Tuesday, February 27, 2024

Mengenal Keluarga Rothschild, Benar Kuasai Dunia-Berharta Rp5.000 T?

 Rothschild Family (Luxury Insider.com) Foto: Rothschild Family (Luxury Insider.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu keturunan pendiri bank terbesar Yahudi Jacob Rothschild meninggal pada usia 87 tahun pada Senin, (26/2/2024). Kekayaan keluarga Rothschild pun kembali menjadi sorotan.

Diketahui, Jacob memulai karirnya di bank keluarga NM Rothschild & Sons sebelum keluar pada tahun 1980 untuk ikut mendirikan sejumlah perusahaan termasuk J Rothschild Assurance Group, sekarang St James's Place, bersama Sir Mark Weinberg.

Di samping sepak terjang Jacob, latar belakang Keluarga Rothschild pun kerap dilingkupi dengan teori konspirasi. Keluarga ini sebelumnya sering dikaitkan dengan teori tentang Illuminati, Tatanan Dunia Baru, dan kelompok uang gelap lainnya yang diduga menarik tali pemerintah dunia, dan keluarga Rothschild telah disalahkan atas berbagai hal buruk mulai dari memulai perang untuk keuntungan pribadi, mendanai Holocaust hingga pembunuhan presiden AS.

Sebuah sumber di internet mengklaim bahwa keluarga Yahudi super kaya itu disebut-sebut menjadi pihak yang paling diuntungkan dalam penanganan pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh dunia. Klaim tersebut datang dari Unggahan dokumen di forum internet yang menyebut bahwa keluarga Rothschild memegang paten pelacakan pasien infeksi virus corona dan memiliki paten pengujian Covid-19 sejak 2015.

Akan tetapi setelah ditelusuri oleh Reuters, klaim mengejutkan itu ternyata palsu. Di tahun 2015 seorang memang ada pria bernama Richard A. Rothschild yang mengajukan sebuah paten. Namun bukan untuk pelacakan virus corona, melainkan paten tersebut digunakan untuk melakukan pelacakan biometrik.

Lalu bagaimana dengan klaim kekayaan yang katanya mencapai US$ 350 miliar atau lebih dari Rp 5.000 triliun? Atau klaim lain yang menyebut keluarga ini mengendalikan hampir seluruh sistem perbankan dunia?

Sejarah Keluarga Rothschild

Sejarah Keluarga Rothschild dimulai sejak keberhasilan perbankannya terjadi di tengah-tengah pergolakan Eropa pada awal 1800-an, ketika anak-anak Mayer Amschel Rothschild meninggalkan Jerman untuk mengembangkan keberadaan keluarga di berbagai penjuru Eropa.

Menurut sebuah artikel Financial Times tahun 2010, keluarga ini memiliki pandangan jauh ke depan saat membangun bisnisnya yang tersebar di Prancis, Inggris, Italia, Jerman, dan Austria. Meskipun telah berlangsung lebih dari 200 tahun dengan berbagai peristiwa, dinasti keluarga ini tetap eksis. Bisnis inti perbankannya saat ini dikelola oleh generasi ketujuh dan sebagian besar masih dimiliki oleh keturunan Mayer Amschel, meskipun baru-baru ini keluarga tersebut menunjuk seorang eksekutif non-kerabat untuk pertama kalinya.

Di antara semua divisi bisnis Rothschild, cabang Prancis mengalami perubahan paling dramatis. Mulai dari pendiriannya pada tahun 1812 oleh Baron James de Rothschild, anak bungsu dari lima bersaudara, bisnis ini tumbuh dengan menerbitkan obligasi, membiayai kereta api, dan investasi pertambangan. Namun, bisnis ini dialihkan kepada negara selama Perang Dunia II dan nasionalisasi terjadi pada 1980-an ketika pemerintah sosialis Prancis mengambil alih semua bank dengan simpanan di atas 1 miliar franc Prancis.

