
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sinyal terdapat dua lembaga jasa keuangan yang berpotensi masuk ke dalam bisnis bank emas atau bullion bank.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Ahmad Nasrullah mengatakan, keduanya adalah Pegadaian melalui PT Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS).
"Yang baru masuk sekarang (pengajuan) baru dari Pegadaian kayaknya ya. Kalau yang untuk BSI, saya perlu cek, yang saya tahu terakhir memang belum masuk. Potensi yang lain masuk, ya tentu ada, cuma kami belum menerima aplikasinya," kata Nasrullah dalam Media Briefing POJK Bullion, Senin, (9/12/2024).
Menurutnya, kedua perusahaan tersebut paling siap karena telah memiliki pengalaman melakukan bisnis kustodian emas cukup lama.
"Dua ini yang paling siap. Dari sisi infrastruktur, dari sisi permodalan, kan kita terapkan minimal Rp14 triliun ya, ini dua ini paling siap," pungkasnya.
Jika Bullion Bank telah berjalan dengan optimal, maka Nasrullah menyebut, hal ini akan membawa value added yang besar bagi perekonomian Indonesia. Ia pun menyinggung potensi produksi emas Indonesia yang tinggi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri menyatakan bahwa Indonesia telah mampu memproduksi emas batangan seberat 60 juta ton per tahun, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik mulai tahun ini. Selain itu, keberadaan stok emas di PT Pegadaian pun telah mencapai seberat 70 ton.
No comments:
Post a Comment