusia bila perang nuklir benar-benar terjadi.

Penerjunan pesawat ini memicu asumsi bahwa Rusia sedang mempersiapkan diri untuk sebuah perang yang sangat besar. Apalagi, saat ini Moskow masih menggempur Ukraina dengan serangan militer. Langkah ini ditanggapi keras oleh negara-negara NATO pimpinan Amerika Serikat (AS). BEST PROFIT


"Upaya untuk menenangkan agresor pada malam Perang Patriotik Hebat ternyata merupakan kesalahan yang merugikan rakyat kita," kata Putin pada 24 Februari ketika dia mengumumkan apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina.Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut langkah militernya di Ukraina dilakukan untuk melawan para nasionalis berbahaya yang juga diilhami sebagai Nazi. 
BESTPROFIT


Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pekan lalu menyebut bahwa peringatan kemenangan tanggal 9 Mei ini berpotensi akan meluas menjadi perang yang lebih besar. Ia beralasan bahwa Putin mencoba membumikan narasi seakan-akan Nazi benar-benar ada di negara-negara Barat."Tugas kita bersama adalah untuk mencegah kebangkitan Nazisme yang telah membawa begitu banyak penderitaan bagi orang-orang dari berbagai negara," tambah Putin dalam sebuah pesan terbarunya seperti dituliskan 
Reuters.

"Nazi ada di mana-mana. Mereka tidak hanya di Ukraina. NATO pun penuh dengan Nazi," ujarnya.. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

"Dan saya pikir apa yang akan dia coba dan lakukan sekarang adalah beralih dari 'operasi khusus' dan mengatakan ...' Kita sekarang berperang dengan Nazi dunia dan kami membutuhkannya untuk memobilisasi rakyat Rusia'."

Sejauh ini, Rusia disebutkan masih berusaha untuk merebut beberapa kota yang berada di Ukraina. Sejauh ini, memasuki dua bulan setengah serangan Moskow ke tetangganya itu, baru kota Mariupol saja yang dilaporkan benar-benar dikuasai oleh Kremlin.

Meski begitu, mendekati hari kemenangan dan ancaman perang yang meluas, masyarakat Rusia justru semakin mendukung langkah militer di Ukraina. Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Rusia mendukung operasi militer dan bahwa peringkat persetujuan Putin telah meningkat lebih dari 14 poin persentase menjadi 81,5% sejak dimulainya operasi militer.

"Di Rusia secara keseluruhan, ada banyak kohesi sekarang di antara massa sehubungan dengan peristiwa ini: apa yang bisa saya katakan adalah bahwa patriotisme sedang tumbuh," kata seorang warga Moskow bernama Larissa. Jakarta, CNBC Indonesia

No comments:

Post a Comment