Tuesday, May 19, 2020

Anggaran Pemulihan Ekonomi Membengkak Hingga Rp 641 Triliun

Anggaran Pemulihan Ekonomi Membengkak Hingga Rp 641 Triliun

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Pemerintah memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca merebaknya Virus Corona atau Covid-19 bisa mencapai Rp 641,17 triliun. Angka tersebut mengalami pembengkakan anggaran dari yang sebelumnya diperkirakan hanya sekitar Rp 150 triliun. PT BESTPROFIT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran sebanyak itu terdiri dari sejumlah kebijakan yang telah disiapkan pemerintah. BEST PROFIT
"Total dana untuk penanganan dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang daam hal ini terkena dampak negatif Covid-19 mencapai Rp 641,17 triliun," kata Sri Mulyani dalam video teleconference di Jakarta pada Senin (18/5/2020). BESTPROFIT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjabarkan, dari anggaran sebesar itu penggunaan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat di tengah pandemi merupakan yang paling besar. PT BESTPROFIT FUTURES
"Salah satunya untuk dukungan konsumsi sebesar Rp 172,10 triliun," katanya. BPF
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi para pelaku usaha UMKM yang juga ikut terdampak dengan memberikan subsidi bunga. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
"Subsidi bunga kepada UMKM sebesar Rp 34,15 triliun, insentif perpajakan pada UMKM dan dunia usaha secara keseluruhan serta masyarakat Rp 123,01 triliun," katanya.
Dari sektor energi, pemberian subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk program B-30 juga mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 2,78 triliun.
Kemudian pembayaran kompensasi bagi PLN dan Pertamina sesuai audit BPK adalah sebesar Rp 90,42 triliun.


Sumber : suara.com

Monday, May 18, 2020

Pegawai BUMN di Bawah Usia 45 Tahun Mulai 25 Mei Kembali Kerja

Pegawai BUMN di Bawah Usia 45 Tahun Mulai 25 Mei Kembali Kerja

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta pegawainya yang berusia di bawah 45 tahun untuk kembali bekerja mulai 25 Mei 2020. PT BESTPROFIT
Para pegawai BUMN yang diminta mulai bekerja pun diharapkan tetap mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wilayah setempat. BEST PROFIT
"Perlu diketahui bahwa mengenai tanggal-tanggal itu sesuai dengan PSBB suatu wilayah, kalau di wilayah tersebut masih PSBB, kita akan mematuhinya. Misalnya, PSBB bahwa karyawan tak boleh bekerja maka kita akan mematuhi," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ditulis Senin (18/5/2020). BESTPROFIT
Namun, lanjut dia, jika PSBB di suatu wilayah sudah tidak berlaku, maka protokol dalam Surat Menteri BUMN Nomor: S- 336 /MBU/05/2020 akan berlaku. PT BESTPROFIT FUTURES
"PSBB telah dibuka maka protokol ini akan berlaku dengan sendirinya. Malah sebenarnya kita lebih ketat, usia 45 tahun ke bawah yang bisa bekerja, justru yang dilakukan BUMN protokol kesehatan yang lebih ketat daripada aturan main yang ada, karena ini hanya berlaku kalau PSBB-nya tak berlaku lagi," ucapnya. BPF
Dalam surat Menteri BUMN itu, skenario pemulihan kegiatan BUMN di masa wabah pada fase pertama akan dimulai pada tanggal 25 Mei 2020. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Pedoman umum pada fase itu yakni BUMN merilis protokol perlindungan karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.
Kemudian, karyawan berusia di bawah 45 tahun mulai berkantor, dan bekerja dari rumah bagi yang berusia di atas 45 tahun sesuai batasan operasi.
Lalu, memantau kondisi karyawan, penanganan karyawan terdampak.
Pada fase pertama itu disebutkan, sektor industri dan jasa diminta membuka layanan cabang secara terbatas dan pengaturan jam masuk.
Kemudian, pembatasan kapasitas. Lalu, pembukaan pabrik, pengolahan, pembangkit, serta hotel dengan sistem shifting dan pembatasan karyawan masuk. Dan, mall belum diperbolehkan buka, serta dilarang berkumpul.
Untuk BUMN sektor kesehatan, dalam fase pertama ini beroperasi penuh sesuai kapasitas sistem kesehatan. (Antara)