Bank milik keluarga, Banque Rothschild, bergabung menjadi Compagnie Européenne de Banque milik negara, dan keluarga menerima kompensasi sebesar 150 juta franc Prancis untuk bagian ekuitasnya.

Setelah melewati berbagai tantangan bisnis, pada tahun 2003, bisnis Prancis digabungkan dengan cabang Inggris di bawah perusahaan baru, Concordia BV.

Pada tahun 2008, setelah dua abad sejak lima putra Mayer Rothschild menyebar di seluruh Eropa, semua kepemilikan digabungkan menjadi satu perusahaan di bawah Paris Orléans, perusahaan yang berbasis di Prancis, menggabungkan semua bisnis keluarga.

Kekayaan Sebenarnya

Hingga sekarang, jumlah kekayaan Keluarga Rothschild masih menjadi misteri, namun klaim bahwa mereka memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 350 miliar (Rp 5.000 triliun) mungkin terlalu dilebih-lebihkan dan tidak akurat.

Klaim ini pertama kali diestimasi oleh Investopedia, namun saat ini klaim tersebut telah ditarik kembali. Dalam penjelasan editor, Investopedia menyatakan bahwa "Estimasi US$ 350 miliar berasal dari sumber yang tidak memenuhi standar kami, sehingga kami mencabutnya. Juga, perkiraan bahwa keluarga Rothschild memiliki aset lebih dari US$ 2 triliun tidak memiliki sumber yang memadai dan juga ditarik kembali."

Saat ini, bisnis Rothschild beroperasi dalam skala yang lebih kecil daripada masa kejayaannya pada abad ke-19, meskipun masih bergerak dalam berbagai sektor seperti real estat, layanan keuangan, pertanian, energi, pertambangan, pembuatan anggur, dan kegiatan nirlaba.

Hanya satu anggota keluarga yang masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes, yaitu Benjamin de Rothschild, yang beberapa tahun lalu meninggal karena serangan jantung pada usia 57 tahun.

Meskipun Keluarga Rothschild pernah menjadi salah satu kekuatan finansial terbesar di dunia selama berabad-abad, namun saat ini pengaruh mereka dalam skala global tidak sekuat dahulu.

Monday, February 26, 2024

5 Sosok Taipan Penguasa Tambang Batu Bara di Indonesia

 Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki jajaran orang terkaya yang cukup panjang. Tercatat beberapa di antaranya memperoleh kekayaan melalui usaha tambang batu bara.

Mereka bahkan berharta "unlimited" dari bisnis tersebut. Berikut raja tambang RI yang dirangkum oleh CNBC Indonesia:

Low Tuck Kwong

Dato' Low Tuck merupakan seorang pengusaha Indonesia sekaligus pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara. BYAN merupakan emiten batu bara dengan kapitalisasi terbesar di bursa domestik. Tercatat kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 658,33 triliun.

Mengutip Daftar 50 Orang Terkaya Forbes, Senin (15/1/2024), Low Tuck Kwong memiliki harta US$27,2 miliar atau setara Rp 422,79 triliun. Dia tercatat sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia di bawah keluarga Hartono dan Prajogo Pangestu.

Keluarga Widjaja

Keluarga yang dikepalai oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja itu menguasai Sinar Mas Group, salah satu konglomerat masa Orde Baru. Grup Sinar Mas memiliki PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) yang bergerak di bidang energi dan infrastruktur.

Anak perusahaan DSSA, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR) menjadi penyumbang batu bara. GEAR tidak hanya memiliki tambang di Indonesia, tetapi juga mengakuisisi aset tambang di Australia, yaitu Stanmore Coal. Putra dari Eka, Franky Oesman Widjaja menjadi Komisaris Utama DSSA.

Adapun kekayaan keluarga Widjaja mencapai US$10,8 miliar atau setara dengan Rp 168,3 triliun.

