Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI Rate pada September 2024 menjadi 6%. Suku bunga Deposit Facility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.
"Keputusan itu konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah 2,5 plus minus 1% penguatan stabilitas nilai tukar rupiah dan perlunya upaya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024)
BI memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun ini mencapai 4,7-5,5% atau pada titik tengah 5,1%. Kemudian defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sebesar 0,1-0,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun 2024. Inflasi juga terkendali sesuai dengan rentang sasaran.
BI juga memperkirakan nilai tukar rupiah akan terus melanjutkan tren penguatan ke depannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kini dolar AS bergerak di level Rp15.300.
Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 17 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI masih akan menahan suku bunganya di level 6,25%. Sementara terdapat dua institusi yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 (basis poin/bps) kali ini menjadi 6,00%.
No comments:
Post a Comment