Friday, December 13, 2024

Gara-Gara Ini, Sultan Subang & 39 Nasabah Gugat Mirae Asset Sekuritas

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mendapat gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan oleh 40 nasabah karena diduga melakukan pelanggaran hukum terkait pembukaan rekening transaksi margin sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6 tahun 2024.

Gugatan tersebut terdaftar di bawah register perkara perdata Nomor 1015/PDT.G/2024/PN.JAK.SEL. Dalam gugatan tersebut para nasabah menggugat kerugian mencapai Rp 8.165.621.686.000

Dalam surat perkara tersebut, dinyatakan bahwa tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum atas pembukaan dan atau perubahan akun atau rekening efek pembiayaan transaksi reguler milik para penggugat menjadi atau atau rekening efek pembiayaan transaksi margin tanpa pemberitahuan dan persetujuan para nasabah.


Tindakan penjualan paksa (forced sale) yang dilakukan tergugat atas saham milik para penggugat sejak bulan Mei 2023 adalah tidak sah, tidak mengikat dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.

"Menyatakan tidak sah, tidak mengikat dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya segala perjanjian turunan dari pembukaan dan atau perubahan akun atau rekening efek pembiayaan transaksi reguler menjadi akun atau rekening efek pembiayaan transaksi margin tanpa pemberitahuan dan persetujuan para penggugat," tulis perkara, dikutip Jumat (13/12).

Selain itu, perjanjian pemberian jaminan perorangan (Personal Guarantee Agreement) Nomor/No: 024/DIR-MASID/VI/2022 juga ditandatangani oleh Konglomerat Asep Sulaeman Sabanda atau Penggugat ke-40 dengan PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia atau Tergugat.

"Perjanjian Penyelesaian Tanggal 17 Maret 2023 Dan Pemberian Jaminan Perorangan yang ditandatangani oleh Asep Sulaeman Sabanda/Penggugat ke-40," tulisnya.Gugatan menyatakan tidak sah dan batal demi hukum tagihan atas utang pokok pembiayaan transaksi margin, biaya jasa perantara (broker fee) dan biaya denda dari seluruh transaksi jual beli saham dalam rekening margin para nasabah yang dijaminkan secara perorangan kepada Penggugat ke-40 dengan total tagihan sebesar Rp833.540.513.196.

Besaran dana tersebut terdiri dari utang pokok sebesar Rp674.977.280.100 dan utang bunga dan penalti sebesar Rp158.563.233.096.

Selain itu, dalam gugatan juga menyatakan tidak sah, tidak mengikat dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya penyetoran dana yang telah dilakukan Penggugat ke-40 sebesar Rp 374.303.700.000 kepada tergugat melalui akun rekening Sultan Subang, PT Sabanda Karunia Lestari, PT Sapihanean Pangan Lestari, dan PT Berkah Multi Beton dan diteruskan ke dalam rekening nasabah terlampir sebagaimana dimaksud pada Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee Agreement) Nomor/No: 024/DIR-MASID/VI/2022 untuk memenuhi permintaan Tergugat dalam rangka pemenuhan rasio kecukupan jaminan atas utang Para Penggugat.

Gugatan menyatakan tidak sah, tidak mengikat dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya pengisian ulang (top up) atas sejumlah 10.350.000.000 lembar saham yang dilakukan oleh Penggugat ke-40 untuk memenuhi rasio kecukupan jaminan atas utang para nasabah.

Kemudian, gugatan juga menghukum tergugat untuk mengembalikan kepada Penggugat ke-40 seluruh penyetoran dana yang telah Penggugat ke-40 setor sebesar Rp. 374.303.700.000 kepada tergugat melalui akun rekening Penggugat ke-40, PT Sabanda Karunia Lestari, PT Sapihanean Pangan Lestari, dan PT Berkah Multi Beton dan diteruskan ke dalam rekening nasabah terlampir.

Gugatan juga menghukum tergugat untuk mengembalikan seluruh saham yang telah dilakukan pengisian ulang (top up) atas sejumlah 10.350.000.000 lembar saham yang dilakukan oleh penggugat ke-40 untuk memenuhi rasio kecukupan jaminan atas utang para nasabah sebagai pelaksanaan perjanjian pemberian jaminan perorangan (Personal Guarantee Agreement).

"Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat atas kerugian dari turunnya nilai efek/saham yang dimiliki Para Penggugat sebagai akibat dari penjualan paksa yang dilakukan Tergugat sebesar Rp 8.165.621.686.000," tegasnya.

