Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Penguatan harga batu bara kemarin membawa pasir hitam kembali ke level psikologis US$ 400 setelah terlempar dari level tersebut sejak Jumat pekan lalu.
Dalam sepekan, harga batu bara menguat tipis 0,56% secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara masih ambles 4,6% sementara dalam setahun masih melesat 56,9%.
Menggeliatnya harga batu bara ditopang oleh kekhawatiran pasokan serta meningkatnya harga gas. Pasokan batu bara global dikhawatirkan melandai setelah produksi batu bara Afrika Selatan anjlok karena mogok kerja.
Dilansir dari Mining.com, pengiriman batu bara dari Afrika Selatan pada pekan lalu hanya menyentuh 600.000 ton, terendah dalam setahun lebih. Pengiriman turun, terutama karena aksi mogok yang dilakukan oleh pekerja Transnet SOC Ltd.
"Mogok kerja yang lebih lama dari perkiraan mulai berdampak serius ke ekspor," tutur Alex Claude, chief executive officer DBX Commodities yang berbasis di London, dikutip dari Mining.com. BEST PROFIT
Afrika Selatan adalah eksportir terbesar kelima batu bara di dunia. Gangguan pasokan akan berdampak ke sejumlah negara, terutama Eropa. Setelah melarang impor batu bara dari Rusia pada Agustus lalu, Afrika Selatan adalah salah satu pemasok utama batu bara bagi Uni Eropa.
Permintaan batu bara thermal tercatat masih kencang pada September lalu. Dilansir dari Reuters, Eropa mengimpor batu bara thermal sebanyak 7,85 juta ton pada September. Jumlah tersebut melesat 36,3% dibandingkan September 2021. BESTPROFIT
Pemasok terbesar adalah Kolombia dengan 2,54 juta ton disusul dengan Afrika Selatan dengan 1,42 juta ton dan Rusia dengan 1,48 juta ton. Pada periode yang sama tahun lalu, Rusia masih menjadi pemasok utama dengan total 2,49 juta ton.
Permintaan batu bara thermal dari kawasan Asia juga masih meningkat pada September . Jumlah batu bara thermal yang diimpor China meningkat tipis menjadi 22,4 juta ton pada September 2022, naik 6,5% dibandingkan September 2021. PT BESTPROFIT FUTURES
BPFJepang mengimpor batu bara thermal sebanyak 10,41 juta ton pada September 2022. Jumlah yang diimpor naik dari 10,82 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Impor India mencapai 12,1 juta ton, melonjak 39,4% dibandingkan September 2021. Namun, impor pada September 2022 adalah yang terendah sejak April 2022.
Kendati mengimpor dalam jumlah besar, pasokan batu bara di pelabuhan utama Eropa yakni Amsterdam, Rotterdam dan Antwerp (ARA) menurun karena Jerman mengurangi impor.
Pasokan batu bara di pelabuhan tersebut ada di angka 6,2 juta ton pada minggu ini, terendah sejak awal Juni.
Harga batu bara juga melonjak kemarin karena ditopang kenaikan harga gas alam Eropa. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) kemarin menguat 2,2% ke 160,19 euro per megawatt-jam (MWH).
Kenaikan harga gas terjadi di tengah penantian pelaku pasar mengenai nasib pembatasan harga gas Eropa. Seperti diketahui, menteri-menteri energi Eropa kembali berkumpul pada hari ini untuk membahas upaya menekan harga gas. Poin yang masih alot dibahas adalah soal pembatasan harga gas. Jakarta, CNBC Indonesia
TIM RISET CNBC INDONESIA