Wednesday, April 23, 2025

Asing Terciduk Diam-diam Borong 10 Saham Ini Kala IHSG Naik

 

Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham saat Pembukaan Perdagangan Tahun di Gedunh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham saat Pembukaan Perdagangan Tahun di Gedunh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya dengan ditutup naik lebih dari 1%. Indeks ditutup naik 1,43% ke posisi 6.538,26 pada perdagangan Selasa (22/4/2025).

Nilai transaksi mencapai Rp9,89 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,10 miliar saham yang berputar 1,09 juta kali. Sebanyak 371 saham naik, 220 turun, dan 210 tidak bergerak.Sementara itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp122,32 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp176,00 miliar di pasar reguler. Di samping itu, penjualan bersih asing tercatat mencapai Rp53,68 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Lantas, saham-saham apa saja yang kompak menjadi incaran asing yang mendorong pergerakan IHSG? Mengutip Stockbit, berikut net foreign buy perdagangan Selasa!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp145,50 miliar

2. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp139,78 miliar

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp134,89 miliar

4. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) - Rp55,41 miliar

5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) - Rp48,07 miliar

6. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp34,94 miliar

7. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) - Rp21,27 miliar

8. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) - Rp18,36 miliar

9. PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) - Rp17,76 miliar

10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) - Rp16,79 miliar

Tuesday, April 22, 2025

Sektor Saham Ini Berpotensi Diuntungkan Ketika Dolar Naik

 

Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah tampak tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah momen Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dimulai hari ini hingga esok hari.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (22/4/2025) dibuka pada posisi Rp16.820/US$ atau melemah 0,12%.Di tengah keterpurukan rupiah, beberapa saham menunjukkan potensi yang menarik untuk diperhatikan oleh para investor. Salah satu sektor yang memiliki potensi menarik yaitu perusahaan yang memperoleh pendapatan dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan beban pokok pendapatannya dalam rupiah.

Pelemahan rupiah dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki pemasukan dalam mata uang asing, karena pendapatan mereka akan meningkat ketika dikonversi ke dalam rupiah.

Di sisi lain, perusahaan tidak perlu khawatir untuk membayar bebannya yang dalam bentuk rupiah yang relatif diuntungkan ketika melakukan konversi dari pendapatan.

Salah satu perusahaan yang memiliki karakteristik tersebut bergerak di bidang komoditas pertambangan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari ekspor komoditas tambang yang biasanya pendapatan diperoleh dari mata uang asing, salah satunya dolar AS.

Di sisi lain, perusahaan komoditas yang konsensinya terdapat di Indonesia dapat membayar beban pokok penjualannya berupa biaya kontraktor pertambangan dan sewa alat berat. Mitra usaha tersebut biasanya merupakan perusahaan lokal, sehingga pembayaran dapat dilakukan dalam mata uang rupiah. Alhasil, keuntungan kurs akan semakin tebal akibat faktor tersebut.

Tidak hanya itu, saham-saham dari sektor komoditas juga menarik perhatian. Pasar komoditas sering kali berkorelasi negatif dengan nilai tukar mata uang domestik. Oleh karena itu, ketika rupiah melemah, harga komoditas tertentu cenderung naik. Saham-saham perusahaan pertambangan dan perkebunan bisa menjadi pilihan menarik dalam situasi ini.

Namun demikian, investor perlu tetap berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan, prospek industri, dan kondisi pasar global juga perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Meskipun pelemahan rupiah dapat memberikan keuntungan bagi beberapa sektor, tetapi juga membawa risiko tertentu, terutama terkait dengan inflasi dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi yang bijaksana dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak pasti seperti ini.

Monday, April 21, 2025

Tiba-tiba Ramai Orang RI Beli Emas, Keputusan Tepat?

 

Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat berbondong-bondong membeli emas usai lebaran. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, antrian beli emas bahkan sampai mengular. Lantas, apakah tepat membeli emas saat ini?

Salah satunya antrean panjang ratusan meter mengular terjadi di lantai dasar Pondok Indah Mall (PIM) 1, Minggu (6/5/2025). Ternyata antrean ini disebabkan orang-orang berbondong membeli emas.

Dari pantauan CNBC Indonesia, pukul 10.30 WIB, antrean di gerai terlihat mengular sekitar 200 meter panjangnya, dengan kondisi antrean yang dibuat berliku-liku. Namun tidak berhenti di situ, manajemen mall bersama Antam membagi dua antrean untuk pembelian emas.

Para pemburu emas Antam ini rela antre berjam-jam demi mendapatkan logam mulia yang harganya tengah "diskon".

Berdasarkan website logam mulia, harga emas Antam tercatat Rp1.781.000 per gram pada Minggu (6/4/2025). Angka tersebut turun dibandingkan harga emas saat rekor di Rp1.836.000 per gram pada Kamis (3/4/2025).

