Wednesday, January 11, 2023

Ketika Saham BRI Diobral, Dua Orang Ini Justru Berani Tampung

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dalam keterbukaan informasi, diketahui Viviana Dyah Ayu R. K. dan Amam Sukriyanto, masing-masing menambah kepemilikan saham 50.000 saham. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT
­


Viviana Dyah melakukan dua kali transaksi. Pada transaksi pertama sebanyak 35.000 lembar saham dengan harga pembelian saham di Rp4.650 per lembar dan transaksi kedua 15.000 lembar saham dengan harga pembelian Rp 4.430 per lembar saham. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

Viviana Dyah memborong saham pada 5 Januari dan 10 Januari 2023. Atas transaksi tersebut, kepemilikan sahamnya pun bertambah dari 996.200 saham menjadi 1.046.200 saham.

Sementara itu, Aman Sukriyanto juga melakukan penambahan saham dengan rincian pembelian saham sebanyak 50.000 lembar saham diharga Rp 4.650 per lembar. Untuk tanggal transaksi pembeliannya dilakukan pada 5 Januari 2023.

Atas pembelian saham tersebut, kini Aman Sukriyanto mempunyai saham BBRI sebanyak 1.060.154 saham dari sebelum transaksi sebanyak 1.010.154 saham. Tujuan pembelian saham yang dilakukan oleh kedua Direktur BBRI adalah investasi dengan kepemilikan saham secara langsung. 

Tuesday, January 10, 2023

Pidato Politik di HUT Ke-50 PDIP, Megawati: Kangen Sama Saya?

 Bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopurti, Presiden Joko Widodo dan Wakil PresidenMa'ruf Amin menghadiri perayaan HUT Ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato politik pada HUT ke-50 PDIP. Pada kesempatan itu Megawati menyapa dengan hangat kader PDIP yang hadir di Hall A JIExpo Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).

"Kangen sama saya?" tanya Megawati. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

"Kangan sama ibu?" tanya Megawati lagi.

Sapaan akrab Megawati disambut serentak kader PDIP, "Kangen". BESTPROFIT


Pada kesempatan itu, Megawati juga mengenalkan salam Pancasila ke para kadar PDIP.

"Ada salam baru selain merdeka, merdeka, merdeka," kata Megawati, Selasa (10/1/2023).

Megawati lantas meminta para kader untuk berdiri tak kecuali Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara tersebut. "Kalau ibu bilang 'Salam Pancasila', kalian jawab 'Salam Pancasila, merdeka, merdeka, merdeka'," kata Megawati. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Instruksi tersebut langsung disambut dengan para kader PDIP dengan pekik, "Salam Pancasila, Merdeka, merdeka, merdeka!". Jakarta, Beritasatu.com

Monday, January 9, 2023

Rupiah Berhasil Menguat ke Kisaran Rp 15.576 Per Dolar

 Ilustrasi rupiah.

 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat ke kisaran Rp 15.576 pada perdagangan hari ini, Senin (9/1/2022).

Indeks dolar AS (DXY), yang melacak greenback terhadap mata uang utama dunia, berada di 103,6 atau melemah 0,27% dari posisi sebelumnya. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT



Menurut data Refinitiv, pada pukul 12.00 WIB, kurs rupiah terapresiasi 54 poin (0,35%) ke Rp 15.576 dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 15.630. Transaksi rupiah hari ini berkisar dalam kisaran Rp 15.620-Rp 15.631 per dolar AS. BESTPROFIT


PT BESTPROFIT FUTURES




BPF­

Nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,09% ke Rp 16.621,15, terhadap pound sterling menguat 0,02% ke Rp 18.895,25, terhadap yen menguat 0,17% ke Rp 118,12, terhadap dolar Australia melemah 0,34% ke Rp 10.781,71, terhadap dolar Singapura menguat 0,06% ke Rp 11.698,08.

Jakarta, Beritasatu.com

Thursday, January 5, 2023

Penerbitan Perppu Cipta Kerja Tidak Langgar Prosedur

 Ilustrasi

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menuai kontroversi sejak pertama kali diterbitkan. Salah satu kritik adalah terkait pelanggaran prosedur dalam penerbitan Perppu Cipta Kerja. Hal ini diklarifikasi oleh Kementerian Hukum dan HAM.