Selanjutnya, gugatan menghukum Mirae untuk membayar ganti rugi immaterial kepada para nasabahnya sebesar Rp400.000.000.000 secara seketika dan sekaligus pada saat perkara ini berkekuatan hukum tetap. Serta, membayar ganti rugi immaterial kepada Penggugat ke-40 sebesar Rp250.000.000.000 secara seketika dan sekaligus pada saat perkara ini berkekuatan hukum tetap.

Gugatan juga menyatakan sah untuk menyita jaminan yang diletakkan di atas harta kekayaan milik Mirae berupa kantor milik Tergugat yang berada di Treasury Tower, Lantai 50, District 8, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-54, Jakarta Selatan 12190.

Selain itu, ada sebidang bangunan unit apartemen terletak di Apartemen Botanica Simprug Tower 3, Unit 18B, Jln. Teuku Nyak Arief/Sultan Iskandar Muda No. 8, Kelurahan Grogol Selatan, kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Pada awal September 2024, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menindaklanjuti secara tegas adanya kewajiban nasabah yang tidak dilaksanakan, dengan melayangkan gugatan hukum ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

Direktur Mirae Asset Arisandhi Indrodwisatio mengatakan langkah hukum juga secara tegas diambil mengingat adanya pelanggaran dan kelalaian (wanprestasi) dari para nasabah dalam memenuhi kewajibannya kepada Mirae Asset.

"Tindakan hukum tersebut merupakan langkah terakhir dari perusahaan terhadap para nasabah yang gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan beberapa tahun terakhir, setelah sebelumnya perusahaan telah melaksanakan upaya-upaya musyawarah dengan para nasabah namun tidak ada itikad baik apapun untuk penyelesaian," ujar Arisandhi dalam press release, Jumat (11/10/2024).

Thursday, December 12, 2024

Nasib Investor Saham FREN, Jadi Segini Kalau Dikonversike EXCL

 

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), dan PT Smart Telecom (SmartTel) sepakat untuk merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari US$6,5 miliar atau setara Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart).

Nantinya pemegang saham publik EXCL akan terdilusi 27,95%. Pemegang saham publik di FREN akan dikonversi menjadi saham EXCL dengan rasio 0,011. Artinya setiap 94 saham FRENsama dengan 1 saham EXCL.

Sebelumnya, Axiata Group menyampaikan skema merger dan nasib pemegang saham XL dan Smartfren. Dalam paparannya, CEO Axiata Group, Vivek Sood memaparkan secara detail proses penggabungan dua entitas perusahaan operator telekomunikasi tersebut menjadi XLSmart.

Sebelum merger, Axiata menguasai 66,5% saham XL Axiata dan sisanya terbagi ke beberapa entitas termasuk publik sebagai pemegang saham minoritas. Di sisi lain, saham Smartfren mayoritasnya dimiliki oleh Sinar Mas sebesar 77,5%.

Kedua pihak kemudian sepakat untuk menyepakati valuasi perusahaan hasil merger dengan rasio nilai ekuitas 72 (XL Axiata) banding 28 (Smartfren).

XL Axiata akan dipertahankan sebagai entitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan Smartfren dan Smart Telecom akan dibubarkan. Entitas baru kemudian akan menerbitkan saham baru bagi para pemilik saham Smartfren dengan nilai setara dengan rasio yang disepakati (72:28).

Sebagai bagian dari proses merger, Sinar Mas akan menerima 21,7% saham XLSmart dan membuat kepemilikan saham Axiata menjadi 47,9%.

Untuk membentuk kepemilikan bersama, Sinar Mas kemudian akan membeli tambahan 13,1% saham milik Axiata di XLSmart secara tunai. Untuk saham tambahan ini, Sinar Mas akan membayar US$ 400 juta setelah proses merger rampung dan US$ 75 juta setahun setelah proses merger selesai, dengan setelah kondisi tertentu dipenuhi.

Skema merger ini akan memberikan Sinar Mas dan Axiata besar kepemilikan saham yang sama di XLSmart yaitu 34,8%.

Merger diperkirakan rampung pada semester I-2025. Tanggal 10 Desember 2024, perjanjian definitif merger diteken kedua belah pihak. Sehari kemudian, proposal aksi merger ini diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Diperkirakan proses persetujuan dari Komdigi bakal membutuhkan waktu 2 bulan, sedangkan OJK membutuhkan 3 bulan.

Setelahnya, tahap proses merger akan berlanjut ke persetujuan para pemegang saham. Proses ini diperkirakan bakal memakan waktu 1,5 bulan hingga 2 bulan, dan membutuhkan persetujuan Bursa Malaysia.

