Friday, March 21, 2025

Borong Saham Erajaya (ERAA), Ini Profil Putra Konglomerat Aguan

 

Richard Halim Kusuma. (Dok. pantaiindahkapukdua.com)
Foto: Richard Halim Kusuma. (Dok. pantaiindahkapukdua.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Richard Halim Kusuma, putra dari Sugianto Kusuma atau Aguan mengumumkan bahwa perusahaan miliknya, PT Eralink International telah melakukan pembelian saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebanyak 39,4 juta pada 18 dan 19 Maret 2025.

Richard merupakan Warga Negara Indonesia berdomisili di Jakarta. Ia menempuh pendidikan di bidang Manajemen di Northeastern University, Boston, Massachusetts, dari tahun 1998 hingga 2004.Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan dari tahun 2006 sampai 2011, Direktur PT Elang Perdana dari tahun 2004 sampai 2006, dan Direktur PT Kia Mobil Indonesia dari tahun 2002 sampai 2004.

Selain itu, Ia juga memiliki rangkap jabatan sebagai Direktur PT Agung Sedayu dan Komisaris PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.

Pertama kali diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2010 dan diangkat kembali berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan PT Erajaya Swasembada Tbk No. 08 tanggal 23 Juni 2022.

Sebagai Komisaris, Richard Halim Kusuma memiliki hubungan afiliasi dengan Presiden Direktur Perseroan Budiarto Halim, Direktur Perseroan Ibu Sintawati Halim, dan Komisaris Utama Perseroan Bapak Ardy Hady Wijaya, sebagai keponakan.

Mengutip keterbukaan infomasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 18 Maret 2025 melakukan pembelian sebanyak 6 kali transaksi di antaranya, pada harga Rp 354 dan Rp 356 per saham sebanyak 100.000 lembar saham, Rp 358 sebanyak 200.000 lembar saham, Rp 364 sebanyak 1.000.000 lembar saham, Rp 366 sebanyak 3.679.000 lembar saham, dan Rp 368 sebanyak 7.686.600 lembar saham.

Kemudian, pada 19 Maret 2025 juga dilakukan pembelian sebanyak 6 kali transaksi yaitu pada harga Rp 366 sebanyak 200.000 lembar saham, Rp 368 sebanyak 540.000 lembar saham, Rp370 sebanyak 500.000 lembar saham, Rp372 sebanyak 700.000 lembar saham, Rp374 sebanyak 8.018.400 lembar saham, dan Rp376 sebanyak 16.703.600 lembar saham.

Adapun tujuan pembelian saham tersebut dilakukan untuk berinvestasi dengan status kepemilikan secara langsung. Dengan demikian, kepemilikan saham di ERAA naik dari 39.427.600 Lembar Saham atau sebesar 0,25% menjadi 8.800.291.400 Lembar Saham atau sebesar 55,17%.

Thursday, March 20, 2025

IHSG Bangkit, Asing Terciduk Kompak Jauhi Saham Big Bank RI

 

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit usai mengalami hari kelam di mana sempat ambruk hingga 7% pada perdagangan hari perdana pekan ini. Kemarin, Indeks mampu bangkit dan berakhir di posisi 6.311,66, naik 1,42% pada hari Rabu (19/3/2025).

Sebanyak 368 saham naik, 225 turun, dan 364 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 13,94 triliun yang melibatkan 17,45 miliar saham dalam 1,08 juta transaksi.Sementara itu, investor asing masih melakukan penjualan bersih sebesar Rp910,33 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp965,10 miliar di pasar reguler. Di samping itu, mereka juga tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp54,78 milia di pasar negosiasi dan tunai.

Lantas, saham-saham apa saja yang jadi "pantangan" asing kala IHSG bangkit? Mengutip Stockbit, berikut net foreign sell perdagangan Rabu!

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp540,32 miliar
  2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp244,15 miliar
  3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp173,62 miliar
  4. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) - Rp41,43 miliar
  5. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp37,02 miliar
  6. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp25,56 miliar
  7. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) - Rp24,50 miliar
  8. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp20,11 miliar
  9. PT Indosat Tbk. (ISAT) - Rp17,19 miliar
  10. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) - Rp14,77 miliar

Wednesday, March 19, 2025

MA Batalkan Kemenangan Budi Said, Antam Gak Perlu Bayar Emas 1,1 Ton

 

Crazy Suarabaya sekaligus terdakwa kasus dugaan korupsi rekayasa jual beli emas, Budi Said menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (28/10/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Crazy Suarabaya sekaligus terdakwa kasus dugaan korupsi rekayasa jual beli emas, Budi Said menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (28/10/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mahkamah Agung (MA) membatalkan putusan peninjauan kembali (PK) pertama atas gugatan perdata pengusaha Budi Said dalam kasus 1,1 ton emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam. Dengan begitu Antam menang dan tidak perlu membayar utang emas yang selama ini diperkarakan ke Budi Said.

