Tuesday, April 29, 2025

Rosan Ungkap Peran Besar BSI di Perbankan & Industri Syariah

 

Rosan Roeslani CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. (Tangkapan layar youtube Setpres RI)
Foto: Rosan Roeslani CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. (Tangkapan layar youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danatara), Rosan Roeslani berbicara terkait peran besar PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS). Ia mengatakan kontribusi BSI mencapai 50% dari perbankan syariah.

Meski demikian dia mencatat ada peluang besar yang masih bisa ditangkap BSI mengingat porsi perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional masih rendah, yakni hanya sekitar 9%.Menurut Rosan, Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim diharapkan perbankan syariahnya bisa terus meningkatkan pangsa pasar dan membantu financial inclusion yang hanya 12,7% untuk industri syariah.

"Saya meyakini dengan kolaborasi pemerintah dan dunia usaha, peran ekonomi syariah akan semakin besar. kecepatannya harus diakselerasi, sehingga peran ekonomi syariah bisa lebih besar dan baik ke depan," terang Rosan.

Rosan mengatakan ke depannya para BUMN termasuk BSI bisa bersinergi baik dari segi inklusi syariah, distribusi, dan sumber daya manusia (SDM).

"Karena kan di dalam BUMN ini banyak program-program syariah lainnya yang bisa dikerjasamakan. Karena kan ada insurance, itu bisa dikeresamakan, di distribusinya dengan perbankan juga. Kemudian ada capital market mungkin selama ini yang masih belum bisa, belum bergabung lebih besar, itu bisa kita kerjasamakan kita duduk bareng bagaimana ini bisa dikerjasamakan," jelas Rosan.

Ia mengatakan Danantara dan BSI serta para BUMN lainnya akan berdiskusi membahas potensi-potensi kerja sama yang dapat dijajaki.

"Ini harus kita tingkatkan di semua sektor yang berhubungan dengan penguatan ekonomi syariah termasuk juga dalam bidang pengembangan dunia usahanya, misalnya di retail dan lain-lainnya," tandasnya.

Monday, April 28, 2025

Low Tuck Kwong Kaya Raya, Ternyata "Dibantu" Ratu Belanda

 

Pendiri Bayan Resources, Datok Low Tuck Kwong. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pendiri Bayan Resources, Datok Low Tuck Kwong. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — Sektor tambang batu bara menjadi bisnis yang menggiurkan karena menghasilkan keuntungan yang tinggi. Low Tuck Kwong merupakan konglomerat yang berhasil kaya raya di sektor tersebut.

Ternyata jalan sukses pengusaha tambang batu bara di Indonesia tak terlepas dari peran Ratu Belanda era 1840-an yang menggencarkan ekspedisi ke Kalimantan. Akibatnya, banyak pengusaha yang terjun ke bisnis ini setelah kandungan batu bara di wilayah itu ditemukan.

Pada 1846, eksploitasi batu bara pertama di Indonesia mulai terlaksana. Eksploitasi ini dilaksanakan setelah Ratu Belanda mengirimkan tim peneliti untuk membuktikan kabar penemuan cadangan batu bara yang besar di wilayah Kalimantan.

Penggalian ini menjadi sejarah penting. Sebab, dari sinilah pintu eksploitasi batu bara dibuka. Adanya perintah ratu tersebut membuat ambisi mengangkut batu bara dari bumi Kalimantan meningkat dan semakin besar hingga saat ini.

"Setelah 1945, karakteristik dan struktur industri pertambangan Indonesia tidak banyak mengalami perubahan sebab ekstraksi sumber daya mineral tetap ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional," tulis Robert Siburian dalam "Pertambangan Batu Bara: Antara Mendulang Rupiah dan Menebar Potensi Konflik" (Masyarakat Indonesia, 2012).

Meningkatnya kebutuhan pasar internasional inilah yang membuat prospek bisnis batu bara di Indonesia semakin menjanjikan. Saat Soeharto berkuasa, investasi asing semakin mudah, sehingga penguasaan sumber daya alam oleh pihak swasta bukan lagi halangan. Salah satu yang tertarik adalah Low Tuck Kwong.

Kwong tumbuh dan besar di Singapura. Ada kabar kalau selama hidupnya di sana ia belajar berbisnis di usaha ayahnya yang dikenal sebagai pebisnis ulung di bidang konstruksi.

Dalam situs resmi Bayan Group, pria kelahiran 1948 ini datang ke Indonesia pada 1972.

Kala itu ia masih berstatus sebagai Warga Negara Singapura. Karena terlebih dahulu handal di bidang kontruksi, ia lantas mendirikan perusahaan kontraktor di Tanah Air bernama PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) setahun kemudian.

