Foto: dok Gojek
Dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI), terlihat Indicative Equilibrium Volume (IEV) sangat besar, mencapai 258,58 juta lot atau 25,85 miliar saham dengan di harga Indicative Equilibrium Price (IEP) Rp116/saham. Nilai transaksi dengan IEV dan IEP tersebut mencapai Rp 3 triliun.
Seiring dengan itu, harga saham GOTO bergerak dari Rp113/saham sebelum pre-closing (sebelum pukul 14.50) ke Rp116/saham hingga penutupan. PT BESTPROFIT
BEST PROFITInvestor via broker JP Morgan Sekuritas Indonesia (kode: BK) menjadi net buyer terbesar dengan volume 108,64 juta lot dengan harga rata-rata pembelian Rp116/saham dengan valuasi Rp1,26 triliun.
Selain investor via BK, broker dengan pembelian bersih terbanyak, yakni CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) dengan total 67,08 juta lot di harga Rp116/saham dengan valuasi Rp778,3 miliar.
Di posisi ketiga, ada investor dengan broker Mandiri Sekuritas (CC) dengan pembelian bersih 40,33 juta lot di harga rerata Rp115/saham dengan valuasi Rp467,6 miliar.
Secara keseluruhan, saham GOTO terkoreksi 0,85% selama perdagangan Jumat, dengan nilai transaksi harian sebesar Rp3,75 triliun. BESTPROFIT
PT BESTPROFIT FUTURESBPF
Sebagai informasi, IEP merupakan harga di mana volume terbanyak yang dapat dijumpakan berdasarkan posisi order book terakhir. Sementara, IEV merupakan volume terbanyak yang dapat dijumpakan berdasarkan posisi order book terakhir.
Lewat IEP, pelaku pasar bisa melihat indikasi harga pembukaan atau penutupan yang akan terbentuk. Sementara, melalui IEV pelaku pasar bisa melihat indikasi volume yang dapat dijumpai pada harga pembukaan atau harga penutupan.
IEV dan IPE adalah salah satu pengaturan dalam sistem pre-opening dan pre-closing yang bertujuan untuk mendorong pembentukan harga penutupan yang lebih wajar hingga meningkatkan tranparansi pembentukan harga penutupan dan meningkatkan terjadinya transaksi di sesi pre-closing.
Rebalancing FTSE
Nilai transaksi jumbo di masa pre-closing tersebut bersamaan dengan rebalancing atau review semi tahunan indeks FTSE Asia Pasifik yang efektif per penutupan Jumat (17/3). Rebalancing bisa menggerakkan aliran dana, termasuk investor institusi asing, masuk atau keluar suatu saham.
GOTO sendiri, bersama MDKA, masuk ke dalam indeks Large Cap FTSE.
Ada kemungkinan fund melakukan pembelian/penjualan di masa pre-closing seiring rebalancing tersebut yang membuat nilai dan volume transaksi GOTO tiba-tiba melejit jelang penutupan Jumat.