"Kabul PK, batal PK 1, adili kembali, tolak gugatan," demikian putusan MA seperti dikutip dari situs resminya, Selasa (18/3/2025).

Putusan nomor 815 PK/PDT/2024 itu diketok oleh majelis hakim yang diketuai Hakim Agung Suharto dengan anggota Hamdi, Syamsul Ma'arif, Lucas Prakoso, dan Agus Subroto. Putusan dibacakan pada 11 Maret 2025.

"Telah dilakukan perubahan pergantian Penetapan Ketua Majelis pada tanggal 18 November 2024 dan tanggal 19 Desember 2024," demikian keterangan dalam situs MA.

Sebagai informasi, perkara ini awalnya diadili di Pengadilan Negeri Surabaya dengan nomor perkara 158/PDT.G/2020/PN.SBY. Pemohon dalam gugatan ini adalah Budi Said dan termohon adalah PT Antam dkk.

"Telah dilakukan perubahan pergantian Penetapan Ketua Majelis pada tanggal 18 November 2024 dan tanggal 19 Desember 2024," demikian keterangan dalam situs MA.

Menanggapi putusan ini, kuasa hukum ANTAM Fernandes Raja Saor menyatakan, keputusan ini semakin menegaskan bahwa ANTAM telah menjalankan bisnisnya sesuai dengan prinsip good corporate governance (GCG).

"Dengan putusan ini, tidak ada lagi kewajiban menyerahkan emas 1.136 kg kepada Budi Said," tegas Fernandes dalam keterangan resmi, Kamis (13/3/2025).

Sebagai informasi, Kasus korupsi jual beli emas PT Antam (Persero) Tbk. (ANTM) terkait jual beli emas 1,1 ton yang merugikan keuangan negara Rp 1,1 triliun terus bergulir. Crazy rich Surabaya, Budi Said, divonis penjara.

Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menyatakan, Budi Said dinyatakan bersalah melakukan rekayasa jual beli emas PT Antam. Hakim menyatakan Budi Said bersalah melakukan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan 6 bulan," kata hakim, Jumat (27/12).

Selain itu, hakim menghukum Budi Said membayar uang pengganti kepada negara sebesar 58,135 kg emas Antam atau setara dengan nilai Rp 35.078.291.000 (Rp 35 miliar). Jika tak dibayar, harta bendanya akan dirampas dan dilelang.

"Menjatuhkan pidana tambahan uang pengganti 58,841 kg emas Antam atau senilai Rp 35.526.893.372,99 sebagai pengganti kerugian negara, apabila tidak dapat dibayar selama 1 bulan setelah putusan tetap, maka harta benda dapat disita untuk menutupi uang pengganti tersebut, jika harta benda tidak mencukupi, maka diganti dengan diganti dengan pidana penjara selama 8 tahun," jelasnya.

Hakim menyatakan Budi Said terbukti melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.

Vonis ini lebih rendah jika dibanding tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa menuntut Budi dihukum 16 tahun penjara, denda Rp 1 miliar dan uang pengganti Rp 1,1 triliun.

"Kepastian hukum ini memperkuat posisi ANTAM sebagai perusahaan BUMN yang beroperasi secara transparan dan akuntabel," tambah Fernandes.

Putusan MA ini diharapkan menjadi momentum penegakan hukum di sektor pertambangan, sekaligus mengingatkan korporasi untuk selalu mematuhi prinsip tata kelola berkelanjutan. ANTAM, sebagai emiten emas terkemuka, kini dapat fokus mengoptimalkan operasional bisnis pascakepastian hukum ini.


Tuesday, March 18, 2025

Dasco & Anggota DPR Datangi Gedung Bursa Efek

 

Anggota DPR Kunjungi BEI Usai IHSG Tertekan Dalam Selasa (18/3/2025). (CNBC Indonesia/Robertus Andrianto)
Foto: Anggota DPR Kunjungi BEI Usai IHSG Tertekan Dalam Selasa (18/3/2025). (CNBC Indonesia/Robertus Andrianto)

Jakarta, CNBC Indonesia-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco datang ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah-tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lokasi Selasa (18/3/2025), Dasco datang bersama sederet anggota Komisi XI, DPR pada pukul 13.40 WIB.