Sumber : suara.com

Friday, May 15, 2020

Demi Investasi, Luhut Mau Pelonggaran Pembatasan Corona di Bali

Demi Investasi, Luhut Mau Pelonggaran Pembatasan Corona di Bali

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk melonggarkan sejumlah daerah yang dinilai mulai mengalami tren penurunan kasus COVID-19. Daerah itu di antaranya Bali, Manado, dan Yogyakarta. PT BESTPROFIT
Hal itu disampaikan Luhut di sela acara penyerahan bantuan fasilitas kesehatan dari Bank DBS Indonesia di Jakarta, Kamis (14/5/2020). BEST PROFIT
"Dari data-data yang kita dapat juga, kelihatan COVID-19 di beberapa tempat sudah mulai flat tuh, jadi saya pikir sudah bisa tercapai (penurunan) tidak terlalu lama dari sekarang ini," katanya. BESTPROFIT
Luhut menambahkan sejumlah daerah seperti Bali, Manado, hingga Yogyakarta tengah direncanakan untuk bisa dilonggarkan agar ekonomi bisa kembali menggeliat. Kendati demikian, ia tak merinci tujuan pelonggaran dilakukan walaupun daerah-daerah yang disebutnya merupakan kawasan yang dikenal sebagai tujuan pariwisata. PT BESTPROFIT FUTURES
"Kalau ini terjadi, kami juga sudah mulai merencanakan untuk mulai melonggarkan di beberapa tempat. Mungkin Bali, Manado, Yogyakarta, atau mungkin Batam, Bintan yang kasusnya sangat kecil," katanya. BPF
Menurut Luhut, rencana tersebut juga tergantung pada perkembangan kasus COVID-19 dalam dua minggu ke depan. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
"Tapi kalau melihat data-data tadi, hari ini juga membaik lagi dari kemarin, tentu kita sangat yakin ini (penurunan kasus) terjadi," katanya.
Keyakinan Luhut soal segera menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia juga karena kerja tim Gugus Tugas yang semakin efektif dan semakin baik.
"Organisasi satgas makin efektif, makin baik, kerja efektif dan di lapangan penanganan makin baik," pungkasnya.


Sumber : suara.com

Thursday, May 14, 2020

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Rakyat Kecil Paling Terdampak

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Rakyat Kecil Paling Terdampak

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan kelompok yang paling berdampak dari naiknya iuran BPJS Kesehatan adalah kelompok pekerja informal. PT BESTPROFIT
Apalagi saat ini kelompok pekerja informal sedang terpukul akibat pandemi virus corona atau Covid-19. BEST PROFIT
"Di tengah pandemi ini pekerja informal yang sangat sulit ekonominya malah dinaikkan iurannya per 1 juli 2020 nanti untuk kelas I dan II, yang nilainya dekat-dekat dengan iuran yang sudah dibatalkan MA," kata Timboel kepada Suara.com, Rabu (13/5/2020). BESTPROFIT
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menaikkan tarif iuran BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2020 mendatang, kepastian kenaikan iuran tersebut berdasarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. PT BESTPROFIT FUTURES
Dalam Perpres tersebut, disebutkan jika Iuran BPJS Kesehatan Kelas I naik menjadi Rp 150.000. Kelas II naik menjadi Rp 100.000 dan Kelas III menjadi Rp 35.000. BPF
"Rakyat sudah susah malah disusahin lagi. Rakyat yang tidak mampu bayar Rp 150.000 dan Rp 100.000 di Juli 2020 nanti akan jadi non aktif. Tunggakan iuran akan meningkat lagi. Kalau non aktif tidak bisa dijamin. Trus hak konstitusional rakyat mendapatkan jaminan kesehatannya dimana?," tanya Timboel. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Timboel menilai pemerintah sudah kehabisan akal dan nalar sehingga dengan seenaknya menaikan iuran tanpa mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.
"Padahal di pasal 38 di Pepres ini menyatakan kenaikan iuran harus mempertimbangkan kemampuan masyarakat," kata Timboel.
Asal tahu saja Dalam Perpres tersebut, disebutkan jika Iuran BPJS Kesehatan Kelas I naik menjadi Rp 150.000. Kelas II naik menjadi Rp 100.000 dan Kelas III menjadi Rp 35.000.
Iuran peserta mandiri Kelas III saat ini masih sebesar Rp 26.500 dan mendapatkan subsidi Rp 16.500 sehingga totalnya menjadi Rp 42.000.
Namun, pada 1 Januari 2021, besarannya akan meningkat menjadi Rp 35.000 dan subsidi pemerintah menjadi Rp 7.000, totalnya tetap sebesar Rp 42.000.


Sumber : suara.com

Wednesday, May 13, 2020

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kembali Mendekati Rp 15.000 per Dolar AS

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kembali Mendekati Rp 15.000 per Dolar AS

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/5/2020) ini kembali dibuka melemah. Nilai tukar rupiah kembali mendekati level Rp 15.000. PT BESTPROFIT
Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor tepat pukul 10:00 Wib nilai tukar rupiah melemah 42 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp 14.978 dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya di level Rp 14.936. BEST PROFIT
Sementara di pasar spot nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.951 per dolar AS. Posisi ini melemah 56 poin atau 0,38 persen dari Rp 14.895 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya. BESTPROFIT
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra sebelumnya telah memprediksi, pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini berbalik melemah terhadap dolar AS. PT BESTPROFIT FUTURES
Menurut pengamatannya, sentimen negatif masuk ke pasar keuangan pagi ini karena pasar mengkhawatirkan gelombang kedua kasus Covid-19 di negara yang melonggarkan lockdown. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Sentimen negatif ini bisa mendorong pelemahan aset berisiko termasuk rupiah. BPF
"Rupiah juga berpotensi melemah hari ini ke arah resisten Rp 15.150 dengan potensi support di Rp 14.800," kata Aris dalam riset hariannya, Selasa (12/5/2020).


