Thursday, January 18, 2024

Digembok 2 Tahun, Saham Ini Potensi Ditendang Bursa

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengingatkan PT Trikomsel Oke Tbk. (TRIO) terhadap potensi delisting yang bisa saja dilakukan pada emiten tersebut.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka masa suspensi saham Perseroan telah mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Juli 2021," sebagaimana tertulis di keterbukaan informasi BEI pada Rabu, (17/1/2024).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, berdasarkan nomor I-I tentang penghapusan pencatatan (delisting) dan pencatatan kembali (relisting) saham di bursa, bursa dapat menghapus saham emiten apabila, mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka.

"Perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai," tulis manajemen BEI, Kamis (20/7).

Selain itu, juga dapat delisting apabila saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Pemegang saham TRIO yakni Sukses Perdana 38,25%, Wagita Trust Ltd 25,53%, UOB Kay Hian Pte Ltd 12,97%, PT Tigadari Fiesta 8,69%, Polaris Ltd 8,22%, Masyarakat 6,34%.

Atas hal ini, investor pun diimbau untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Hasil RUPS 13 Januari 2023:

Komisaris Utama : Dedet Yandrinal
Komisaris Independen : Hermin Hartono
Direktur Utama : Sugiono Wiyono Sugialam
Direktur : Jason Alexsander Kardachi
Direktur : Mathew Paul Richards

Wednesday, January 17, 2024

Saham CUAN Prajogo Pangestu ARB Lagi, Bakal Berjilid-Jilid?

 Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terpantau kembali ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Rabu (17/1/2024).

Per pukul 09:45 WIB, saham CUAN terpantau ambles 9,92% ke posisi Rp 10.900/unit. Saham CUAN pun kembali menyentuh ARB pada sesi I hari ini.

Saham CUAN sudah ditransaksikan sebanyak 82 kali dengan volume sebesar 28.800 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 313,92 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 122,54 triliun.


Hingga pukul 09:45 WIB, di order offer atau jual, di harga Rp 10.900/unit, menjadi antrian jual terbanyak pada sesi I hari ini sekaligus menjadi harga batas bawahnya, yakni mencapai 414.363 lot atau sekitar Rp 452 miliar.

Sementara di order bid atau beli, belum ada antrean yang tertera kembali, menandakan bahwa saham CUAN sudah menyentuh ARB.

Dengan ini, maka saham CUAN sudah menyentuh ARB selama dua hari beruntun sejak dibukanya kembali suspensinya kemarin.

Namun sayangnya, setelah suspensi dibuka, BEI pun juga memasukan saham CUAN ke dalam daftar saham pemantauan khusus per hari ini.

CUAN memenuhi salah satu dari 11 kriteria emiten yang masuk papan pemantauan khusus. Saham Petrindo Jaya Kreasi memenuhi kriteria nomor 10, yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari 1 hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Dengan masuknya saham CUAN ke dalam papan pemantauan khusus, maka ada potensi bahwa saham CUAN dapat terkoreksi hingga Rp 1 atau satu perak.

Selain dapat terkoreksi ke level satu perak, masuknya CUAN ke dalam papan pemantauan khusus membuatnya sudah menyentuh ARB, meski koreksinya baru sekitar 10%.

Perdagangan saham CUAN disuspensi sejak sesi pertama perdagangan 19 Desember 2023 hingga saat ini. Sejak suspensi dilakukan, otoritas bursa melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saham CUAN.

Suspensi ini dilakukan setelah saham CUANmeroket hingga 6.000% pada tahun lalu. Sebelumnya,BEIjuga sempat menyampaikan akan melakukan pemeriksaan terkait kenaikan fantastis saham CUAN.

Selain itu, BEI juga akan membuka peluang agar saham CUAN diperiksa lebih dalam oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia mengatakan hal itu demi membuktikan indikasi manipulasi yang BEI laporkan atas saham tertentu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tuesday, January 16, 2024

Lo Kheng Hong Bongkar Strategi Beli Rumah, Apa Solusinya?

