Wednesday, August 14, 2024

Dolar AS Rp15.600! Rupiah Menguat Rp400 dalam 7 Hari

 

Uang dolar AS dan Rupiah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Uang dolar AS dan Rupiah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan penguatan. Mata uang Garuda berhasil keluar dari zona Rp 16.000 dan melanjutkan penguatan ke level Rp 15.600 dalam waktu tujuh hari atau satu minggu saja.

Mengutip data Refinitiv, rupiah dibuka di level Rp 15.720 per dolar AS atau menguat 0,7% dibandingkan posisi sebelumnya pada pagi ini, Rabu (14/8/2024).

Setelah dibuka, rupiah melanjutkan penguatan hingga ke level Rp 15.600 terhadap dolar AS pada pukul 09.45 WIB. Terakhir rupiah menyentuh level Rp 16.030 per dolar AS pada 7 Agustus 2024, atau tepatnya minggu lalu. Sejak meninggalkan level Rp 16.000, rupiah terus melesat.

Adapun, penguatan rupiah sejalan dengan rilis data indeks harga produsen (PPI) AS semalam yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed pada September.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.


Sementara itu, perangkat Fedwatch, peluang The Fed memangkas suku bunga pada Desember sangat besar. Bahkan lebih besar kemungkinan bank sentral AS itu menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75% - 5,00% sebesar 51,5% dari saat ini 5,25%-5,50%.

Selain faktor asing, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya dukungan dari kondisi dalam negeri.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengatakan siklus repatriasi di pasar domestik yang menurun turut memberikan dukungan kepada pergerakan rupiah.

Selain itu, BI menilai ekonomi Indonesia masih dianggap cukup baik. Pada kuartal II-2024, ekonomi RI tumbuh 5,05% di tengah gejolak di pasar global. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi di Tanah Air masih stabil dan kuat. Kendati demikian, Edi menegaskan BI terus mencermati perkembangan data di AS dan pergerakan geopolitik.

Tuesday, August 13, 2024

Ini Bocoran Saham yang Bakal Pesta Dividen dari Laba Tahun Buku 2024

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan lima sektor pasar modal Indonesia yang membagikan dividen jumlah terbanyak hingga 9 Agustus 2024. Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengungkapkan sektor yang paling royal membagikan dividen adalah sektor finansial atau perbankan.

Ia merincikan, sektor tersebut telah menebar dividen sebesar total Rp58,24 triliun hingga Agustus 2024. Jumlah itu meningkat dibandingkan setahun sebelumnya senilai Rp50,57 triliun.

"Berartinya sektor finansial akan membagikan angka yang lebih besar di tahun 2024 ini, di mana setengah tahunnya saja sudah melebihi satu tahun di tahun 2023," kata Samsul dalam konferensi pers HUT ke-47 tahun Pasar Modal RI, Senin (12/8/2024).

Pada peringkat kedua, adalah sektor energi. Per Agustus 2024, sektor energi telah menabur dividen senilai Rp30,86 triliun. Namun, nilai itu menurun dari setahun sebelumnya sebesar Rp56,2 triliun.

Kemudian, sektor paling royal bagi dividen lainnya adalah industrial, multisektor, dan holdingnya, yang telah tercatat mendistribusikan dividen sebesar Rp7,83 triliun hingga Agustus 2024. Jumlah itu juga menurun dari tahun lalu sebesar Rp11,79 triliun.

Berikutnya, sektor industrial integrated tercatat menebar dividen sebesar Rp 7,36 triliun di tahun 2024, dari tahun sebelumnya Rp6,88 triliun pada 2023.

"Artinya tahun ini jauh lebih besar dibandingkan tahun 2023 karena saat ini baru setengah tahun," ungkap Samsul.

Selanjutnya, sektor industrial wireless dan telecommunication service tercatat telah membagikan dividen Rp 3,73 triliun hingga Agustus 2024. Jumlah itu juga turun dari setahun sebelumnya Rp4,20 triliun pada tahun 2023.

Lebih lanjut, Samsul menyebut sektor yang menerbitkan Efek bersifat utang dan/atau Sukuk Tanpa Penawaran Umum (EBUS) terbanyak berasal dari sektor financial atau consumer financing. Tercatat, sektor tersebut telah mendistribusikan Rp23,26 triliun di tahun 2024, turun dari tahun lalu Rp28,77 triliun 2023.