Sumber : suara.com

Tuesday, May 12, 2020

Harga BBM Bersubsidi Pertamina Tak Pernah Naik Sejak 2016

Harga BBM Bersubsidi Pertamina Tak Pernah Naik Sejak 2016

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kebijakan pemerintah maupun PT Pertamina (Persero) yang tidak menurunkan harga BBM (bahan bakar minyak) dinilai sebagai keputusan yang tepat. PT BESTPROFIT
"Harga minyak dunia saya kira akan terus merangkak naik karena sudah banyak negara yang melonggarkan kebijakan terkait dengan covid-19 ini, sehingga aktivitas kembali berjalan dengan kondisi yang new normal," kata Direktur Executive Energy Watch Mamit, ditulis Selasa (12/5/2020). BEST PROFIT
Keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta BOPD awal bulan Mei 2020 mendapatkan respon positif dari pasar di mana akan dilanjutkan dengan pemotongan sebesar 7.7 juta BOPD dari Juni – Desember 2020. BESTPROFIT
"Dengan demikian, kebutuhan akan meningkat di sisi lain supply sedikit berkurang sehingga harga akan terus terkerek," ucapnya. PT BESTPROFIT FUTURES
Menurut dia, seharusnya desakan untuk menurunkan harga BBM bisa berkurang jika melihat kondisi secara obyektif. BPF
"Terkait dengan harga BBM saya kira kita harus melihat secara komprehensif terutama untuk Pertamina. Tidak bisa dipisahkan dari sisi Hulu, Hilir maupun untuk Refinery, semua saling kesinambungan," ujar Mamit. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Selain itu, berdasarkan historisnya Pertamina tidak serta merta menaikkan harga BBM ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan.
"Harga BBM jenis Premium dan Solar tidak pernah mengalami kenaikan sejak tahun 2016. Padahal dalam kurun waktu 2016 sampai 2020 harga minyak dunia pernah menyentuh di level 70 – 80 dolar AS per barrelnya," ujarnya.
Dengan masih diperpanjangnya PSBB hampir di seluruh wilayah Indonesia maka konsumsi BBM akan tetap mengalami penurunan.
"Penurunan konsumsi hampir mencapai 30 persen di bulan April sebesar 65.678 KL dari bulan sebelumnya 93.558 KL dan saya perkirakan untuk bulan Mei tidak akan jauh berbeda. Jadi, dampaknya jika diturunkan tidak akan terlalu signifikan," papar Mamit.
Mamit juga menambahkan bahwa tidak bisa membandingkan harga BBM kita dengan negara lain karena dari sisi geografis saja sudah berbeda.
"Infrastruktur penyaluran BBM saja sudah beda dan panjang sekali untuk di Indonesia karena kita adalah negara kepulauan dan semua wilayah terutama yang masuk ke 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) harus tetap mendapatkan BBM," katanya.
Meskipun demikian, dia sampaikan juga bahwa harga BBM di Indonesia bukan yang paling mahal di ASEAN dimana masih lebih murah dari Thailand , Filipina dan Singapura berdasarkan data dari globalpetrol.com. (Antara)


Sumber : suara.com

Monday, May 11, 2020

Maskapai Bangkrut Tekan Demand Bahan Bakar, Harga Minyak Dunia Merosot

Maskapai Bangkrut Tekan Demand Bahan Bakar, Harga Minyak Dunia Merosot

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Harga minyak mentah dunia kembali dibuka merosot sekitar 1 persen lebih pada perdagangan awal pekan ini, yang lagi-lagi disebabkan akibat pasokan yang melimpah. PT BESTPROFIT
Mengutip Reuters, Senin (11/5/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 34 sen, atau 1,1 persen, menjadi 30,63 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, menyusut 35 sen, atau 1,4 persen, menjadi 24,39 dolar AS per barel. BEST PROFIT
Permintaan minyak global anjlok sekitar 30 persen karena pandemi Covid-19 membatasi pergerakan di seluruh dunia. Sebagai akibat wabah yang tak kunjung berakhir ini, salah satu contoh imbasnya adalah Avianca Holdings yang mengajukan kebangkrutan pada Minggu (10/5/2020). BESTPROFIT
Avianca Holdings menjadi salah satu maskapai besar pertama di dunia yang terpukul pandemi Covid-19, yang mengakibatkan penurunan 90 persen dalam perjalanan udara global dan menekan permintaan bahan bakar jet. PT BESTPROFIT FUTURES
"Perusahaan minyak menghadapi banyak tantangan karena penurunan permintaan yang tiba-tiba," papar Haseeb Ahmed, analis minyak dan gas GlobalData. BPF
"Amerika Utara sedang berjuang menghadapi kekurangan kapasitas penyimpanan, mungkin hanya masalah waktu, sebelum negara itu (Amerika Serikat) kehabisan ruang penyimpanan," imbuhnya. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Kedua tolok ukur ini mencatat kenaikan selama dua pekan terakhir, karena beberapa negara mulai mengurangi kebijakan lockdown dan permintaan bahan bakar sedikit meningkat. Produksi minyak di seluruh dunia juga menurun untuk mengurangi kelebihan pasokan.

Sumber : suara.com