Friday, November 8, 2024

Rupiah 'Amuk' Dolar AS di Akhir Pekan, Ini Penyebabnya!

 

FILE PHOTO: An Indonesia Rupiah note is seen in this picture illustration June 2, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Thomas White

Jakarta, CNBC Indonesia-Rupiah lompat sebesar 200 perak dalam sehari. Dolar Amerika Serikat (AS) yang kemarin ada di level Rp15.800 kini sudah mendarat di Rp15.600.

Apa penyebabnya?

Reny Eka Putri, Ekonom Bank Mandiri menjelaskan penguatan rupiah disebabkan sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri ada optimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kebijakan Bank Indonesia (BI).

"Pertumbuhan ekonomi yang masih solid dan kebijakan BI yang masuk ke pasar turut menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/11/2024).


Sementara dari luar ada faktor pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS Federal Reserve (the Fed) sebesar 25 bps menjadi 4,50-4,75%.

Pemangkasan sebesar 25 bps ini adalah kali kedua yang dilakukan The Fed dalam dua pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) secara beruntun. Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada September lalu. Dengan demikian, suku bunga The Fed sudah dipangkas 75 bps.

"Hal ini membuat capital flow kembali masuk ke pasar domestik. Penurunan suku bunga The Fed membuat investor melepas aset-aset USD untuk masuk ke negara-negara lain termasuk Indonesia," terang Reny.

Pandangan senada juga disampaikan oleh Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang. Dia menambahkan, kemenangan Donald Trump juga memberi andil atas penguatan rupiah.

"Trump beneran akan end the war, yield ust akan turun juga, plus kita lihat Presiden China Xi Jin Ping juga ucapkan selamat atas kemenengan Trump, nah ada indikasi yang lebih friendly," jelasnya.

Dia memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang 15.600-15.750 per dolar AS.

Wednesday, November 6, 2024

Erick Thohir Mau Rampingkan BUMN Lagi, Ini Bocoran yang Bakal Dimerger

 

Erick Thohir. (YouTube/Sekretariat Presiden)
Foto: Erick Thohir. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya melakukan transformasi yang salah satunya menggabungkan sejumlah bisnis perusahaan sejenis. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, selain menyatukan BUMN sektor karya, Ia juga mengusulkan untuk melakukan hal yang sama pada sektor lainnya.

Erick sebelumnya juga menyatakan akan merampingkan jumlah BUMN menjadi 30 entitas yang terdiri dari 11 klaster. Pada kepemimpinan di Kementerian BUMN periode sebelumnya, Erick telah merampingkan 114 BUMN yang terdiri dari 24 klaster, menjadi 47 BUMN yang terdiri dari 12 klaster.

Adapun berikut sejumlah BUMN yang telah masuk dalam rencana Erick Thohir untuk digabungkan:

PTPN dan Perhutani

Erick mengusulkan agar perusahaan-perusahaan pelat merah yang bergerak dibidang perkebunan dapat disatukan. Misalnya saja seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dengan Perum Perhutani.

Menurutnya, jika PTPN dan Perhutani di merger akan menghasilkan lahan yang luas hingga 2,2 juta hektare. Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendukung program swasembada pangan. Ia menyebut, langkah seperti ini untuk mendorong kemajuan dan memperkuat daya saing.

"Nah ini yang kita harus remapping," kata Erick di gedung DPR RI Jakarta, dikutip Rabu (6/11).

Pelni dan ASDP

Selain itu, hal serupa juga diusulkan terjadi pada perusahaan yang memiliki bisnis pelayaran seperti PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry. Kedua perusahaan itu juga dapat dilakukan merger dengan tujuan untuk menciptakan pelabuhan khusus yang mendukung aktivitas impor.

Jika Pelni dan ASDP bersatu, kata Erick, Indonesia akan memiliki kekuatan maritim yang lebih solid. Langkah tersebut sebagai wujud keberpihakan untuk menentukan akses pelabuhan yang optimal bagi impor.

"Karena impor ini banyak yang dumping impor sehingga membunuh UMKM kita," ucapnya.

Holding RS BUMN dan Bio Farma

Selain itu, Erick juga mengusulkan agar holding Rumah Sakit (RS) milik BUMN yang sudah disatukan sebelumnya sapat berada di bawah naungan PT Bio Farma (Persero) selaku induk Holding BUMN Farmasi. Harapannya, konsolidasi tersebut akan memperkuat pelayanan kesehatan atau health care nasional.

"Kita sedang juga melobi apa mungkin rumah sakit yang sudah kita mergerkan itu sudah jadi satu dipindahkan ke bawah Bio Farma, supaya ini menjadi sebuah sistem health care, antara apotek, produksi dan juga rumah sakit," ungkapnya.

BUMN Sektor Karya

Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN hendak melebur 7 BUMN karya menjadi 3 perusahaan. Targetnya pada tahun ini konsolidasi PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam satu holding dapat rampung.

Nantinya PT Hutama Karya akan berperan sebagai induk dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebagai anak.

"Oktober lah mudah-mudahan bisa terlaksana," ungkapnya.