Saat harga sedang turun memang menjadi kesempatan baik untuk membeli emas. Sebab aset yang dijuluki safe haven tersebut menjadi pelindung risiko ekonomi yang dapat menggerus nilai aset.

Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)Foto: Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Selain sebagai lindung nilai, emas dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang bagi para investor. Sebab emas adalah instrumen investasi minim risiko.

Salah satu kekhasan emas sebagai aset investasi adalah nilainya tetap bertahan bahkan semakin bertumbuh saat ekonomi sedang gonjang-ganjing atau bahkan resesi. Hal ini juga yang membuat harga emas terus melonjak dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di tengah ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini dan mungkin akan terus berlanjut.

Sehingga bisa dikatakan kilau harga emas akan masih terus terpancar ke depan.

Penurunan emas yang terjadi saat ini temporer dan berpotensi melanjutkan kenaikan karena bersiap menghadapi gejolak ekonomi yang dipicu oleh perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Ketidakpastian adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan minat baru terhadap emas," ujar Krishan Gopaul, analis senior di World Gold Council, kepada Financial Times yang dikutip Minggu (6/4/2025).

Tuesday, April 15, 2025

Pramono Rombak Bank DKI, Ubah Nama Sampai Larang Direksi Titipan

 

Ilustrasi ATM Bank DKI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi ATM Bank DKI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan tekadnya untuk melakukan transformasi pada PT Bank DKI. Ia mengatakan hendak melakukan rebranding bagi Bank DKI karena beberapa perhatian serius dalam tata kelola bank pembangunan daerah (BPD) tersebut.

"Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang untuk bisa mempermainkan itu Dari dalam ke luar," ujar Pramono dalam unggahan di Instagram pribadinya, dikutip Selasa (15/4/2025).

Maka, kata dia, Bank DKI harus dikelola secara profesional. Sehingga tidak ada lagi "titipan" untuk kursi Direksi Bank DKI.Kemudian, Pramono mengatakan pihaknya harus memikirkan perubahan nama Bank DKI, dalam rangka melakukan rebranding sepenuhnya terhadap BPD tersebut. Ia juga berupaya membangun kantor pusat Bank DKI.

"Kita harus memikirkan untuk merubah nama DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global. Sehingga kita lakukan yang namanya rebranding. Dan nanti kita bangun betul-betul menjadi buildingnya Bank Jakarta," ucap Pramono.

Rencana rebranding terhadap Bank DKI ini seiring dengan kiatnya mewujudkan visi Jakarta Top 50 Global.

Sebelumnya, Pramono telah memberhentikan Direktur IT PT Bank DKI, Amirul Wicaksono, dalam rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI pada awal bulan. Keputusan itu menyusul gangguan layanan yang menyebabkan nasabah tidak dapat bertransaksi sejak malam takbiran, 30 Maret 2025.

Atas instruksi Pramono, Bank DKI juga telah melaporkan masalah ini ke Bareskrim untuk proses hukum lebih lanjut.

Monday, April 14, 2025

Siapkan Dana Rp 3 T, Periode Buyback Saham BBRI Dimulai Bulan Ini

 

BRI
Foto: dok Gedung BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI menggelar aksi korporasi berupa pembelian kembali saham (buyback) untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan. BRI menyatakan bahwa aksi ini menjadi cerminan optimisme terhadap kinerja jangka panjang perusahaan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tersebut.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, rencana buyback saham telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada 24 Maret 2025 lalu dengan jumlah sebesar-besarnya Rp 3 triliun.

"Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST," ungkap Hendy dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

Untuk tahap awal, BRI melaksanakan buyback periode pertama pada bulan April 2025 sebagai bagian dari strategi perseroan dalam meningkatkan kepercayaan investor. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik. Di antaranya adalah efek dari kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden AS dan ketidakpastian arah kebijakan benchmark rate dalam hal ini adalah The Federal Funds Rate (FFR).


Di samping itu, Hendy menambahkan, keputusan buyback periode ini menunjukkan komitmen kuat BRI dalam menjaga kepentingan pemegang saham di tengah fluktuasi pasar. Dengan demikian, buyback BBRI juga dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk Pasal 43 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 Tahun 2023.

"Melalui aksi korporasi ini perseroan telah mempertimbangkan dengan cermat kondisi likuiditas dan posisi keuangan saat ini, sehingga pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu kesehatan keuangan BRI," jelasnya.

Sebagai pengingat, BRI telah melaksanakan buyback dalam rangka Program Kepemilikan Saham Pekerja, dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris sejak tahun 2015. Program tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong engagement pekerja terhadap keberlanjutan peningkatan kinerja Perusahaan dalam jangka panjang.

"Buyback BBRI diproyeksikan akan meningkatkan motivasi dan kinerja Insan BRILiaN, sehingga dapat lebih optimal terhadap pencapaian target sehingga dapat berujung pada peningkatan kinerja Perseroan. Di sisi lain, implementasi kebijakan ini tetap mengacu pada regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG)," tandas dia.