"Dalam setiap kebijakan pemerintah ataupun pada saat diterbitkannya suatu regulasi tidak terlepas dari adanya pro dan kontra, termasuk saat ditetapkannya Perppu Cipta Kerja. Presiden sesuai kewenangannya sebagaimana diatur dalam Pasal 22 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai kewenangan untuk menetapkan Perpu dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa," kata Plt Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM Dahana Putra, dalam siaran persnya yang dikutip Beritasatu.com, Kamis (5/1/2022). PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Putusan MK 138/PUU-VII/2009 menetapkan parameter kegentingan yang memaksa dalam rangka penetapan Perpu yaitu:

  • Adanya kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan masalah hukum secara cepat berdasarkan UU.
  • UU yang dibutuhkan belum ada sehingga terjadi kekosongan hukum atau tidak memadainya UU yang saat ini ada.
  • Terjadinya kondisi kekosongan hukum tersebut tidak dapat diatasi dengan cara membuat UU secara prosedur biasa yang memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan keadaan/kebutuhan yang mendesak tersebut perlu kepastian untuk diselesaikan.

Berdasarkan parameter kegentingan yang memaksa tersebut, Presiden berwenang menetapkan Perpu sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang secara atributif memberikan hak istimewa kepada Presiden untuk menerbitkan Perpu dalam hal ihwal kegentingan memaksa. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Wednesday, January 4, 2023

5 Saham Anti Resesi, Wajib Punya Kalau Ekonomi Gelap

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan di BEI Jumat (19/11). IHSG berada pada level 6.720,26. Foto: Agung Pambudhy

Terdapat puluhan sektor yang ada dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang di dalam nya terdapat perusahaan-perusahaan atau disebut juga emiten menjual berbagai produk bahkan jasa di berbagai industri seperti industri keuangan, pertambangan, konstruksi, telekomunikasi, dan lain sebagainya.

Di antara itu semua ada sektor consumer non cyclical, yang merupakan diisi oleh saham perusahaan-perusahaan yang menjual dan memproduksi kebutuhan sehari-hari masyarakat, dimana dianggap juga tidak terpengaruh oleh naik turunnya pertumbuhan ekonomi.

Seperti yang digadang-gadang rata-rata analis, saham consumer non cyclical atau disebut juga saham defensif menjadi salah satu primadona yang dapat terus bertumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi di 2023 ini.

Tidak tanpa alasan, walaupun dunia terus di bayang bayangi resesi, di sisi lain pendapatan perusahaan non- cyclical diharapkan bisa bertumbuh pesat seiring dengan mobilitas kegiatan kampanye dan hari raya idul fitri di kuartal kedua 2023 yang dapat men-stimulus tingkat konsumsi masyarakat.

Itu pun dibuktikan dengan pergerakan harga saham emiten-emiten consumer non cyclical yang terus naik pada pra-pemilihan umum pada periode pemilu sebelumnya.

Selain itu, perusahaan non cyclical terbantu oleh harga komoditas yang mulai melandai membuat beban pokok penjualan lebih optimal dan laba bersih perusahaan-perusahaan non-cyclical yang lebih tinggi.

Tuesday, January 3, 2023

Selain 9 Naga, Ada Gang of Four! Penguasa Bisnis RI

 Ilustrasi Tepung terigu (Pexels via Pixabay) Foto: Ilustrasi Tepung terigu (Pexels via Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada masa sekarang terdapat sebutan '9 naga; yang merujuk pada sembilan pengusaha yang konon menguasai perekonomian Indonesia. Mereka adalah Robert Budi Hartono, Rusdi Kirana, Sofjan Wanandi, Jacob Soetoyo, James Riady, Tommy Winata, Anthony Salim, dan Dato' Sri Tahir. Namun, beberapa dekade sebelum "9 naga" muncul, ada sebutan 'Gang of Four' atau 'Empat Sekawan' yang dinilai jadi penguasa ekonomi Orde Baru.

Awal mula 'Gang of Four' bermula dari pertemuan empat orang, yakni Sudono Salim, Sudwikatmono, Ibrahim Risjad, dan Djuhar Sutanto sekitar 1968. Sebelum bertemu, keempatnya tidak mengenal satu sama lain dan sibuk dengan urusan masing-masing. Salim dan Djuhar sibuk berdagang. Sementara Sudwikatmono atau Dwi dan Risjad menjalani pekerjaan sebagai karyawan perusahaan biasa. Mereka bertemu satu sama lain tanpa disengaja.