Garibaldi Thohir

Kakak Menteri BUMN Erick Thohir ini bersama Theodore Permadi Rachmat alias Teddy Rachmat dan Edwin Soeryadjaya mendirikan emiten raksasa PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), yang ketika pertama kali melantai di bursa tahun 2008 silam berhasil memperoleh dana IPO terbesar sepanjang sejarah yang baru-baru ini rekornya dipecahkan oleh Bukalapak.

Lokasi penambangan Adaro tersebar di Pulau Sumatra dan Kalimantan, selain itu terdapat juga situs penambangan berlokasi di Australia yang baru diakuisisi tahun 2018 lalu. Beberapa perusahaan pertambangan di bawah Adaro Group antara lain PT Mustika Indah Permai (MIP), PT Bukit Enim Energi (BEE), Adaro Metcoal Companies (AMC), PT Bhakti Energi Persada (BEP) dan banyak lagi.

Akhir 2022, Forbes menempatkan pria yang akrab disapa Boy ini pada urutan ke-15 pada daftar Indonesia's 50 Richest dengan nilai kekayaan sebesar US$ 3,45 miliar atau setara dengan Rp 54,01 triliun. Kemudian pada 2023, harta kekayaannya tercatat sebesar US$ 3,3 miliar atau Rp 51,29 triliun dan menjadikannya sebagai orang terkaya ke-17.

Kiki Barki

Kiki Barki merupakan pendiri emiten pertambangan batubara, PT Harum Energi Tbk. (HRUM) pada tahun 1995 dan perusahaannya listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2010. Kiki Barki menguasai 79,79% saham HRUM, yang berdiri sejak 1995.

Selain Harum Energy, Kiki juga memiliki tambang batubara milik swasta, Tanito Harum. Saat ini, putra sulungnya, Lawrence Barki, menjalankan Harum sebagai presiden komisaris sementara putra bungsunya, Steven Scott Barki, menjadi komisaris.

Pada 2022, Forbes mencatat nilai kekayaan bersih Kiki sebesar US$ 1,9 miliar atau setara dengan Rp 29,6 triliun. Tahun lalu US$ 1,41 miliar atau Rp 21,92 triliun dan menempatkan dirinya sebagai orang terkaya ke-33.

Edwin Soeryadjaya

Tjia Han Pun alias Edwin Soeryadjaya terlahir pada 17 Juli 1949 setelah kedua orangtuanya kembali dari Negeri Belanda. Ketika kelahirannya, perang Indonesia-Belanda perlahan mereda. Ketika itu, ayahnya William Soeryadjaya masih merintis bisnisnya, membangun Astra.

Sekitar 1997-1998 Edwin bersama Sandiaga Uno mendirikan perusahaan keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Dimana dia menjadi pemimpin tertinggi perusahaan itu setelah Indonesia dilanda krisis moneter. Saratoga termasuk perusahaan keuangan yang kemudian berkembang.

Setelah tahun 2000 pertambangan batu bara menggeliat di Indonesia. Edwin Soeryadjaya pun belakangan masuk ke dalam bisnis ini. Seperti sepupunya yang pernah aktif di Astra juga, Teddy Rachmat yang terlibat dalam pendirian perusahaan batubara Pama Persada.

Pada 2022, Forbes mencatat kekayaan Edwin senilai US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 28,05 triliun. Kemudian pada 2023, Edwin tercatat sebagai orang terkaya ke-39 dengan harta US$ 1,24 miliar atau setara Rp 19,27 triliun.

Friday, February 23, 2024

Kabar KKR Jual Saham ROTI Anthoni Salim, Manajemen Buka Suara

 Pengamat menilai pelemahan saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) tersebut hanya dinamika biasa di lantai bursa karena masih pemimpin pasar. (CNN Indonesia/Safir Makki) Foto: CNN Indonesia/Safir Makki

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) buka suara soal Kohlberg Kravis Roberts (KKR) & Co, perusahaan investasi global asal Amerika Serikat yang dikabarkan akan melepas kepemilikan sahamnya.