 IHSG Foto: Dok Lo Kheng Hong

Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki rumah hasil sendiri merupakan impian semua orang. Apalagi, punya rumah diusia muda merupakan sebuah pencapaian besar. Investor kondang yang kerap dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH) punya cerita menarik saat dirinya membeli rumah pertama.

Dalam pernyataannya di Youtube Winmax pada Januari 2023 lalu, LKH blak-blakan mengatakan saat menikah dirinya tidak memiliki uang untuk beli rumah. Akhirnya, LKH numpang hidup di rumah tua milik bibinya yang berukuran 5x10 meter satu lantai, dan lantainya pun bukan keramik.


Saat masih bekerja sebagai tata usaha di salah satu bank, dia sempat membidik rumah sederhana tipe 40/90 di Kosambi, Jakarta Barat, yang saat itu harganya masih Rp 45 juta. LKH sendiri mengatakan, dirinya sama sekali tidak berani melihat perumahan di Green Garden yang mahal, lantaran gajinya saat itu masih Rp 1 juta.

Namun pada akhir 1993, LKH mendadak mendapatkan cuan besar dari investasi saham. Alih-alih membeli rumah di Kosambi, dia berhasil membeli rumah di Green Garden.

Usai membeli rumah, LKH mencicil perabotan satu per satu. Tanpa bantuan desain interior, LKH menata sendiri rumah yang baru dibeli.

Sejatinya, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil oleh millennial maupun gen-z terkait strategi beli rumah ala LKH ini. Berikut ulasannya.

Gak usah sungkan untuk numpang dulu

Bila memang kondisi keuangan belum terbilang mumpuni atau cukup layak untuk mengajukan permohonan KPR, tak perlu sungkan untuk numpang tinggal di rumah orangtua maupun kerabat. Atau jika memang tidak memungkinkan, mengontrak atau kos dulu juga tidak jadi masalah, yang penting kebutuhan akan hunian bisa tercukupi.

Hal penting yang harus Anda lakukan saat itu adalah mengontrol pengeluaran bulanan, agar Anda bisa mengumpulkan uang yang lebih banyak untuk membeli rumah di kemudian hari.

Jangan merasa was-was karena harga rumah yang akan terus naik. Keuangan Anda jauh lebih penting daripada kenaikan harga rumah di pasaran.

Sembari mengumpulkan uang, buatlah perencanaan yang matang untuk membeli rumah pertama Anda. Cari tahu referensi harga dan tentukan target kapan Anda akan membelinya.

Tetap investasi sambil mengumpulkan uang untuk beli rumah

Tidak dipungkiri bahwa konsistensi LKH dalam berinvestasi memang cukup baik. Berkat strategi value investing yang dia terapkan, cuan yang diraih LKH membuatnya sanggup membeli rumah yang selama ini dia dambakan.

Namun ketahuilah bahwa menggantungkan diri dari investasi saja itu tidak cukup. Karena risiko investasi tetaplah ada, dan jika Anda 100% hanya mengandalkan investasi untuk urusan membeli rumah, maka bisa apa yang terjadi bisa saja tidak sesuai dengan ekspektasi Anda.

Tetaplah lakukan perencanaan seputar kapan membeli rumah dan berapa harga rumah yang Anda inginkan. Kumpulkanlah dana secara rutin ke instrumen keuangan, yang sesuai dengan jangka waktunya.

Ketika rumah terbeli, pengeluaran tetap harus dikontrol

Adapun pengeluaran terbesar setelah Anda membeli rumah adalah belanja perabotan. Nilai pengeluaran yang satu ini bisa saja melebihi 30% dari harga rumah, apalagi jika pemiliknya menginginkan perabotan yang berkualitas dari merek terkenal.

