Wednesday, November 19, 2025

Wall Street Melemah, S&P 500 Cetak Penurunan Beruntun 4 Hari

 ilustrasi Wall Street.


ilustrasi Wall Street. (AP/AP)



New York, Beritasatu.com – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Rabu (19/11/2025), dengan indeks S&P 500 mencatat penurunan empat sesi beruntun akibat kekhawatiran valuasi saham teknologi besar serta proyeksi yang mengecewakan.


Pelaku pasar turut berhati-hati menjelang rilis kinerja kuartalan perusahaan artificial intelligence (AI). Meski musim laporan keuangan telah mendekati akhir, kinerja Nvidia tetap menjadi sorotan karena kekhawatiran pasar terhadap reli saham yang dipicu optimisme AI. Saham Nvidia turun 2,8%.







Indeks Dow Jones Industrial Average turun 498,50 poin (1,07%) ke 46.091,74. Indeks S&P 500 melemah 55,09 poin (0,83%) menjadi 6.617,32, sementara Nasdaq Composite merosot 275,23 poin (1,21%) ke 22.432,85.


BACA JUGA


Akhir Shutdown AS Terungkap! Lobi Senyap Jadi Penentu Deal

ADVERTISEMENT


Sejumlah survei swasta menunjukkan pasar tenaga kerja mulai mendingin. Data memperlihatkan jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak antara pertengahan September hingga pertengahan Oktober.


“Sentimen pasar mengalami koreksi besar ketika laporan laba sebenarnya berada di atas ekspektasi optimistis. Namun, ketakutan masih sangat kuat beredar di pasar,” ujar Kepala Strategi Investasi Empower, Marta Norton, seperti dilansir Reuters.


Enam dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup menguat, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 naik 0,3%. Di antara megacaps yang melemah tajam, saham Amazon turun 4,4%.


BACA JUGA


Shutdown AS Berakhir: Akar Masalah hingga Terjalin Kesepakatan

Kekhawatiran atas valuasi tinggi dan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember mendorong aksi jual di bursa AS, dengan S&P 500 kini terkoreksi sekitar 4% dari puncak Oktober.


S&P 500 dan Nasdaq juga ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 harinya, sebuah ambang teknikal penting yang terakhir kali terjadi pada akhir April. Pada perdagangan Nasdaq, 2.353 saham menguat dan 2.350 melemah, dengan rasio advancers-decliners berada di angka 1 banding 1.


Volume perdagangan di bursa AS tercatat 18,66 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 20,2 miliar saham pada 20 hari terakhir.

Monday, November 17, 2025

Menteri PU Pastikan Ada Diskon Tarif Tol Natal dan Tahun Baru

 Jalan tol

Jalan tol (Antara)

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa diskon tarif jalan tol menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026 dipastikan tetap akan hadir.

Dody mengatakan, pengumuman diskon tarif tol akan disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Nanti yang akan mengumumkan itu Pak Menko Perekonomian, jangan di kita. Koordinasinya dengan beliau soalnya," ungkap Dody saat ditemui di Gedung Lemhannas RI, Senin (17/11/2025).

ADVERTISEMENT

Dody melanjutkan, diskon tarif tol tetap berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia juga memastikan bahwa pembahasan terkait hal tersebut sedang dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Insyaallah dipastikan ada, sama seperti tahun lalu. Sedang berlangsung pembahasannya. Insyaallah pengumumannya secepatnya," katanya.

Diketahui sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengaku masih bernegosiasi dengan BUJT terkait pemberian insentif diskon tarif tol untuk periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

Dody menjelaskan bahwa pembahasan pemberian insentif diskon tarif tol BUJT untuk periode Nataru memerlukan pertimbangan panjang, mengingat jarak antara Nataru dan Idulfitri 2026 cukup berdekatan, sementara pada tahun sebelumnya BUJT juga kerap memberikan potongan tarif.

"Kita masih diskusi terus, karena kan kita tidak hanya bicara Nataru, tetapi juga harus bicara Idulfitri karena mereka berdekatan, tetapi kita masih usulkan pemberian diskon tarif tol, mudah-mudahan bisa," ujar Dody di kantor Kementerian PU, Jumat (31/10/2025).

