Thursday, February 13, 2025

Hakim Perberat Hukuman Penjara Harvey Moeis Jadi 20 Tahun

 

Terdakwa kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022, Harvey Moeis saat menjalani sidang Pembacaan Tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/12/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Terdakwa kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022, Harvey Moeis saat menjalani sidang Pembacaan Tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/12/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

CNBC Indonesia - Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat vonis Harvey Moeis menjadi 20 tahun penjara dalam kasus korupsi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk (TINS) selama 2015-2022 yang merugikan negara hingga Rp 300 triliun.

melansir laporan CNN Indonesia, Putusan banding dibacakan oleh ketua majelis hakim Teguh Harianto di Pengadilan Tinggi DKI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (13/2)."Menjatuhkan pidana kepada HM Harvey Moeis selama 20 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar subsider 8 bulan kurungan ujar Teguh.

Sebelumnya, Harvey dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjada dan membayar denda Rp 1 miliar. Jika tak dibayar, maka diganti dengan kurungan 6 bulan.

Suami Sandra Dewi ini juga dihukum membayar uang pengganti senilai Rp 210 miliar. Apabila tidak dibayar, maka harta bendanya akan dirampas dan dilelang untuk mengganti kerugian atau apabila jumlah tidak mencukupi maka diganti hukuman penjara.

Kala itu Harvey dinyatakan bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU juncto Pasal 55 ke-1 KUHP.

Adapun sebelumnya Harvey mendapatkan tuntutan hukuman penjara selama 12 tahun dalam kasus tersebut. Selain itu, Harvey Moeis juga wajib membayar denda sebesar Rp 1 miliar. Jika tidak akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 tahun.

Selain pidana badan, Harvey Moeis juga dituntut untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 210 miliar dengan subsider 6 tahun pidana.

Seperti diketahui, dalam dakwaan yang dibacakan jaksa, Harvey sebagai pihak yang mewakili PT Refined Bangka Tin dalam urusan kerja sama dengan PT Timah. Harvey disebut bekerjasama dengan terdakwa lain terkait proses pemurnian timah yang ditambang secara ilegal dari wilayah tambang PT Timah yang merupakan BUMN.

Jaksa meminta pihak-pihak smelter menyisihkan sebagian dari keuntungan yang dihasilkan. Keuntungan yang disisihkan seolah-olah untuk dana corporate social responsibility (CSR).

Jaksa mengatakan dugaan korupsi ini telah memperkaya Harvey Moeis dan Helena Lim sebesar Rp 420 miliar. Harvey Moeis juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) berupa mentransfer uang ke Sandra Dewi dan asisten Sandra, Ratih Purnamasari.

Rekening Ratih itu disebut jaksa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Jaksa mengatakan TPPU Harvey juga dilakukan dengan pembelian 88 tas branded, 141 item perhiasan untuk Sandra Dewi, pembelian aset dan bangunan, sewa rumah mewah di Melbourne Australia hingga pembelian mobil mewah, seperti MINI Cooper, Porsche, Lexus, dan Rolls-Royce.

Jaksa menyebut hal memberatkan tuntutan adalah perbuatan Harvey telah mengakibatkan kerugian keuangan negara Rp300 triliun.

Sementara itu, Majelis hakim juga akan membacakan putusan banding terdakwa Helena Lim, Direktur Utama PT Timah Tbk periode 2016-2021 Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) sejak tahun 2018 Suparta dan Direktur Pengembangan Usaha PT RBT sejak tahun 2017 Reza Andriansyah.

Wednesday, February 12, 2025

Bos BRI Bocorkan Dividen Tahun 2024 Bisa Sampai 85% Laba

 

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso mengatakan rasio pembagian dividen tahun buku 2024 bank pelat merah itu diharapkan dapat di kisaran 80% hingga 85%.

Menurutnya, BRI memiliki permodalan yang "sangat melebihi dari cukup" dengan posisi rasio kecukupan modal (CAR) di level 26%."Kalau kita sampaikan bahwa secara prudent kita hanya butuh CAR 17,5% saja, dan kemudian setiap tahun kita hanya butuh mengkonsumsi CAR 2%. Sebenarnya sampai lima tahun ke depan, berulang-ulang saya katakan, sampai lima tahun ke depan BRI itu tidak perlu menambah modal," pungkas Sunarso saat Paparan Kinerja Keuangan 2024 BRI secara virtual, Rabu (12/2/2025).

Dengan begitu, ia menerangkan hingga lima tahun ke depan, BRI dapat membagikan berapa pun perolehan labanyak. Namun, Sunarso mengatakan harus ada evaluasi terhadap risiko agar pihaknya tidak ugal-ugalan dalam menggunakan modalnya.

Ia kemudian menyinggung perlunya menjaga likuiditas terutama target market BRI, yakni UMKM sedang mengalami gejolak.

"Kalau kita ngomong target market, saya pikir di UMKM, meskipun memang sedang dalam keadaan ada dinamika yang kurang baik di UMKM ini, tetapi tetap di sana adalah tempat pertumbuhan sesungguhnya," kata Sunarso saat Paparan Kinerja Keuangan 2024 BRI secara virtual, Rabu (12/2/2025).

