Foto: ist
PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Pemerintah sudah mengizinkan pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta untuk beroperasi kembali. Namun, ada potensi tidak semua pelaku usaha atau tenant toko ritel siap untuk kembali berbisnis melihat situasi keuangan yang sudah makin kritis. Selama 1,5 tahun terakhir sudah banyak modal usaha yang habis akibat terjangan pandemi.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyatakan bahwa para tenant secara umum sudah siap beraktivitas kembali dengan berjualan di mal. Namun, persoalan modal tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu tantangan saat ini. BEST PROFIT
"Makanya kita mengusulkan agar usaha kecil mikro yang nilainya di bawah Rp 10 miliar dapat bantuan pinjaman langsung dari pemerintah. Karena kasihan mereka mungkin sudah kesulitan juga," kata Budihardjo kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/8/21).
Banyak pelaku usaha yang sudah gulung tikar akibat ketidakpastian situasi selama pandemi. Selama 1,5 tahun ini pemerintah sudah beberapa kali membuka-tutup mal, alhasil investasi yang dikeluarkan ketika buka kembali terbuang percuma. BESTPROFIT
"Sudah ada rapat sekitar 4 hari terakhir dengan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi) dan jajaran pemerintah, apa yang perlu diperhatikan dalam SOP (Standard Operating Procedure) dan lainnya," jelas Budihardjo.Namun, bagi usaha yang masih memiliki napas untuk kembali beraktivitas, maka sudah ada arahan agar mempersiapkan untuk kembali buka di hari ini. Selasa (10/8). Pemerintah sudah memberi sinyal mal buka kembali sejak beberapa hari yang lalu.
Di sisi lain, pelaku usaha juga perlu memanggil lagi para pekerjanya yang selama sebulan lebih ini dirumahkan. Pasalnya, ketika tidak ada aktivitas di mal, maka pekerja juga tidak bisa kembali bekerja. PT BESTPROFIT FUTURES
Sumber :Jakarta, CNBC Indonesia"Pekerja sudah dipanggil, namun nggak semuanya, karena kapasitas kan cuma 25%. Kaya restoran nggak memanggil pekerjanya langsung semua, namun bertahap," katanya. BPF