Kwong mengklaim kalau perusahaan yang bergerak di bidang pekerjaan umum ini menjadi perintis pekerjaan pondasi tiang pancang selama kurun 1980-1990-an.

Pada 1988, JSI putar haluan. Kwong mulai melirik potensi industri batu bara karena meningkatnya permintaan pasar internasional. Alhasil, 10 tahun kemudian dan lima tahun setelah resmi jadi Warga Negara Indonesia, tepatnya pada 1997, terjadilah kontrak dan pengakuisisian dua perusahaan batu bara, yakni PT. Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP).

PT. Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) adalah perusahaan milik Haji Asri yang telah jadi pemain lama di sektor batu bara Kalimantan Timur. Kwong membeli sahamnya seharga Rp 5 Miliar.

Belakangan, Kwong menyatukan dua perusahaan itu menjadi satu perusahaan induk: PT. Bayan Resources Tbk (BYAN). Sejak saat itulah, BYAN memiliki hak eksklusif pertambangan dari pemerintah Indonesia. Pada 2021, perusahaannya menerima lima kontrak dan tiga kuasa pertambangan dari pemerintah Indonesia. Total konsesinya mencapai 81. 265 hektar.

Kini di tengah situasi global tidak menentu, Kwong ibarat tertimpa durian runtuh. Meningkatnya harga batu bara di pasar global berarti meningkatkan pula harta kekayaan Kwong.

Terbukti, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya di Indonesia pada 2022 menyingkirkan Hartono bersaudara yang sudah memegang mahkota itu sejak 2008. Memang, ia juga berbisnis di sektor teknologi, tetapi batu bara tetap menjadi tulang punggung utama kekayaan Kwong.

Wednesday, April 23, 2025

Asing Terciduk Diam-diam Borong 10 Saham Ini Kala IHSG Naik

 

Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham saat Pembukaan Perdagangan Tahun di Gedunh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham saat Pembukaan Perdagangan Tahun di Gedunh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya dengan ditutup naik lebih dari 1%. Indeks ditutup naik 1,43% ke posisi 6.538,26 pada perdagangan Selasa (22/4/2025).

Nilai transaksi mencapai Rp9,89 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,10 miliar saham yang berputar 1,09 juta kali. Sebanyak 371 saham naik, 220 turun, dan 210 tidak bergerak.Sementara itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp122,32 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp176,00 miliar di pasar reguler. Di samping itu, penjualan bersih asing tercatat mencapai Rp53,68 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Lantas, saham-saham apa saja yang kompak menjadi incaran asing yang mendorong pergerakan IHSG? Mengutip Stockbit, berikut net foreign buy perdagangan Selasa!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp145,50 miliar

2. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp139,78 miliar

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp134,89 miliar

4. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) - Rp55,41 miliar

5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) - Rp48,07 miliar

6. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp34,94 miliar

7. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) - Rp21,27 miliar

8. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) - Rp18,36 miliar

9. PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) - Rp17,76 miliar

10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) - Rp16,79 miliar

Tuesday, April 22, 2025

Sektor Saham Ini Berpotensi Diuntungkan Ketika Dolar Naik

 

Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah tampak tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah momen Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dimulai hari ini hingga esok hari.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (22/4/2025) dibuka pada posisi Rp16.820/US$ atau melemah 0,12%.Di tengah keterpurukan rupiah, beberapa saham menunjukkan potensi yang menarik untuk diperhatikan oleh para investor. Salah satu sektor yang memiliki potensi menarik yaitu perusahaan yang memperoleh pendapatan dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan beban pokok pendapatannya dalam rupiah.

Pelemahan rupiah dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki pemasukan dalam mata uang asing, karena pendapatan mereka akan meningkat ketika dikonversi ke dalam rupiah.

Di sisi lain, perusahaan tidak perlu khawatir untuk membayar bebannya yang dalam bentuk rupiah yang relatif diuntungkan ketika melakukan konversi dari pendapatan.

Salah satu perusahaan yang memiliki karakteristik tersebut bergerak di bidang komoditas pertambangan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari ekspor komoditas tambang yang biasanya pendapatan diperoleh dari mata uang asing, salah satunya dolar AS.

Di sisi lain, perusahaan komoditas yang konsensinya terdapat di Indonesia dapat membayar beban pokok penjualannya berupa biaya kontraktor pertambangan dan sewa alat berat. Mitra usaha tersebut biasanya merupakan perusahaan lokal, sehingga pembayaran dapat dilakukan dalam mata uang rupiah. Alhasil, keuntungan kurs akan semakin tebal akibat faktor tersebut.

Tidak hanya itu, saham-saham dari sektor komoditas juga menarik perhatian. Pasar komoditas sering kali berkorelasi negatif dengan nilai tukar mata uang domestik. Oleh karena itu, ketika rupiah melemah, harga komoditas tertentu cenderung naik. Saham-saham perusahaan pertambangan dan perkebunan bisa menjadi pilihan menarik dalam situasi ini.