Wednesday, December 11, 2024

Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Ini, Ada Barang Panas di Bursa

 

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Selasa (10/12/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat dan bertahan di level 7.400. Indeks terapresiasi 0,21% ke posisi 7.453,29.

Nilai transaksi kemarin mencapai sekitar Rp 15,61 triliun dengan melibatkan 24,04 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,41 juta kali. Sebanyak 259 saham terapresiasi, 311 saham terdepresiasi, dan 228 saham stagnan.

Seiring dengan penguatan itu, investor asing tercatat juga kembali melakukan pembelian bersih, yakni sebesar Rp84,26 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp50,01 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp34,25 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Namun, ada pula sejumlah saham yang dijauhi asing di kala IHSG naik. Di antara saham dengan net sell asing terbesar, ada Adaro Andalan Indonesia (AADI), yang tengah menjadi barang incaran para investor. 

Sejak IPO pada 5 Desember 2024, AADI sudah melesat lebih dari 80%. Dalam tiga hari pertama perdagangan sejak IPO, AADI mencetak auto reject atas (ARA) pada awal perdagangan. 

Adapun AADI menjadi saham dengan net sell asing terbesar ketiga pada perdagangan kemarin, dengan nilai Rp96,33 miliar. Pada urutan pertama dan kedua diisi oleh BBRI Rp149,1 miliar dan BMRI Rp115,85 miliar. 

Mengutip Stockbit, berikut 10 saham dengan net foreign sell pada perdagangan kemarin: 

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp149,10 miliar
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp115,85 miliar
  3. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) - Rp96,33 miliar
  4. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) - Rp39,02 miliar
  5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) - Rp27,44 miliar
  6. PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) - Rp25,73 miliar
  7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) - Rp19,93 miliar
  8. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) - Rp16,57 miliar
  9. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) - Rp16,11 miliar
  10. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp15,76 miliar

Tuesday, December 10, 2024

OJK: Dua Perusahaan Ini Sudah Siap Jadi Bank Emas Pertama di RI

 

Ilustrasi OJK (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi OJK (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sinyal terdapat dua lembaga jasa keuangan yang berpotensi masuk ke dalam bisnis bank emas atau bullion bank.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Ahmad Nasrullah mengatakan, keduanya adalah Pegadaian melalui PT Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS).

"Yang baru masuk sekarang (pengajuan) baru dari Pegadaian kayaknya ya. Kalau yang untuk BSI, saya perlu cek, yang saya tahu terakhir memang belum masuk. Potensi yang lain masuk, ya tentu ada, cuma kami belum menerima aplikasinya," kata Nasrullah dalam Media Briefing POJK Bullion, Senin, (9/12/2024).

Menurutnya, kedua perusahaan tersebut paling siap karena telah memiliki pengalaman melakukan bisnis kustodian emas cukup lama.

"Dua ini yang paling siap. Dari sisi infrastruktur, dari sisi permodalan, kan kita terapkan minimal Rp14 triliun ya, ini dua ini paling siap," pungkasnya.

Jika Bullion Bank telah berjalan dengan optimal, maka Nasrullah menyebut, hal ini akan membawa value added yang besar bagi perekonomian Indonesia. Ia pun menyinggung potensi produksi emas Indonesia yang tinggi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri menyatakan bahwa Indonesia telah mampu memproduksi emas batangan seberat 60 juta ton per tahun, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik mulai tahun ini. Selain itu, keberadaan stok emas di PT Pegadaian pun telah mencapai seberat 70 ton.

Monday, December 9, 2024

Ini Rumah, Mobil dan Sarapan Kesukaan Warren Buffett

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Warren Buffett, dengan kekayaan mencapai USD 146 miliar atau sekitar Rp 2.313,2 triliun, dikenal sebagai salah investor paling sukses. Namun, cara Buffett menggunakan kekayaannya berbeda dari kebanyakan miliarder lain.

Buffett dikenal memiliki gaya hidup 'frugal'. Ia masih tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska, yang dibelinya pada 1958 seharga USD 31.500 atau sekitar Rp 499.08 juta. Rumah tersebut kini bernilai sekitar USD 1,4 juta.

Mengutip Business Insider, rumah tersebut memiliki lima kamar tidur dengan luas 6.280 kaki persegi, namun tetap terlihat biasa saja dibandingkan properti mewah miliarder lainnya.

Kendaraan yang ia pilih juga mencerminkan kesederhanaan. Selama bertahun-tahun, ia mengendarai Lincoln Town Car dengan pelat nomor bertuliskan "THRIFTY," sebelum menggantinya dengan Cadillac DTS pada 2006, dan akhirnya Cadillac XTS pada 2014.

