Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam berinvestasi di Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), tujuan investor tentunya adalah untuk mendapatkan profit. Namun, agar benar-benar bisa meraih profit yang diharapkan, beberapa hal perlu dipahami oleh para investor.
Direktur PT Agrodana Futures Tommy Zhu, CFA, CFP®, CWM® menjelaskan, hal pertama yang perlu dipahami adalah mengetahui status legalitas broker Forex yang menawarkan jasa tersebut.
"Kebanyakan pialang dari luar negeri hanya mengatakan bahwa mereka memiliki izin usaha dari otoritas di negara asalnya. Padahal peraturan di Indonesia jelas bahwa siapa pun yang menawarkan produk perdagangan Forex dan sejenisnya harus mendapatkan izin terlebih dulu dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi)," kata dia dikutip dari keterangannya, Jumat (2/12/2022). PT BESTPROFIT
BEST PROFIT
Oleh karena itu, jelas Tommy, broker Forex asing yang beroperasi di Indonesia statusnya ilegal ketika belum mendapatkan izin Bappebti. Hal ini tentunya akan merugikan calon investor.
Di sisi lain, meski perusahaan sudah mendapatkan izin usaha dari Bappebti, investor juga perlu memastikan status izin lokasi kantor yang menawarkan jasa tersebut.
"Cukup banyak dijumpai di Indonesia bahwa beberapa oknum perusahaan pialang tidak memiliki izin kantor cabang, tetapi berani menjalankan kegiatannya di berbagai daerah di Indonesia. Tentu ini juga perlu diwaspadai oleh investor agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tegas dia. BESTPROFIT
PT BESTPROFIT FUTURES
BPFHal lain yang perlu diperhatikan adalah memastikan transaksi tersebut tercatat di bursa berjangka baik Jakarta Futures Exchange (JFX) maupun Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX). Sebab bursa berjangka itu mengakomodasi transaksi forex, komoditas, dan indeks saham dari para pialang di Indonesia.
"Ketika investor bertransaksi melalui pialang, investor perlu memastikan bahwa transaksi mereka benar-benar tercatat di Bursa Berjangka agar bisa mendapat jaminan dari Lembaga Kliring. Transaksi yang tercatat di JFX bisa diverifikasi melalui Sistem Informasi Transaksi Nasabah (SITNA) sedangkan transaksi di ICDX bisa diverifikasi melalui Clearing Information of Trade (CITRA)," ungkap dia.
Selanjutnya adalah biaya transaksi yang tidak transparan. Menurut Tommy, sering ditemukan pialang yang menawarkan fee transaksi rendah, bahkan nol. Tetapi spread jual belinya sangat besar sehingga jika dihitung secara total biaya transaksinya menjadi tinggi.
Di samping itu, ada juga yang menawarkan spread jual beli yang sempit, bahkan ditulis nol. Tetapi realisasinya tidak demikian sehingga akhirnya harga sudah bergerak jauh dari harga awal yang diharapkan dan menjadi biaya transaksi bagi investor.
Tommy melanjutkan, hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah pengenaan swap yang tidak seharusnya. Menurut dia, produk yang ditawarkan dalam PBK bisa terbagi menjadi dua kelompok, yaitu menggunakan Spot atau Futures.
Produk Spot memiliki karakteristik tidak ada umur kontrak sehingga bisa dipertahankan hingga jangka waktu yang lama, tetapi bisa timbul Swap. Sedangkan produk Futures ada umur kontraknya tetapi tidak akan timbul Swap.
Adapun besarnya Swap juga sangat tergantung dari tingkat suku bunga antar negara. Sehingga besarnya Swap bisa berubah-ubah dan investor bisa mendapatkan swap atau membayarkan swap tergantung dari posisi yang dimilikinya.
Dia menjelaskan produk yang banyak diperdagangkan secara Spot adalah forex dan emas, sementara yang banyak diperdagangkan secara Futures adalah indeks saham dan minyak mentah.
"Jika investor tidak paham hal ini, bisa saja oknum pialang membebankan biaya swap ke produk berbasis Futures. Di samping itu ketika perbedaan suku bunga antara dua negara sudah sangat lebar, maka salah satu posisi dalam transaksi forex bisa mendapatkan swap tsb, tetapi oknum pialang bisa saja tetap membebankan biaya swap," terang Tommy.
Terakhir adalah memperhatikan setoran dana wajib ke rekening terpisah (segregated account). Rekening terpisah digunakan untuk menampung setoran dana dari para nasabah. Rekening ini pun tidak bisa diakui sebagai harta dari Pialang Berjangka.
Dia menjelaskan, rekening terpisah digunakan untuk melindungi investor. Adapun ketika broker mengalami masalah, maka rekening terpisah tidak bisa disita oleh kreditur.
"Bahkan jika oknum pialang menarik dana dari rekening terpisah untuk kepentingan pribadinya, maka hal ini bisa mendapatkan sanksi pidana," tegas dia.
Saat ini, kata Tommy, peraturan di Indonesia mensyaratkan 70% dana rekening terpisah disimpan oleh Lembaga Kliring untuk lebih meningkatkan keamanan dana nasabah.
"Permasalahan sering timbul ketika nasabah menyetorkan dananya bukan ke rekening terpisah. Bahkan beberapa kasus yang heboh akhir-akhir ini meminta investor menyetorkan dananya ke rekening perorangan dan akhirnya timbul kerugian yang luar biasa," ujar dia.
Oleh karena itu, Tommy mengungkapkan agar calon investor tidak menjadi korban oknum yang tak bertanggung jawab, Agrodana memberikan edukasi bagi masyarakat dan nasabah melalui berbagai kegiatan.
Adapun calon investor dapat melakukan verifikasi tentang izin usaha kantor pusat maupun kantor cabang perusahaan pialang berjangka melalui laman www.bappebti.go.id. Tak hanya itu, calon investor juga dapat melakukan verifikasi rekening terpisah melalui laman www.bappebti.go.id.
"Seluruh klien Agrodana juga langsung menerima akun CITRA agar mereka bisa merasa aman dan nyaman bertransaksi di Agrodana karena seluruh transaksinya tercatat di ICDX sehingga dijamin oleh Lembaga Kliring ICH. Kami juga sebagai perusahaan pertama yang memberikan jaminan bahwa dana nasabah akan masuk ke rekening banknya hanya dalam waktu satu jam," pungkas dia.