Pembentukan holding BUMN Karya dilakukan agar setiap perusahaan memiliki spesialisasi dan menghindari persaingan di sektor serupa. Dengan demikian kinerja keuangan perusahaan BUMN karya dapat kembali sehat.

Ia mengatakan bahwa Hutama Karya dan Waskita Karya akan berfokus pada proyek jalan tol, non-tol, institusional building, dan juga residential commercial.

Sementara itu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) akan berfokus pada proyek seaport, airport, dan akan tetap masuk di residensial karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya.

Lalu penggabungan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Nindya Karya (Persero) akan berfokus pada proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan juga tentu beberapa konteks lainnya.

Erick menyebut, hari ini Ia akan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) yang baru Dody Hanggono. "Rabu akan bertemu Pak Menteri PU yang baru," ujarnya saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Senin (4/11).

Erick mengatakan, para pertemuan tersebut, akan meminta persetujuan mengenai merger 7 BUMN karya yang akan dirampingkan menjadi 3 perusahaan saja. "Salah satu isunya mendapat approval bahwa BUMN Karya ini dari 7 menjadi 3," sebutnya.

Erick menambahkan, setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri PU, penyelesaian merger tersebut akan rampung tahun ini.

"Kalau minggu depan di Teken, ya selesai," pungkasnya.

Tuesday, November 5, 2024

Kredit Macet UMKM Tembus Rp8,7 T, Hapus Tagih Jadi Prioritas Prabowo

 

Menteri BUMN Erick Thohir tiba di Gedung Kementerian BUMN usai dilantik, Senin (21/10/2024). (CNBC Indonesia/Zefanya Aprilia)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir tiba di Gedung Kementerian BUMN usai dilantik, Senin (21/10/2024). (CNBC Indonesia/Zefanya Aprilia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa hapus tagih kredit macet di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk dalam prioritas Presiden Prabowo Subianto. Saat ini kredit macet UMKM di bank-bank BUMN mencapai Rp8,7 triliun.

Erick mengatakan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) terkait hapus tagih kredit macet UMKM yang ada di perbankan milik negara sedang digodok.

Menurutnya, hal itu sangat dibutuhkan agar bank-bank BUMN memiliki dasar hukum yang kuat dalam mengambil langkah penting untuk membantu program-program pemerintah di bidang pertanian sekaligus menjalankan amanat dari Undang-Undang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (UU PPSK).

"Kami memerlukan payung hukum terlebih dahulu agar Himbara memiliki dasar yang kuat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (5/11/2024).

Erick menyebut, dengan adanya penghapusan tagihan terhadap kredit macet bagi para petani dan pelaku UMKM di sektor pertanian, diharapkan dapat mendorong program-program Presiden Prabowo di sektor pertanian, khususnya dalam upaya akselerasi swasembada pangan

"Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait hal ini sedang disusun, dan yang pasti semangatnya sejalan dengan tujuan untuk memberikan dukungan penuh," sebutnya.

Saat ini, kata Erick, pemerintah tengah menggodok soal periode umur kredit mangkrak. "Kuncinya percepatan aturan karena ada beberapa hal yang perlu dirinci, misalnya, perbedaan soal jangka waktu kredit macet untuk segmen UMKM yang harus diputihkan. Selanjutnya, usulannya, apakah dua tahun atau lima tahun atau sepuluh tahun," ujarnya

Friday, November 1, 2024

Dulu Raja di Asean, Emiten Aluminium Grup Maspion (ALMI) Stop Operasi

 

Pabrik Alumindo Light Metal Industry. (Dok. Alumindo Light Metal Industry)
Foto: Pabrik Alumindo Light Metal Industry. (Dok. Alumindo Light Metal Industry)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten aluminium terbesar Grup Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (ALMI) mengumumkan penghentian kegiatan operasionalnya per 31 Oktober 2024. Mirisnya, perusahaan dalam keterbukaan informasi mengatakan bahwa mereka adalah perusahaan produsen aluminium lembaran (rolling) terbesar di Asia Tenggara.

Ini merupakan imbas dari krisis ekonomi global, yang berdampak pada penetapan tarif bea masuk ke AS, yang merupakan negara tujuan ekspor utama. Direktur dan Corporate Secretary ALMI Wibowo Suryadinata mengatakan pihaknya sudah berupaya mencari pasar penjualan yang baru maupun menggandeng investor/rekanan dalam bidang usaha aluminium lembaran.

"Namun upaya tersebut belum memberikan hasil sehingga pendapatan Perseroan terus mengalami penurunan hingga titik terendah dari kuantitas penjualan awal sekitar 10.000 ton/per bulan menjadi hanya kurang dari 2.000 ton/bulan," ungkap Wibowo dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (1/11/2024).

Ia juga menyampaikan, di samping upaya perbaikan operasional, ALMI melalui Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Desember 2021 sepakat untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau private placement sebesar Rp800.000.000.000 guna membantu meringankan beban biaya utang.