Thursday, November 13, 2025

Fenomena La Nina dan Banjir Indonesia Terungkap lewat Ramalan

 Fenomena La Nina yang masih aktif menyebabkan hujan deras dan banjir di Sumedang, Semarang, dan sejumlah wilayah Indonesia. BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem hingga pertengahan November 2025

Fenomena La Nina yang masih aktif menyebabkan hujan deras dan banjir di Sumedang, Semarang, dan sejumlah wilayah Indonesia. BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem hingga pertengahan November 2025 (Beritasatu Photo/Joanito De Saojoao)

Jakarta, Beritasatu.com Hujan deras yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pemerintah. Jalan-jalan utama di kota-kota besar berubah menjadi sungai sementara pemukiman warga tergenang, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan menimbulkan risiko kerusakan fasilitas publik.

Fenomena La Niña dan Cuaca Ekstrem di Indonesia

Soal cuaca ekstrem, fenomena La Nina sedang berlangsung di Samudera Pasifik, meskipun tergolong lemah, tetap memberikan dampak signifikan bagi pola hujan di seluruh Nusantara. Para pakar menekankan bahwa hujan ekstrem yang terjadi bukanlah fenomena sederhana, melainkan hasil interaksi kompleks antara berbagai sistem atmosfer global, regional, dan lokal yang sedang aktif.

00:00
Copy video url
Play / Pause
Mute / Unmute
Report a problem
Language
Share
Vidverto Player
ADVERTISEMENT
Peningkatan curah hujan terjadi di Indonesia di antaranya dipengaruhi fenomena La Nina yang diperkirakan bertahan di Indonesia hingga awal 2026. Berbagai persiapan dilakukan dalam menghadapi potensi dampak dari fenomena ini. - (Antara/Noropujadi)
Peningkatan curah hujan terjadi di Indonesia di antaranya dipengaruhi fenomena La Nina yang diperkirakan bertahan di Indonesia hingga awal 2026. Berbagai persiapan dilakukan dalam menghadapi potensi dampak dari fenomena ini. - (Antara/Noropujadi)

Fenomena global seperti siklon tropis di Pasifik Timur dan pola gelombang atmosfer yang bergerak di sekitar wilayah Indonesia, berpadu dengan kondisi laut di Samudra Hindia dan Pasifik, membentuk atmosfer yang lembap dan tidak stabil.

Situasi ini meningkatkan kemungkinan hujan deras disertai petir dan angin kencang. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan, potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan November 2025. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menyiapkan langkah antisipatif.

ADVERTISEMENT

Banjir dan Longsor di Sumedang

Di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, hujan yang mengguyur sejak Selasa (11/11/2025) menimbulkan banjir dan tanah longsor di berbagai titik, terutama di Kecamatan Sumedang Selatan dan Sumedang Utara. Desa Girimukti menjadi salah satu lokasi paling parah, di mana tanah longsor menimpa sebuah rumah warga, memaksa evakuasi darurat.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sejak Selasa 11 Nvember 2025 mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah lokasi. - (Beritasatu.com/Usep Hadi Wihanda)
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sejak Selasa 11 Nvember 2025 mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah lokasi. - (Beritasatu.com/Usep Hadi Wihanda)

Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Sumedang Rully Suryasoemantri menceritakan tantangan dalam penanganan bencana. Ia menjelaskan jumlah lokasi terdampak cukup banyak, sementara akses jalan terbatas dan personel yang tersedia masih kurang. Selain rumah warga, kantor dinas, gudang farmasi, sekolah, dan masjid juga ikut terendam, sehingga koordinasi antara aparat dan warga menjadi sangat penting.

Semarang Terendam, Ribuan Warga Terdampak

Fenomena serupa juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Hujan deras yang terus menerus sejak akhir Oktober 2025 lalu menyebabkan genangan air di jalur Pantura, salah satu akses utama yang menghubungkan berbagai wilayah. Kawasan padat penduduk seperti Tlogosari, Sawah Besar, dan Genuk turut terdampak, sehingga aktivitas masyarakat terhenti.