"Saya hanya mengemudi sekitar 3.500 mil setahun, jadi saya jarang membeli mobil baru," ujarnya kepada Forbes.

Keseharian Buffett juga menunjukkan prinsip hemat yang ia pegang teguh. Ia sering makan sarapan di McDonald's dengan pengeluaran tak lebih dari USD 3,17, dibayar menggunakan uang receh. Minuman favoritnya adalah Coca-Cola, yang ia konsumsi hingga lima kaleng per hari.

Buffett juga setia pada barang-barang sederhana, seperti pakaian dan penampilan. Semua setelan jasnya dibuat oleh seorang desainer asal Tiongkok bernama Madame Li, yang telah menjadi teman dekatnya. Ia juga tetap mendapat potongan rambut di barbershop dengan biaya hanya USD 18.

Pemilik Berkshire Hathaway ini memanfaatkan kekayaannya untuk mendukung hobinya yang sederhana namun bermakna. Ia menghabiskan hingga delapan jam per minggu bermain bridge, olahraga yang ia cintai.

Selain itu, ia menikmati bermain golf, membaca, dan bermain ukulele - alat musik yang telah ia pelajari sejak muda.

Buffett bahkan memiliki 22 ukulele dan pernah menyumbangkan 17 di antaranya kepada organisasi nirlaba Girls Inc. di Omaha. Ia tak hanya mendonasikan alat musik, tetapi juga mengajari cara memainkannya.


Sebagai filantropis, Buffett berkomitmen menyumbangkan 99% kekayaannya untuk amal, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Pada 2006, ia mulai mendonasikan sebagian besar saham Berkshire Hathaway-nya ke lima yayasan, termasuk Bill & Melinda Gates Foundation dan Susan Thompson Buffett Foundation, yang dinamai sesuai mendiang istrinya.

Ia juga bergabung dengan Bill dan Melinda Gates untuk mendirikan The Giving Pledge, inisiatif yang mendorong para miliarder menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk filantropi. Hingga kini, Buffett telah menyumbangkan saham senilai sekitar USD 50 miliar, yang jika dihitung berdasarkan nilai saham saat ini mencapai sekitar USD 130 miliar.

Meski dermawan, Buffett hanya berencana meninggalkan USD 2 miliar untuk masing-masing dari ketiga anaknya. Ia percaya bahwa anak-anak harus diberi cukup untuk bisa melakukan apa saja, tetapi tidak terlalu banyak sehingga mereka tidak melakukan apa-apa.

Meskipun memiliki jet pribadi yang ia beli pada 1986 seharga USD 850.000, Buffett menamai pesawat tersebut "The Indefensible" sebagai pengakuan bahwa ia jarang memakainya. Ini adalah salah satu dari sedikit kemewahan yang ia izinkan untuk dirinya sendiri.

Namun, bagi Buffett, kebahagiaan tidak selalu berasal dari uang. "Standar hidup tidak sama dengan biaya hidup setelah titik tertentu," katanya dalam sebuah rapat pemegang saham. Ia menambahkan bahwa memiliki banyak rumah atau aset mewah justru akan mengurangi kualitas hidupnya.

Wednesday, December 4, 2024

BREN Bagi Dividen Interim Rp506,16 Miliar, Catat Jadwalnya

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp506,16 miliar untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.

Melansir keterbukaan informasi BEI, dividen interim ini setara Rp3,78 per saham akan diberikan kepada pemegang saham yang tercatat pada 13 Desember 2024.

Sebagai informasi, dari sisi kinerja sendiri BREN mencatatkan laba bersih sebesar US$86,1 juta atau sekitar Rp1,35 triliun, naik tipis dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang mencapai US$84,5 juta.

Dari sisi pendapatan, emiten energi terbarukan ini membukukan total sebesar US$441,3 juta hingga September 2024. Namun, angka ini sedikit menurun dari pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar US$445,3 juta.

Penurunan pendapatan diikuti oleh beban pokok sebelum pajak yang meningkat menjadi US$132,8 juta dari sebelumnya US$128,2 juta.

Untuk mengetahui lebih jauh terkait dividen interim BREN, berikut jadwal dan tanggal pembagiannya:

Jadwal pembagian dividen interim BREN

Cum dividen di pasar reguler & negosiasi: 11 Desember 2024

Cum dividen di pasar tunai: 13 Desember 2024

Ex dividen di pasar reguler & negosiasi: 12 Desember 2024

Ex dividen di pasar tunai: 16 Desember 2024

Recording date: 13 Desember 2024 Pembayaran dividen interim: 20 Desember 2024