"Selanjutnya manajemen Perseroan masih memberikan upaya terbaik untuk kelangsungan usaha Perseroan, hingga akhirnya manajemen memutuskan untuk menghentikan kegiatan operasi untuk jangka waktu yang belum ditentukan," lanjut Wibowo.


Adapun kegiatan operasional yang berhenti mencakup produksi, administrasi, maupun penjualan. Dampaknya terhadap kondisi keuangan adalah berhentinya seluruh pendapatan dan pengeluaran ALMI, kecuali biaya bunga bank dan kewajiban iuran-iuran.

Wibowo mengatakan pihaknya juga masih tetap berusaha mencari investor/rekanan untuk mencari target pasar baru maupun peningkatan fasilitas operasi.

Sebagai buntut dari keputusan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan suspensi sementara terhadap saham ALMI per Rabu, 30 Oktober 2024.

Adapun per tanggal 30 Juni 2024, kepemilikan masyarakat atas saham ALMI adalah sebesar 99.345.200 saham atau 2,61% dari seluruh saham. ALMI sendiri telah tercatat di BEI sejak 2 Januari 1997.

Per 30 September 2024, pengendali Alumindo adalah PT Husin Investama (66,5%), PT Alim Investindo (15,72%), PT Guna Investindo (8,65%), PT Marindo Investama (2,45%), PT Prakindo Investama (1,01%), PT Mulindo Investama (0,96%), dan PT Maspion (0,92%). 

Thursday, October 31, 2024

IHSG Mulai Pulih Diselamatkan Oleh Deretan Saham Ini

 

Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berhasil menguat pada perdagangan sesi I Kamis (31/10/2024), setelah selama enam hari beruntun merana hingga ke level psikologis 7.500.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,19% ke posisi 7.583,97. IHSG sempat menyentuh kembali level psikologis 7.600 pada awal sesi I hari ini. Namun sekitar pukul 11:00 WIB atau 60 menit sebelum berakhirnya sesi I, IHSG kembali ke level 7.500-an.Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 6 triliun dengan melibatkan 12 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 801.870 kali. Sebanyak 282 saham naik, 266 saham turun, dan 231 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penyokong terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni mencapai 1,04%.

Sementara itu dari sisi saham, dua emiten perbankan raksasa yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penyokong terbesar yakni masing-masing 17,5 dan 6,6 indeks poin. Selain itu, adapula emiten Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 2,9 indeks poin.

Berikut daftar saham yang menjadi penyokong atau movers IHSG pada sesi I hari ini.

IHSG cenderung menguat setelah enam hari beruntun merana. Kinerja keuangan beberapa perbankan besar pada kuartal III-2024 yang cenderung masih positif membuat pasar kembali melirik saham-saham perbankan besar setelah merana dalam beberapa hari terakhir.

Adapun empat perbankan raksasa sudah merilis kinerja kuartal III-2024. Pertama yakni BBCA, di mana laba bersihnya mencapai Rp 41,1 triliun, tumbuh 12,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp 36,4 triliun.

Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba Rp16,3 triliun hingga September 2024, naik 3,52% secara tahunan (yoy).

Selanjutnya BBRI di mana Laba kepada para pemilik induk senilai Rp45,06 triliun pada periode Januari hingga September 2024 atau naik tipis 2,4% dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu (yoy).

Terakhir BMRI yang resmi mengantongi laba bersih sebesar Rp 42 triliun pada kuartal III-2024, tumbuh 7,56% secara tahunan (yoy).

Meski kinerja perbankan raksasa masih positif hingga kuartal III-2024, tetapi pasar tampaknya masih cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi di luar maupun dalam negeri, di mana pada Jumat besok menjadi hari yang amat penting bagi pelaku pasar karena banyaknya data yang akan dirilis.

di kawasan Asia, China terpantau akan merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufacturing untuk periode Oktober 2024 pada Kamis (31/10/2024). Proyeksinya PMI Manufaktur China akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1 atau dari level kontraksi menjadi ekspansif.

Jika aktivitas manufaktur China benar-benar pulih, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang utamanya karena akan kembali menggenjot ekspornya.

Selain itu, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) juga akan merilis data suku bunga acuannya untuk periode Oktober. Saat ini konsensus menilai bahwa BoJ masih akan kembali menahan suku bunga acuan jangka pendek di sekitar 0,25%.

Hal penting lainnya dari BoJ yakni pada saat yang bersamaan akan dirilis laporan prospek kuartalan BoJ yang akan memberikan penilaian terhadap ekonomi Jepang.

Dari dalam negeri, pasar menanti rilis inflasi dan aktiitas manufaktur Indonesia pada Jumat (1/11/2024). S&P Global akan merilis PMI Manufacturing untuk Indonesia. Hal ini menjadi penting karena kita dapat melihat kondisi aktivitas manufaktur di Indonesia apakah sudah membaik atau tidak.

Begitu juga data indeks harga konsumen (IHK) atau data inflasi, di mana hal ini juga penting karena kita dapat melihat apakah Indonesia akan kembali mengalami deflasi secara bulanan atau mulai kembali bangkit dan mencatatkan inflasi secara bulanan.

CNBC INDONESIA RESEARCH