KKR melalui Demeter Indo Investment Pte Ltd, memang menggenggam saham emiten yang dikendalikan oleh Anthoni Salim tersebut, sejak Oktober 2017 lalu.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen ROTI mengklarifikasi bahwa sampai dengan tanggal surat ini, Perseroan belum menerima informasi dari KKR mengenai rencana kongkret sehubungan dengan pelaksanaan rencana divestasi saham.

"Bahwa rencana transaksi yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut adalah bukan merupakan rencana transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan, maka Perseroan tidak memiliki informasi sehubungan dengan hal yang ditanyakan oleh IDX tersebut di atas," tulis manajemen, Kamis (23/2).

Seperti diketahui sebelumnya, KKR melalui Demeter Indo Investment Pte. Ltd. telah berinvestasi dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. melalui kepemilikan sahamnya sebesar 22,16% dari total saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan.

Selain itu, manajemen juga mengerti model bisnis KKR sebagai suatu perusahaan private equity adalah juga untuk menjual investasi-investasi yang dimilikinya setelah jangka waktu tertentu dengan tetap bergantung pada berbagai macam faktor, termasuk keadaan pasar, ekonomi, dan kelayakan (feasibility) dari potensi transaksi tersebut.

Dengan mengingat bahwa rencana transaksi yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut adalah bukan merupakan rencana transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan, maka rencana transaksi yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut tidak memiliki dampak terhadap operasional Perseroan.

Manajemen menegaskan, kabar tersebut tidak mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan, yang Perseroan ketahui dan belum diungkapkan kepada publik.

Thursday, February 22, 2024

Bakrie (VKTR) dan Salim (IMAS) "Jabat Tangan" Garap Proyek EV

 Indomobil Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten otomotif Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) melalui anak usahanya dan emiten kendaraan listik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) meneken perjanjian kemitraan strategis.

IMAS melalui anak usahanya PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) dan VKTR menandatangani perjanjian tersebut pada 20 Februari 2024.

Mereka sepakat bekerja sama meningkatkan inovasi dan mempercepat adopsi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia. Ini dalam rangka menghadirkan solusi transportasi yang ramah lingkungan dan mempercepat elektrifikasi dalam segmen kendaraan komersial di Indonesia.

Terkait dampak dari kerja sama ini, IMAS mengatakan akan meningkatkan kinerja usaha grup.

"Meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group melalui kerja sama strategis dengan pihak ketiga," ujar Corporate Secretary IMAS CR Susilowati dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (22/2/2024).

Mengingatkan saja, VKTR baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2023 lalu. Komisaris Utama VKTR Anindya Bakrie mengatakan bahwa pihaknya berniat mendukung rencana pemerintah membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

Pada perdagangan sesi I Kamis (22/2/2024) pukul 10.15 WIB, VKTR melesat 867% ke posisi 163 per saham.

Sementara itu, saham IMAS pada waktu yang sama, naik 1,66% ke posisi 1.530 per saham.

Terpisah, Presiden Joko Widodo membuka pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Jiexpo, Kemayoran, Kamis (15/2/2024). Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan ambisi agar produksi seluruh kendaraan listrik ada di Indonesia.

Untuk itu Jokowi akan terus mendorong berbagai kemudahan atau insentif diberikan kepada pelaku industri otomotif supaya mau memproduksi di Indonesia.

"Semuanya (insentif) kita dorong agar tujuannya agar semuanya berproduksi di Indonesia. EV (electric vehicle/ kendaraan listrik) semua merek, berproduksi di Indonesia. Karena kita mempunyai kekuatan EV baterai," Jokowi saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Wednesday, February 21, 2024

Daftar Lengkap Diskon Ulang Tahun BCA Hari Ini dan Besok

 Gedung Bank BCA Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai hari ini dan besok 22 Februari 2023 PT Bank Central Asia Tbk. (BBBCA) merayakan HUT ke-67 dengan berbagi promo menarik kepada para nasabah. Promo-promo yang disediakan BCA di antaranya harga serba Rp 67, potongan harga hingga Rp 1,67 juta, dan diskon hingga 67%.