Pertemuan Salim & Sudwikatmono

Cerita bermula dari pertemuan Salim dan Sudwikatmono. Sejak tahun 1960, Salim sudah dikenal sebagai pengusaha ulung. Bisnisnya bergerak di sektor manufaktur dan ekspor-impor. Sekali waktu di tahun 1963, Salim yang memang dekat dengan Soeharto, dipanggil ke kediaman Jenderal itu di Menteng. Kebetulan, Dwi sedang piket menjaga rumah Soeharto yang kebetulan masih sepupunya.

Dwi, sebagaimana dipaparkan Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong's Salim Group (2014), melihat Salim berbincang dengan saudaranya itu selama satu jam. Saat hendak pulang, Salim tiba-tiba meminta Dwi datang ke kantornya di Jl. Asemka esok hari.

"Keesokan harinya, saya bertemu dengan Om Liem. Dia meminta saya untuk bergabung dalam bisnisnya karena Pak Harto telah mengusulkan nama saya. Saya ditawari gaji bulanan Rp. 1 juta dan saham di perusahaan," tutur Dwi kepada Richard Borsuk dan Nancy Chng.

Dwi terkejut. Dia jelas bak tertimpa durian runtuh karena tidak pernah mendapat uang sebanyak itu. Sebelumnya, ia hanya pegawai biasa dengan gaji Rp. 400 rupiah. Jelas, dia menerimanya. Belakangan, Pak Harto memaparkan kalau alasan penunjukan itu karena Salim belum jadi orang Indonesia. Akibatnya, dia susah mendapat pinjaman. Maka, untuk mengatasi ini Soeharto menunjuk Dwi sebagai jaminan.

Dwi tak bisa menolak. Alhasil, dia menerima permintaan dan masuk ke dalam perusahaan milik yayasan Soeharto, PT. Hanurata, dalam bentuk saham 10%. Sejak saat itu, hubungan Salim-Dwi semakin erat.

Tercipta 'Gang of Four'

Pada tahun 1966, ada perusahaan bernama Kongsi Bintang Lima yang dekat dengan militer. Karena bersentuhan dengan militer, maka sudah pasti Soeharto terlibat. Singkat cerita, Bintang Lima mengalami pecah kongsi. Seorang taipan bernama Djuhar Sutanto yang memiliki peran penting di perusahaan diperkenalkan ke Salim oleh Soeharto. Keduanya cocok dan memiliki pandangan sama dalam bisnis.

Dua tahun kemudian, Salim dan Dwi bertemu dengan Djuhar. Kemudian, Djuhar dan Liem mengambil alih CV Waringin dan mengubahnya menjadi Perseroan Terbatas. Saat itu, kedua taipan itu belum jadi warga negara Indonesia. Jadi, untuk urusan administrasi, keduanya menggunakan nama Sudwikatmono dan pegawai Waringin, bernama Ibrahim Risjad. Dari sinilah awal mula 'Gang of Four' terbentuk. Kegiatan utama Waringin adalah perdagangan kopi dan produk primer serta memproduksi karet remah di Sumatera

Ketika Liem dan Djuhar sudah menjadi WNI dan Soeharto resmi jadi presiden, bisnisnya semakin tancap gas. Mulanya mereka berbisnis tepung melalui PT. Bogasari. Lalu, keempatnya kemudian tergabung dalam Salim Group dan menduduki jabatan penting. Mereka terlibat dalam pendirian Indocement, Indomilk, Indofood, Indomobil, dan Indomaret. Sektor-sektor bisnis di perusahaan ini kemudian menguasai pasar Indonesia. Karena dibekingi Soeharto, bisnisnya pun semakin jaya. Masing-masing dari mereka pun kemudian mendirikan gurita bisnisnya tersendiri, tanpa melupakan bisnis intinya di Salim Group.

Monday, January 2, 2023

Sejarah Kedekatan Salim & Soeharto Hingga Bisa Kuasai Dunia

 19 Juli 1916, Pengusaha Besar Indonesia, Sudono Salim Lahir Foto: CNBC Indonesia TV

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Invasi Jepang ke Tiongkok pada 1937 membuat seluruh orang Tionghoa panik. Tentara Jepang yang terkenal kejam membuat penduduk di sana lari tunggang-langgang. Begitu juga Liem Sioe Liong. Saat militer Dai Nippon sampai ke kediamannya di Futching pada 1938, Liem yang masih berusia 20 tahun terpaksa kabur. Dia tidak ingin hidup di tangan Jepang, baik itu bekerja paksa, bertempur, apalagi mati di tangan mereka.

