Tuesday, September 24, 2024

Tolak 'Diperas' FIFA, EA Sport Makin Cuan Usai Ganti Nama

 

BIRMINGHAM, ENGLAND - MAY 10: The official Nike Premier League match ball with the EA Sports branding before the Premier League match between Aston Villa and Liverpool at Villa Park on May 10, 2022 in Birmingham, United Kingdom. (Photo by Visionhaus/Getty Images)
Foto: Visionhaus/Getty Images/Visionhaus

Jakarta, CNBC Indonesia - Electronic Arts (EA) membuktikan diri bisa mengembangkan bisnisnya setelah lepas dari brand FIFA. Kini, perusahaan publisher game EA Sports FC tersebut tengah menyambut musim baru sepak bola pada 27 September mendatang.

Melansir dari The Economist, sebelumnya, game EA Sport FC dikenal sebagai "FIFA" sejak 1993. Franchise "FIFA" berhasil menjual hampir 30 juta kopi setiap tahunnya.

Pendapatan dari transaksi dalam game tersebut mendorong total pendapatan tahunannya hingga lebih dari $3 miliar, menurut perkiraan firma analis MoffettNathanson.

Setahun yang lalu, EA mengubah nama game tersebut menjadi "EA Sports FC" setelah lisensi dengan FIFA berakhir. FIFA dilaporkan meminta lebih dari $150 juta per tahun untuk lisensi penggunaan namanya, yang kemudian ditolak oleh EA.

EA memutuskan untuk melakukan rebranding besar-besaran, yang disebut senior vice president EA Sport Andrea Hopelain sebagai salah satu rebranding terbesar dalam sejarah hiburan. Langkah ini terbukti berhasil, dengan peningkatan pendapatan 4%-6% dibandingkan periode sebelumnya.

EA Sports telah menjadi brand yang kuat dengan logo mereka sudah lama muncul di lengan wasit Liga Inggris. Dana yang sebelumnya digunakan untuk FIFA kini dialihkan untuk promosi seperti mensponsori LaLiga yang kini dinamakan "LaLiga EA Sports".

Selain itu, EA kini dapat bekerja lebih erat dengan mitra seperti Nike dan Pepsi, yang sebelumnya terhalang oleh hubungan FIFA dengan Adidas dan Coca-Cola. Inovasi baru juga muncul, seperti fitur berbagi cuplikan video dan pembelian merchandise digital.

Sementara itu, FIFA mencoba melawan dengan mengembangkan game saingan yang diklaim akan menjadi yang terbaik. Namun, Take-Two yang sebelumnya dirumorkan terlibat dalam proyek tersebut tampaknya tidak tertarik.

Meskipun FIFA berencana membuat game saingan, pesaing mana pun akan kesulitan mengalahkan EA. Dengan lisensi eksklusif dan jaringan penggemar yang luas, game sepak bola EA sulit untuk disaingi di pasar game olahraga.

No comments:

Post a Comment