"Tapi yang penting kita juga selain menjaga modal yang tinggi, kita juga harus mampu meleverage modal ini untuk menjadi modal pertumbuhan. Itu maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio."

Tuesday, February 11, 2025

Analisis Penyebab IHSG Ambruk 10% Dalam Tiga Pekan

 

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Daftar Isi

Jakrta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi tajam lebih dari 1% dan memperparah pelemahan yang telah terjadi sejak pekan lalu.

Hingga pukul 11.15 IHSG tercatat turun 1,65% ke 6.538,66 dan bahkan sempat menyentuh level terendah perdagangan intraday di 6.531,61.

Pelemahan ini memperpanjang tren penurunan IHSG yang sejak penutupan perdagangan 22 Januari 2025 lalu hingga titik terendah perdagangan intraday hari ini telah ambruk 10%.

Total transaksi tercatat mencapai Rp 6,34 triliun yang melibatkan 7,87 miliar saham yang ditransaksikan 685 ribu kali.

Ambruknya IHSG masih didorong oleh tingginya aksi jual asing pada sejumlah emiten blue chip RI, termasuk emiten perbankan. Selain itu, pelemahan IHSG hari ini juga diperparah oleh ambruknya saham milik taipan Prajogo Pangestu.

Tercatat nyaris seluruh sektor mengalami koreksi dengan pelemahan paling dalam terjadi di sektor infrastruktur sebesar 2,7% dan sektor energi sebesar 2,19%. Sementara itu sektor properti, kesehatan, transportasi, barang baku juga turun 1% lebih.

Emiten milik taipan Prajogo Pangestu juga masih menjadi beban utama pelemahan perdagangan hari ini.

Barito Renewables Energy (BREN) melemah 8,27% dan menjadi beban terberat pergerakan IHSG dengan kontribusi koreksi mencapai 21,21 indeks poin.

Melengkapi lima besar emiten dengan kontribusi terbesar atas pelemahan IHSG adalah Bank Mandiri (BMRI) dengan koreksi 12,52 indeks poin, Bayan Resouces (BYAN) koreksi 12,34 indeks poin, Telkom Indonesia (TLKM) sebesar 11,58 indeks poin dan Amman Mineral Internasional (AMMN) sejumlah 10,41 indeks poin.

Emiten Prajogo lainnya yang ikut masuk dalam 10 besar pemberat kinerja IHSG yakni Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan Chandra Asri Pacific (TPIA). Sedangkan tiga lainnya yang melengkapi 10 besar pemberat IHSG adalah Bank Central Asia (BBCA), Indosat (ISAT) dan Kalbe Farma (KLBF).

Pamor Saham Prajogo Pudar


Ambruknya saham BREN terjadi adanya kabar bahwa Morgan Stanley Capital International tidak akan memasukan tiga emiten konglomerasi Prajogo Pangestu ke dalam indeks MSCI Investable Market pada review Februari 2025.

Adapun salah satunya yakni BREN. Selain BREN, ada PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN.

Hal ini karena setelah analisis dan masukan, ditemukan kendala investibility di ketiga saham tersebut. MSCI akan meninjau kembali kelayakan saham-saham tersebut sebagai bagian dari tinjauan indeks di masa mendatang dan akan memberikan komunikasi lebih lanjut sesuai kebutuhan.

Sebelumnya, rebalancing atau kocok ulang indeks MSCI akan diumumkan pada 12 Februari mendatang. Rumor beredar akan ada tiga saham konglomerat masuk, di mana salah satunya yakni BREN.

Indeks MSCI kerap menjadi acuan investor asing untuk investasi di negara-negara tertentu, termasuk emerging market seperti Indonesia.

Dalam setahun, mereka melakukan kocok ulang ini empat kali, yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.

Kabar pasar saat ini tengah ramai diperbincangkan soal tiga saham konglomerat yang akan masuk jadi jajaran konstituen MSCI Indonesia Large-Cap.

Sebenarnya, rumor tiga saham itu masuk MSCI sudah dari lama. Apalagi, untuk BREN ini menjadi yang kedua kalinya karena sebelumnya gagal masuk ke indeks FTSE gara-gara dinilai tidak memenuhi syarat free float.

Hal ini lantaran BREN tidak masuk karena dinilai tidak memenuhi syarat free float minimal 5%.

Waktu itu, FTSE menilai 97% jumlah saham beredar BREN masih terkonsentrasi pada empat pemegang saham. Namun, hal tersebut akhirnya disanggah oleh pihak manajemen BREN dan meminta pihak FTSE Russell untuk mencabut pernyataan tersebut dan mengeluarkan klarifikasi.

Outflow Asing yang Masih Besar

Penyebab lainnya yakni kaburnya dana asing dari pasar modal RI. Paling parah yakni pada Kamis lalu, di mana asing mencatatkan aksi jual (net sell) hingga Rp 2,3 triliun. sementara itu akhir pekan lalu asing masih melego saham RI hingga Rp 650 miliar, sedangkan kemarin bertambah lagi Rp 921 miliar. Atinya dalam tiga hari perdagangan dana asing yang keluar dari pasar modal RI nyaris mencapai Rp 4 triliun.