Selain itu, BCA juga akan menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Jakarta, bersama Klinik Binaan Bakti BCA yakni Klinik Bakti Medika dan Praktik Dokter Duri Utara.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam ulang tahun ke-67 perusahaan yang dia pimpin memberikan apresiasi kepada nasabah atas dukungan yang telah mereka berikan selama ini. Apresiasi ini juga menjadi penegasan atas komitmen BCA memberikan manfaat positif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

"Untuk itu, BCA turut berbagi kebahagiaan dengan nasabah setia kami dengan berbagai penawaran menarik seperti diskon dan promo yang menguntungkan, juga pelaksanaan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat," kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (20/2/2024).

BCA bekerja sama dengan 205 merchant terkemuka di sektor makanan dan minuman, e-commerce, groceries, dan lain-lain dalam memberikan promo spesial bagi para nasabah perusahaan. 

Adapun untuk sektor makanan dan minuman, BCA memberikan diskon hingga 67% bagi nasabah. Kemudian, ada potongan harga hingga Rp670 ribu untuk pembelian barang di toko-toko fashion yang bekerja sama. Untuk belanja di e-commerce & pembelian gadget, BCA memberikan potongan hingga Rp1.670.000. BCA juga memberikan diskon hingga Rp67 ribu untuk belanja di sektor hiburan (entertainment).

Ada juga promo harga spesial serba Rp67 di merchant mitra BCA pada sektor home appliances. Untuk sektor telekomunikasi, BCA memberikan bonus kuota serta diskon hingga Rp67 ribu. Terakhir, BCA memberikan bonus produk dan harga spesial serba Rp6.700 untuk pembelian produk groceries di merchant yang bekerja sama.

Berikut sejumlah promo yang dapat nasabah dapatkan di ultah BCA yang ke-67.

- Krispy Kreme: Beli 6 doughnut, bonus 7 doughnut

- Chatime: Harga special Rp6.700

- Genki Sushi: Harga special Rp67.000

- Bakmi GM: Paket Spesial Rp67.000

- Shaburi & Kintan Buffet: Potongan Rp67.000

- Burger King: Harga special Rp67.000 untuk 2 paket meal

- McDonald's: Cashbac 67% & diskon 67%

- Kopi Kenangan: Diskon 67% & harga special Rp67.000

- Pizza Hut: Harga special Rp67.000 & bonus pizza

Tuesday, February 20, 2024

Cerita Perusahaan Terbesar di Dunia Tebar Dividen Malah Jadi Petaka

 VOC Foto: VOC

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika memutuskan untuk menjual saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) pada Agustus 1602, banyak orang percaya Kongsi Dagang Hindia Timur (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) bakal jadi perusahaan terbesar di dunia. 

Pasalnya, bisnis VOC bergerak di perdagangan rempah-rempah yang jadi komoditas paling dicari di bumi. Atas dasar ini, Lodewijk Petram dalam The World's First Stock Exchange (2011) menyebut, pada tahap awal penjualan sudah ada 1.143 orang yang menaruh uang sebagai modal awal VOC di Bursa Efek Amsterdam. 

Tentu angka itu tergolong sangat besar. Terlebih, IPO VOC jadi yang pertama di dunia. Dari IPO tersebut lantas kepercayaan ihwal kejayaan VOC terbukti.

Dalam kurun waktu 10 tahun, pendapatan VOC meroket berkat berhasil mengeruk sumber daya alam dari bumi Indonesia. Bahkan, selama hampir 2 abad berdiri, VOC menjelma menjadi perusahaan terbesar di dunia. Kita juga tahu perusahaan tersebut tak hanya berdagang, tetapi juga punya kuasa untuk memerintah.