Monday, August 12, 2024

Cerita Robohnya Kerajaan Bisnis Salim Usai Berjaya 3 Dekade

 

Infografis, Kisah Perjalanan Salim Grup, Dihantam Krisis 98 dan Bangkit Lebih Tajir
Foto: Infografis/ Salim Grup/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, Liem Sioe Liong alias Sudono Salim dikenal sebagai pengusaha impor cengkeh dan logistik tentara yang terkenal dekat dengan Soeharto. Jaringan bisnis yang luas membuat Kolonel Soeharto tertarik untuk bekerja sama dengan Salim.

Melalui perantara Sulardi, Salim dan Soeharto berkenalan dan menjadi penyuplai logistik pasukan Kolonel Soeharto semasa Perang Kemerdekaan, yakni pada 1945 hingga 1949.


"Setelah Soeharto meraih kekuasaan di Indonesia pada pertengahan 1960-an dan menjadi presiden, dia didukung oleh kelompok kroni pengusaha, [pendukung] yang terbesar dan terkuat adalah Liem Sioe Liong," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016), dikutip Kamis (1/6/2023).

Selama tiga dekade kepemimpinan Soeharto, keduanya terlibat dalam relasi yang saling menguntungkan. Soeharto melindungi Liem dan memastikan bisnisnya berjalan lancar, sementara Liem menyalurkan dana kepada Soeharto, keluarga, dan kroni lainnya melalui kerajaan bisnis Salim Group.

Berkat simbiosis tersebut, kedua pihak berjaya di jalannya masing-masing. Salim sukses terdaftar sebagai orang terkaya di Indonesia, sementara Soeharto sukses memegang kuasa di Tanah Air. Namun, kejayaan keduanya tiba-tiba hancur sekejap dalam waktu beberapa hari saja pada Mei 1998.

Selama tiga dekade, Salim sukses membangun tiga kerajaan bisnis di tiga sektor, yakni perbankan (Bank Central Asia alias BCA), bangunan (Indocement), dan makanan (Bogasari dan Indofood). Namun, semua bisnisnya perlahan runtuh saat memasuki krisis 1998. BCA menjadi yang terparah.

Sejarawan, M.C Ricklefs, dalam Sejarah Indonesia Modern (2009) menyebutkan bahwa selama masa krisis, nasabah menarik dana secara massal dan besar-besaran. Ratusan orang bahkan rela mengantre selama berjam-jam untuk menguras seluruh tabungannya. Kondisi ini membuat BCA yang tidak lagi dipercaya masyarakat terancam bangkrut.

Kedekatan dengan Soeharto ternyata menjadi malapetaka bagi Salim. Masyarakat yang mengetahui kedekatan Salim dengan Soeharto membuat ia menjadi target sasaran. Hal ini terjadi setelah unjuk rasa beralih menjadi kerusuhan rasial pada 13 Mei 1998.

Pada saat itu, Jakarta dan sekitarnya mengalami kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran terhadap rumah, bangunan pertokoan, dan banyak kendaraan (Kompas, 14 Mei 1998). Aksi ini dilakukan oleh massa yang sudah terprovokasi. Dalam aksi tersebut, masyarakat terprovokasi menyasar bangunan dan kendaraan milik orang Tionghoa, bahkan menargetkan masyarakat keturunan Tionghoa.

Jemma Purdey dalam Kekerasan Anti-Tionghoa di Indonesia 1996-1999 (2013) menjelaskan, munculnya sentimen rasial terhadap masyarakat keturunan Tionghoa karena ada stereotip bahwa mereka patut dibenci. Sebab, mereka karena kaya raya dan dekat dengan penguasa Soeharto. Salah satu tokoh yang melekat dengan deskripsi itu adalah Sudono Salim.

"Perusahaan para cukong dan keluarga Soeharto merupakan sasaran utama pembakaran dan penjarahan. Bank Central Asia milik Liem Sioe Liong merupakan objek serangan utama," tulis Ricklefs, dikutip Kamis (1/6/2023).

Menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng, sebagai target amukan massa, Sudono Salim, istri, dan beberapa anaknya berada dalam nasib yang menguntungkan. Sebab, pada saat itu mereka sedang di Amerika Serikat (AS). Diketahui, Salim mengunjungi AS untuk melakukan operasi mata.