Aksi jual di pasar modal terjadi seiring dengan laporan kinerja keuangan perbankan yang kurang optimal dengan pertumbuhan laba sangat tipis dan diiringi dengan biaya dana yang semakin membengkak imbas persaingan likuiditas selama pengetatan kondisi moneter.

Sejumlah analis menunjuk, kinerja perbankan yang tidak sesuai harapan juga diperparah dengan nilai tukar yang diperkirakan masih belum akan membaik dalam waktu dekat, sehingga potensi keuntungan bagi investor asing semakin terpangkas. Terlebih lagi, kenaikan saham juga diprediksi oleh banyak akan akan cukup terbatas untuk tahun ini.

Pada perdagangan hari ini, emiten perbankan juga masih melanjutkan pelemahan dengan Bank Sentral Asia (BBCA) dan Bank Mandiri (BMRI) masuk jadi pemberat IHSG dan masih-masing memberikan kontribusi pelemahan 16 dan 11 indeks poin bagi IHSG.

Rully Wisnubroto, Senior Ekonom dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia berpendapat IHSG terkoreksi dalam karena aliran dana asing yang masih banyak keluar, terutama yang terjadi pada saham-saham perbankan besar.

"Terutama dari asing yang cukup agresif melakukan aksi jual, sepertinya masih banyak tekanan jual terhadap saham-saham perbankan dari [beberapa hari lalu]," terangnya kepada CNBC Indonesia pada Kamis (6/2/2025).

Dampak Dari Ketegangan Perang Dagang AS-China

Selain itu, kebijakan Trump yang kontroversial membuat pelaku pasar berhati-hati. Termasuk kebijakan yang memicu perang dagang jilid dua.

Situasi dan kondisi saat ini memang sedang tidak menguntungkan bagi investor. Meskipun Kanada dan Meksiko mengalami penundaan, tapi tidak dengan China. Negeri Tirai Bambu kemudian membalas tarif impor tersebut.

Kondisi Ekonomi Dalam Negeri

Dari dalam negeri, lesunya perekonomian di 2024 turut menjadi penyebab IHSG ambruk pada pekan ini. Lesunya kondisi ekonomi domestik juga tercermin dari rilis pertumbuhan ekonomi (PDB). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan PDB Indonesia sepanjang tahun 2024 tumbuh 5,03% yoy atau lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebesar 5,05% yoy. Sementara, secara kuartalan (qoq) pada 4Q24 pertumbuhan ekonomi lebih landai sebesar 0,53%, dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 1,50%.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan komponen pengeluaran yang berkontribusi besar ke PDB adalah konsumsi rumah tangga (RT) dengan kontribusi 53,71% yang tumbuh 4,98%. Kemudian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mencatat kontribusi sebesar 30,12% dan pertumbuhannya mencapai 5,03%.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan kuartal IV-2024 konsumsirumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan pada sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62%," ujar Amalia dalam konferensi pers BPS, Rabu (5/2/2025).

Barra Kukuh Mamia, Ekonom dari Bank Central Asia (BCA) melihat akibat dari penurunan IHSG ini adalah efek dari rilis data terbaru pertumbuhan ekonomi RI dan aliran deras dana asing yang masih berlanjut.

"Setelah data GDP dan rilis data beberapa bank, sepertinya beberapa investor asing memilih untuk mengurangi porsinya ke Indonesia" ungkap Barra kepada CNBC Indonesia pada Kamis (6/2/2025).

Monday, February 10, 2025

Isa Rachmatarwata Jadi Tersangka Korupsi Jiwasraya, Telkom Buka Suara

 

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI, Isa Rachmatarwata menyampaikan, pemberian subsidi energi ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen antara Pemerintah dengan badan usaha dalam melayani masyarakat untuk dapat mengakses energi dengan harga terjangkau. (Dok: PLN)
Foto: (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) buka suara terhadap penetapan tersangka terhadap Isa Rachmatarwata dilakukan oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia pada tanggal 7 Februari 2025.

Manajemen menegaskan, penetapan tersangka tersebut tidak berkaitan dengan jabatan Isa Rachmatarwata sebagai Komisaris Perseroan, melainkan terkait dengan posisinya sebagai Kepala Biro Perasuransian di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada periode 2006-2012. "Kasus tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya periode 2008-2018," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/2).

Manajemen menyebut, pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan akan terus memantau perkembangan kasus tersebut.

"Perseroan akan terus memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan perkembangan kasus dan ketentuan hukum yang berlaku," sebutnya.

Perseroan menegaskan bahwa fungsi pengawasan Dewan Komisaris Perseroan atas operasional Perseroan tidak terdampak oleh kasus ini dan tetap berjalan normal sebagaimana mestinya.

"Perseroan akan senantiasa berkomitmen untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan menjaga kepercayaan publik terhadap Perseroan," pungkasnya.