Namun demikian, investor perlu tetap berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan, prospek industri, dan kondisi pasar global juga perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Meskipun pelemahan rupiah dapat memberikan keuntungan bagi beberapa sektor, tetapi juga membawa risiko tertentu, terutama terkait dengan inflasi dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi yang bijaksana dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak pasti seperti ini.

Monday, April 21, 2025

Tiba-tiba Ramai Orang RI Beli Emas, Keputusan Tepat?

 

Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat berbondong-bondong membeli emas usai lebaran. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, antrian beli emas bahkan sampai mengular. Lantas, apakah tepat membeli emas saat ini?

Salah satunya antrean panjang ratusan meter mengular terjadi di lantai dasar Pondok Indah Mall (PIM) 1, Minggu (6/5/2025). Ternyata antrean ini disebabkan orang-orang berbondong membeli emas.

Dari pantauan CNBC Indonesia, pukul 10.30 WIB, antrean di gerai terlihat mengular sekitar 200 meter panjangnya, dengan kondisi antrean yang dibuat berliku-liku. Namun tidak berhenti di situ, manajemen mall bersama Antam membagi dua antrean untuk pembelian emas.

Para pemburu emas Antam ini rela antre berjam-jam demi mendapatkan logam mulia yang harganya tengah "diskon".

Berdasarkan website logam mulia, harga emas Antam tercatat Rp1.781.000 per gram pada Minggu (6/4/2025). Angka tersebut turun dibandingkan harga emas saat rekor di Rp1.836.000 per gram pada Kamis (3/4/2025).

Saat harga sedang turun memang menjadi kesempatan baik untuk membeli emas. Sebab aset yang dijuluki safe haven tersebut menjadi pelindung risiko ekonomi yang dapat menggerus nilai aset.

Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)Foto: Suasana gerai ANTAM di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta, Minggu (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Selain sebagai lindung nilai, emas dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang bagi para investor. Sebab emas adalah instrumen investasi minim risiko.

Salah satu kekhasan emas sebagai aset investasi adalah nilainya tetap bertahan bahkan semakin bertumbuh saat ekonomi sedang gonjang-ganjing atau bahkan resesi. Hal ini juga yang membuat harga emas terus melonjak dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di tengah ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini dan mungkin akan terus berlanjut.

Sehingga bisa dikatakan kilau harga emas akan masih terus terpancar ke depan.

Penurunan emas yang terjadi saat ini temporer dan berpotensi melanjutkan kenaikan karena bersiap menghadapi gejolak ekonomi yang dipicu oleh perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Ketidakpastian adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan minat baru terhadap emas," ujar Krishan Gopaul, analis senior di World Gold Council, kepada Financial Times yang dikutip Minggu (6/4/2025).

Tuesday, April 15, 2025

Pramono Rombak Bank DKI, Ubah Nama Sampai Larang Direksi Titipan

 

Ilustrasi ATM Bank DKI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi ATM Bank DKI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan tekadnya untuk melakukan transformasi pada PT Bank DKI. Ia mengatakan hendak melakukan rebranding bagi Bank DKI karena beberapa perhatian serius dalam tata kelola bank pembangunan daerah (BPD) tersebut.

"Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang untuk bisa mempermainkan itu Dari dalam ke luar," ujar Pramono dalam unggahan di Instagram pribadinya, dikutip Selasa (15/4/2025).

Maka, kata dia, Bank DKI harus dikelola secara profesional. Sehingga tidak ada lagi "titipan" untuk kursi Direksi Bank DKI.Kemudian, Pramono mengatakan pihaknya harus memikirkan perubahan nama Bank DKI, dalam rangka melakukan rebranding sepenuhnya terhadap BPD tersebut. Ia juga berupaya membangun kantor pusat Bank DKI.

"Kita harus memikirkan untuk merubah nama DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global. Sehingga kita lakukan yang namanya rebranding. Dan nanti kita bangun betul-betul menjadi buildingnya Bank Jakarta," ucap Pramono.

Rencana rebranding terhadap Bank DKI ini seiring dengan kiatnya mewujudkan visi Jakarta Top 50 Global.

Sebelumnya, Pramono telah memberhentikan Direktur IT PT Bank DKI, Amirul Wicaksono, dalam rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI pada awal bulan. Keputusan itu menyusul gangguan layanan yang menyebabkan nasabah tidak dapat bertransaksi sejak malam takbiran, 30 Maret 2025.

Atas instruksi Pramono, Bank DKI juga telah melaporkan masalah ini ke Bareskrim untuk proses hukum lebih lanjut.