Liem kabur dengan kapal laut yang membawanya ke Surabaya. Menurut Sori Ersa Siregar dan Kencana Tirta Widya dalam Liem Sioe Liong: Dari Futching ke Mancanegara (1988), di Jawa memang sudah ada keluarganya yang lebih dulu merantau. Tepatnya di Kudus, pamannya, Liem Mo Sing, sudah punya pabrik minyak kacang tanah. Dia lantas bekerja di sana. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Setelah dirasa cukup menimba ilmu bisnis, Liem membuka usaha kredit barang rumah tangga. Sayang, situasi 1940-an membuat sektor ekonomi runyam karena Perang Dunia II (1939-1945) dan Perang Kemerdekaan (1945-1949). Bisnis Liem pun berantakan.

Barulah ketika Indonesia merdeka, pria kelahiran 1916 ini mulai menata kembali bisnisnya. Kali ini, dia bermain di impor cengkeh dan urusan logistik tentara. Khusus yang terakhir, sukses membawa Liem ke puncak kesuksesan. BESTPROFIT


"Liem adalah penyuplai logistik pasukan Kolonel Soeharto dan membuat prajurit terkesan dengan semangat, ketekunan, dan kepribadiannya," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia (2014)

Mulanya, Liem tidak mengenal Soeharto secara dekat. Untuk urusan bisnis, dia hanya berkomunikasi dengan Sulardi yang kemudian memperkenalkannya pada Soeharto. Perkenalan inilah yang membuat hidup Liem berpuluh-puluh tahun kemudian mengalami perubahan. Belakangan diketahui kalau Sulardi adalah sepupu Soeharto. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Pada 1952, Liem pindah ke Jakarta. Disanalah dia semakin mengembangkan bisnisnya. Tercatat, dalam kurun waktu empat tahun saja, dia memiliki usaha manufaktur dan mendirikan Bank Windu Kentjana dan Bank VN Asia (Bank ini jadi cikal bakal Bank Central Asia).

Pada saat bersamaan, Soeharto menjadi Panglima Diponegoro di Semarang. Dia tidak lupa pada Liem yang pernah berkenalan di masa perang. Soeharto yakin kalau Liem adalah pengusaha cerdas. Karenanya, jenderal itu memperbolehkan Liem untuk masuk ke dalam jaringan bisnis Soeharto. Lewat perantara staf Soeharto, Sudjono Humardani, terbentuklah simbiosis mutualisme antara keduanya yang bertahan hingga lama.

"Soeharto melindungi Liem dan memastikan bisnisnya berjalan dengan mengizinkannya melakukan monopoli dan mendapat keistimewaan. Timbal balik Liem adalah berupa dana yang disalurkan kepada Soeharto, keluarganya, beberapa jenderal, dan lainnya," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng.

Sejak 1960-an, Liem mulai berbisnis dengan saudara Soeharto. Saat Soeharto mulai berkuasa, dia terlibat lebih dalam urusan bisnis negara. Pada 1967, dia dipercaya oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengurusi impor beras. Besarnya kepercayaan Soeharto kepada Liem lebih dari sekedar rekan bisnis. Ketika etnis Tionghoa di Indonesia wajib menggunakan nama "Keindonesiaan", Soeharto memberikan nama pengganti Liem Sioe Liong, yakni Sudono Salim.

Tiap kata dalam nama baru Liem dipilih Presiden ke-2 itu dengan arti khusus. "Soe" atau "Su" berarti "baik" dalam Bahasa Jawa. "Dono" adalah "dana", yang merujuk pada uang. "Sa" artinya "tiga" dari Bahasa Mandarin. Lalu, "Lim" pengganti "Liem".

Pemilihan nama baru Liem menunjukkan bahwa Soeharto benar-benar mempercayai Liem. Setelahnya terjadi hubungan yang saling menguntungkan antarakeduanya: Liem jadi pilar bisnis Soeharto. Jakarta, CNBC Indonesia