Jalur kereta api juga terdampak, PT KAI mengubah rute perjalanan dari arah barat dan timur untuk menghindari banjir. Data BPBD Jawa Tengah menunjukkan bahwa lebih dari 63.000 warga terdampak dan tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Meski pemerintah bekerja sama dengan BNPB untuk menekan curah hujan melalui operasi modifikasi cuaca, air tetap sulit dikendalikan karena hujan yang terus mengguyur.

Operasi Modifikasi Cuaca di Jabodetabek

Di Jakarta, upaya mitigasi dilakukan melalui operasi modifikasi cuaca. Pada Minggu (9/11/2025), BPBD Jakarta menyemai sekitar 1,6 ton garam ke udara di perairan selatan Banten hingga Sukabumi. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengurangi potensi pembentukan awan hujan lebat sebelum memasuki wilayah Jabodetabek, sehingga risiko genangan dan banjir dapat ditekan.

Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, tim menemukan berbagai jenis awan mulai dari cumulus hingga stratocumulus dengan puncak hingga 14.000 kaki. Evaluasi dilakukan setiap hari bersama BMKG dan TNI AU untuk memastikan efektivitas operasi. Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta waspada terhadap hujan lebat, angin kencang, dan petir, serta menjaga saluran air tetap bersih agar tidak tersumbat.

Fenomena atmosfer yang memengaruhi curah hujan di Indonesia sangat kompleks. Siklon tropis yang bergerak di Pasifik meningkatkan konvergensi angin dan memicu pembentukan awan konvektif di wilayah timur dan utara Indonesia.

Madden-Julian Oscillation yang aktif di kawasan Maritime Continent serta gelombang Kelvin dan Rossby Equator memperkuat pembentukan awan berlapis, sehingga curah hujan harian meningkat signifikan.

Indeks Dipole Mode (DMI) yang negatif menunjukkan pemanasan permukaan laut di Samudra Hindia bagian timur, mendorong aliran uap air menuju wilayah barat Indonesia. Kombinasi fenomena ini menciptakan atmosfer yang lembap dan labil, meningkatkan risiko hujan deras yang dapat memicu banjir dan tanah longsor.

Monday, November 10, 2025

Istana: Redenominasi Rupiah Masih Jauh

 Rencana redenominasi Rupiah.

Rencana redenominasi Rupiah. (Antara/Antara)

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana untuk melanjutkan redenominasi. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2025–2029.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan rencana penerapan redenominasi rupiah belum akan dieksekusi dalam waktu dekat. “Belum, masih jauh,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Senin (10/11/2025).

Pemerintah diketahui tengah menyiapkan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Harga Rupiah atau redenominasi yang ditargetkan selesai pada 2027. Penyusunan dokumen tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70 Tahun 2025 mengenai Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2025–2029.

ADVERTISEMENT

Dalam beleid itu dijelaskan bahwa kementerian menyiapkan empat rancangan undang undang, yaitu RUU Perlelangan, RUU Pengelolaan Kekayaan Negara, RUU Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi), dan RUU Penilai. RUU Perubahan Harga Rupiah merupakan aturan luncuran yang direncanakan rampung pada 2027.

Redenominasi pada dasarnya adalah penyederhanaan nominal rupiah tanpa mengubah nilai riil maupun daya beli. Upaya ini dilakukan dengan memangkas beberapa digit nol agar transaksi menjadi lebih efisien tanpa mengubah harga barang.

Sebagai ilustrasi, jika sebelum kebijakan tersebut nilai uang tercatat Rp 1.000, maka setelah redenominasi akan menjadi Rp 1 tanpa memengaruhi nilai barang ataupun daya beli.

Beleid tersebut juga menguraikan sejumlah alasan pentingnya penyusunan RUU Redenominasi, antara lain untuk meningkatkan efisiensi perekonomian melalui daya saing nasional, menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi, menstabilkan nilai rupiah guna melindungi daya beli masyarakat, serta memperkuat kredibilitas mata uang nasional di tingkat domestik maupun global