Tentu saja sebagai emiten yang punya pencapaian luar biasa, VOC memiliki kewajiban menebar dividen kepada para investor. Dividen pertama VOC terjadi 8 tahun setelah IPO atau pada April 1610. Herald van der Linde dalam Asia's Stock Markets (2022) mencatat, para investor diberi dividen 75% dari nilai nominal penjualan pertama saham.

Hanya saja bentuk dividen VOC tidak seperti masa kini yang berupa uang tunai atau saham, tetapi bumbu dapur alias rempah-rempah.

"Bentuk dividen yang sering kali dibayar adalah karung berisi lada, pala, atau rempah-rempah lain," tulis Herald.

Lebih lanjut, Herald juga mencatat biasanya dalam satu karung terdapat variasi rempah-rempah. Namun, ada pula yang 50%-nya berbentuk lada. Meski begitu, jangan anggap remeh dividen VOC yang hanya sekedar bumbu dapur.

Perlu diingat, bumbu dapur atau rempah-rempah adalah komoditas perdagangan utama di dunia yang dijual dengan harga fantastis. Siapa pun memilikinya sudah pasti dia bakal kaya raya. Begitu juga para investor VOC. 

Akan tetapi, keputusan VOC membagikan dividen pakai bumbu dapur mengundang malapetaka. Keberadaan tanaman hasil dividen ternyata malah mengacaukan harga pasar di Amsterdam. Rupanya mayoritas investor juga menjual bumbu-bumbu tersebut, sehingga terjadi persaingan harga. 

"Banyaknya lada secara tiba-tiba membuat harga rempah-rempah anjlok di seluruh Amsterdam," kata Herald van der Linde.

Beranjak dari kejadian itu direksi VOC mengubah bentuk dividen tak hanya berupa bumbu dapur, tetapi juga uang tunai. Perubahan ini baru terjadi sejak 1623. Setelahnya, VOC membagikan dividen tiap 2-6 tahun sekali. 

Monday, February 19, 2024

Deal! Menteri ESDM Setujui Divestasi Saham Vale, Ini Bocoran Harganya

 Vale Internasional Nikel Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan keputusan akhir mengenai akuisisi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh Holding BUMN Tambang MIND ID sudah mencapai kesepakatan.

Ia memastikan, kedua perusahaan telah sepakat mengenai harga saham yang dilepas sebesar 14%. Nilai akuisisi saham disepakati di bawah harga saham Vale saat ini atau sekitar Rp 3.000 per lembar saham.

"Di bawah itu (harga saham Vale), intinya Rp 3.000-an lebih sedikit," ungkap Arifin di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (16/02/2024).

Arifin menyebut, harga tersebut sudah mencakup diskon dari harga pasar. Ia pun mengungkapkan bahwa finalisasi divestasi saham Vale akan segera diumumkan dalam waktu beberapa hari ke depan.

"Kita berharap dalam beberapa hari ini (diteken). Kita tunggu kan beberapa hari ini, mudah-mudahan hari Senin (19/02/2024) bisa rampung, timnya lagi kerja. Sabar," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pernah menyampaikan perihal negosiasi harga divestasi saham 14% yang akan dilepas oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding Industri Pertambangan MIND ID. Ia meminta harga divestasi 14% itu bisa didapat dengan harga semurah-murahnya.

"Kan kita masih negosiasi. Ya negosiasi harga semurah-murahnya gitu," ujar Erick saat ditemui di sela acara peluncuran Komitmen Pendanaan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP), di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Seperti diketahui, divestasi Vale ini merupakan salah satu syarat agar Kontrak Karya (KK) PT Vale Indonesia yang akan berakhir pada Desember 2025 bisa diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Kepemilikan saham MIND ID di PT Vale di Indonesia Tbk (INCO) saat ini baru sebesar 20%, dan sekitar 21,18% saham INCO dimiliki publik, tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya, jika penambahan saham hanya 14%, maka MIND ID akan memiliki 34% saham Vale.

Sementara, pemegang mayoritas saham Vale sendiri saat ini dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79% saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03%.