Di Jakarta, hanya ada Anthony Salim yang bekerja di Wisma Indocement, Jl. Sudirman. Saat itu, Anthony bahkan sampai tidak berani pulang ke rumah bapaknya di kawasan Roxy, Jakarta Pusat. Sebab, kerusuhan massa juga menyasar permukiman masyarakat Tionghoa. Dikhawatirkan, jika Anthony berdiam diri di rumah, ia bisa terbunuh.

Prediksi itu kemudian benar terjadi. Pada 14 Mei pagi, Anthony menerima kabar kalau rumah bapaknya didatangi sekelompok pemuda bertampang mengancam, bersenjatakan jerigen bahan bakar, dan perkakas. Mereka ingin masuk ke rumah mewah Liem.

Anthony tak berkutik. Dia memerintahkan satpam untuk mempersilahkan massa masuk merusak rumahnya, ketimbang dihadang dan terjadi pertumpahan darah.

"Dalam sekejap, seluruh mobil di garasi terbakar, termasuk juga seisi rumah. Mereka membakar furnitur, mencopot lukisan, dan mengobrak-abrik kamar. Bahkan, mereka mencoret-coret rumah dengan kata-kata tidak pantas," tutur Anthony kepada Richard Borsuk dan Nancy Chng.

Setelah beberapa menit melakukan itu, kediaman Salim langsung terbakar. Di jalanan, foto Salim dilempari batu dan dibakar oleh massa yang marah (Kompas, 15 Mei 1998).

Melihat situasi Jakarta yang sangat parah, Anthony langsung berangkat menuju Singapura dengan pesawat jet pribadi.

Setelah kerusuhan mereda dan Soeharto lengser, BCA mengalami kerugian paling parah. Tercatat, sebanyak 122 cabang rusak parah. Secara rinci, 17 kantor terbakar habis, 26 cabang dirusak dan dijarah, dan 75 cabang rusak tetapi tidak dijarah. Lalu, ada 150 ATM yang dirusak dan diambil uang tunainya hingga menelan kerugian Rp3 miliar.

Selain BCA, Indofood juga mendapat serangan. Pabrik di Solo dijarah dan dibakar hingga menelan kerugian Rp42 miliar. Pusat distribusinya di Tangerang juga hancur dijarah massa. Hanya Indocement yang masih bisa bertahan.

Seminggu setelah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, BCA diambil alih oleh pemerintah karena kondisi keuangannya semakin berdarah-darah tak tertolong. Pemerintah lewat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) resmi menjadikan BCA sebagai BTO (Bank Taken Over). Pengambilalihan ini bertujuan untuk menolong BCA agar tidak jatuh terlalu dalam.

Sejak itulah, BCA tidak lagi menjadi milik keluarga Salim. Richard Borsuk dan Nancy Chng menyebut untuk menghidupi kembali mesin-mesin kekayaan, Salim hanya mengandalkan Indofood.

Kini, 25 tahun setelah kejadian memilukan itu, bisnis keluarga Salim mulai berjaya. Bisnisnya pun tidak hanya Indofood, tetapi juga merambah sektor migas, konstruksi, dan perbankan.

Friday, August 9, 2024

Awas! Nunggak Pinjol Bisa Kena Blacklist Bank, Ini Aturan Barunya

 

Dok OJK (Contoh SLIK)
Foto: Dok OJK (Contoh SLIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2017 Tentang Pelaporan dan Permintaan Informasi Debitur Melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (POJK SLIK) dalam rangka memperkuat dan mengembangkan sektor jasa keuangan serta infrastruktur pasar keuangan.

Dalam perubahan kedua ini, OJK memperluas cakupan pelapor dalam SLIK. OJK mewajibkan perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi kredit, asuransi pembiayaan syariah, perusahaan penjaminan, perusahaan penjaminan syariah, dan pinjaman online (pinjol) fintech P2P lending menjadi pelapor SLIK. 