Turut hadir, Ketua Komisi XI DPR Misbakhun, Wakil Ketua Komisi XI Mohamad Hekal, Wihadi Wiyanto, Putri Komarudin dan Fauzi Amro.

Dasco disambut oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas pada sesi II hari ini, Selasa (18/3/2025). Per pukul 13.35 WIB IHSG tercatat bertengger di level 6.148,1, turun 5%.

Koreksi IHSG pada sesi II ini lebih baik bila dibandingkan dengan sesi I yang ditutup turun 6,12%. Hal ini menyebabkan Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan sementara atau trading halt IHSG.

Adapun pada awal sesi II sebanyak 650 saham turun, 65 naik, dan 242 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 11,45 triliun yang melibatkan 17,82 miliar saham dalam 964 ribu transaksi.

Monday, March 17, 2025

Asing Net Sell Rp 1,77 Triliun, Ramai-Ramai Lego 10 Saham Ini

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada akhir pekan. Indeks ditutup turun 1,98% ke 6.515,63 pada perdagangan Jumat (14/3/2025).

Sementara itu, investor asing tercatat kembali melakukan penjualan bersih jumbo sebesar Rp1,77 triliun di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp1,44 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp326,36 miliar di pasar negosiasi dan tunai.


Lantas, saham-saham apa saja yang marak dilepas asing pada akhir pekan lalu? Mengutip Stockbit, berikut net foreign sell perdagangan Jumat!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp501,99 miliar

2. PT Petrosea Tbk. (PTRO) - Rp292,36 miliar

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp267,75 miliar

4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp131,25 miliar

5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp44,15 miliar

6. PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) - Rp33,09 miliar

7. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp18,98 miliar

8. PT MD Entertainment Tbk. (FILM) - Rp18,30 miliar

9. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) - Rp16,25 miliar

10. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) - Rp14,42 miliar

Friday, March 14, 2025

IHSG Ambruk 1,22%, Para Analis Kompak Sebut Ini Penyebabnya

 

Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat (14/3/2025). Pada pembukaan perdagangan IHSG ke posisi 6.647,41. Namun, 2 menit berikutnya turun 1,22% atau 81 poin ke level 6.566,2.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, tekanan pasar modal Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor baik domestik maupun global. Menurutnya, dari domestik berkaitan dengan kondisi makro ekonomi yang tercermin dari data APBN yang mengalami defisit Rp 31 triliun.

"Masih kondisi makro domestik, (APBN) Februari menunjukkan penurunan yang signifikan daripada penerimaan," ujarnya saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, Jumat (14/3).

Seperto diketahui, pada bulan Februari 2025 tercatat defisit Rp31,2 triliun atau 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp316,9 triliun. Sementara itu, belanja negara dalam dua bulan pertama adalah Rp348,1 triliun atau 9,6% dari target APBN.

Pendapatan negara hingga Februari 2025 ambruk, baik dari pendapatan pajak atau non-pajak (PNBP). Pendapatan pajak bahkan jeblok 30% dibandingkan tahun lalu.

"Mengindikasikan adanya terjadi sinyal perlambatan ekonomi kita," imbuhnya.

Sementara dari faktor luar negeri, lanjutnya, masih terkait perang dagang atas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. "Saya amati terkait trade war 2.0. Trump akan menerapkan tarif 200 % untuk produk-produk alkohol dari Eropa," ungkapnya.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga kembali menyentuh level Rp 16.045. Hal tersebut membuat pelaku pasar bersikap wait and see. "Ini juga karena hari Jumat ya," imbuhnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus yang mengatakan anjloknya IHSG berasal dari data APBN yang harus diperhatikan. "Terlebih lagi ketika pendapatan negara kita turun 20,85%. Dari sisi penerimaan pajak sajak turun 30,19%," ungkapnya.

Sementara dari faktor eksternal juga terkait dengan perang tarif yang semakin meningkat. Khususnya antara Amerika dengan Eropa. Selain itu tensi geopolitik yang semakin meningkat antara Rusia.

"Hal ini yang mengkhawatirkan di tengah situasi dan kondisi yang ada saat ini.. Sehingga membuat IHSG kita mengalami penurunan, meskipun di pasar saham kawasan Asia masih mengalami kenaikan," pungkasnya.