OJK memberikan batas waktu paling lama satu tahun sejak POJK 11/2024 diundangkan. Pihak yang wajib menjadi Pelapor SLIK dalam aturan sebelumnya meliputi:

1. Bank umum
2. Bank perekonomian rakyat
3. Bank perekonomian rakyat syariah
4. Lembaga pembiayaan yang memberikan fasilitas penyediaan dana
5. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek
6. Lembaga pendanaan efek
7. Lembaga jasa keuangan (LJK) lainnya yang memberikan fasilitas penyediaan dana meliputi lembaga pembiayaan ekspor Indonesia, pergadaian, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, dan perusahaan pembiayaan untuk pengembangan infrastruktur, koperasi, usaha kecil, dan menengah
8. LJK yang diwajibkan menjadi pelapor sesuai dengan Peraturan OJK


Dengan adanya penambahan pihak yang wajib menyampaikan informasi pendukung aktivitas penyediaan dana pada SLIK, informasi terkait debitur akan menjadi lebih komprehensif dan mendukung industri jasa keuangan dalam melakukan manajemen risiko kredit atau pembiayaan dan risiko asuransi atau penjaminan, serta kegiatan lainnya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usaha pada LJK. 

Sebagai informasi, SLIK merupakan sistem informasi yang dikelola oleh OJK untuk membantu pengawasan di industri keuangan. Layanan ini sebelumnya hanya dapat dimanfaatkan oleh perbankan dan multifinance. 

SLIK biasanya digunakan untuk mengetahui skor kredit seseorang. Apabila calon debitur memiliki histori buruk dalam melakukan pembayaran kredit atau pembiayaan, maka hal itu dapat menjadi pertimbangan perusahaan pemberi pinjaman. 

Thursday, August 8, 2024

Resmi Melantai Di BEI, Saham Emiten Burung Walet (Nest) Terbang 35%

 

PT. Esta Indonesia. (Dok. Esta)
Foto: PT. Esta Indonesia. (Dok. Esta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak dibidang Budidaya Burung Walet, PT Esta Indonesia Tbk (NEST) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pelaksanaan penawaran umum saham (initial public offering/IPO) menjadi emiten yang ke-34 pada tahun 2024.

Perseroan mepepas saham sebanyak-banyaknya 822.500.000 saham kepada publik atau mencapai 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Dengan harga saham yang dilepas sebesar Rp200 per saham, NEST akan mendapatkan dana segar sebesar Rp164.500.000.000.

Dalam debut perdananya, saham NEST meroket 35% atau 70 poin ke level Rp 270 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 1,11 triliun.

"Antusiasme para investor terhadap saham NEST sangat tinggi dan kami bersyukur terhadap keseluruhan proses persiapan hingga IPO ini dapat berjalan dengan lancar. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh investor yang telah menempatkan kepercayaan terhadap Perseroan, kata Direktur Utama NEST Hoo Anton Siswanto, Kamis (8/8).

Nantinya, seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 7,47% akan dipergunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 Rumah Burung Walet (RBW) yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.

Krmudian, sekitar 18,67% akan digunakan Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan sebagai kantor operasional dan pabrik entitas anak.

Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.

Menurutnya, di dunia ada dua negara yang berperan penting dalam industri sarang burung walet yaitu pertama, Indonesia sebagai produsen bahan baku yang menguasai lebih dari 75% produksi sarang burung walet dunia yang memiliki kekuatan sangat besar. Kedua, Tiongkok merupakan konsumen terbesar di dunia, dimana sekitar 80% produksi dunia diserap oleh Tiongkok.

"Perseroan merupakan eksportir sarang burung walet pertama (pioneer) yang dapat mengirim sarang burung langsung ke Tiongkok. Saat ini Perseroan merupakan salah satu eksportir terbesar yang melakukan ekspor langsung ke Tiongkok," ungkapnya.

Selain negara tujuan ekspor Tiongkok, Perseroan juga melakukan ekspor ke negara lainnya seperti Hongkong, Singapura, Jepang, Australia dan Amerika Serikat.

Melihat besarnya pangsa pasar kebutuhan konsumsi sarang burung walet oleh negara Tiongkok dan tren ekspor sarang burung dari Indonesia ke Tiongkok yang meningkat dari tahun 2019 sebesar 126.891 kilogram menjadi 408.311 kilogram pada tahun 2023, Tiongkok menjadi target pasar ekspor sarang burung walet dunia, selain permintaan yang besar, harga yang ditawarkan juga jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara tujuan ekspor lainnya.