Apa yang dilakukan LKH saat itu adalah tetap menjaga cash flow dengan cara mencicil perabotan satu per satu dan tidak langsung beli semua. Dia bahkan tidak menggunakan jasa desain interior untuk memoles bagian dalam rumahnya agar terlihat lebih cantik.

Monday, January 15, 2024

Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Jenis Antam Hingga UBS Stabil

 Ilustrasi Emas Pegadaian. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Emas Pegadaian. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian stabil pada perdagangan hari ini, Senin (15/1/2024).

Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Pada perdagangan hari emas Anatam harga 1 gram tercatat Rp1.160.000.

Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 1.132.000. Jenis Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.

UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp1.132.000 per gram. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Satuan

Harga Antam

Harga Antam Retro

Harga UBS

0.5

Rp 632.000

Rp 604.000

Rp 604.000

1

Rp 1.160.000

Rp 1.132.000

Rp 1.132.000

2

Rp 2.258.000

Rp 2.241.000

Rp 2.245.000

3

Rp 3.360.000

Rp 3.329.000

Rp 0

5

Rp 5.566.000

Rp 5.531.000

Rp 5.547.000

10

Rp 11.076.000

Rp 10.993.000

Rp 11.035.000

25

Rp 27.560.000

Rp 27.325.000

Rp 27.532.000

50

Rp 55.038.000

Rp 54.552.000

Rp 54.951.000

100

Rp 109.995.000

Rp 109.006.000

Rp 109.857.000

250

Rp 274.716.000

Rp 272.185.000

Rp 274.560.000

500

Rp 549.216.000

Rp 544.108.000

Rp 548.473.000

1000

Rp 1.098.390.000

Rp 1.088.165.000

Rp 0

CNBC INDONESIA RESEARCH

Friday, January 12, 2024

Masalah Semua Orang, Anies: Kalau Dengar Pajak Rasanya Gimana

 Calon Presiden nomor urut 01, Anies Bswedaan saat menghadiri Dialog Capres Bersama Kadin. (YouTube/Kadin Inbdonesia) Foto: Calon Presiden nomor urut 01, Anies Bswedaan saat menghadiri Dialog Capres Bersama Kadin. (YouTube/Kadin Inbdonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia-Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mengaku memasang target rasio perpajakan atau tax ratio yang lebih realistis dibandingkan pesaingnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memasang target tax ratio 13-16% pada 2029.

"Saya rasa ini lebih realistis daripada yang dibahas di debat kemarin," kata dia dalam Dialog Capres bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dikutip Jumat (12/1/2024).

Anies mengakui bahwa masalah pajak adalah masalah semua orang. Karena itu, dia mengatakan dibutuhkan reformasi yang lebih serius dalam hal perpajakan. "Masalah pajak ini masalah semua orang, kalau dengar pajak itu gimana sih rasanya? Kita sadari memang membutuhkan pajak, namun di sisi lain harus ada reformasi yang agak serius nih," kata dia.

Anies mengatakan memiliki sejumlah rencana untuk mengejar target tax ratio itu. pertama adalah perbaikan kelembagaan dengan membentuk Badan Penerimaan Negara. Badan ini akan langsung di bawah presiden dan terpisah dari kementerian lainnya.

Selain itu, Anies mengatakan butuh modernisasi sistem digital perpajakan. Dia mengatakan modernisasi sistem perpajakan akan membuat masyarakat lebih mudah dalam melaporkan pajak, sekaligus mengurangi potensi terjadinya korupsi. "Sehingga ada sebuah pengelolaan yang akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan di mana intervensi pribadi itu tidak bisa masuk ke dalam, semua akan mendapatkan equal treatment," kata dia.

Anies mengatakan bila terpilih juga akan melakukan fiscal cadaster alias sensus pajak ulang. Menurut dia, sensus pajak ini akan berpengaruh terhadap basis perpajakan yang ada di Indonesia. "Fiscal cadaster ini kalau kita kerjakan akan membuat kita bisa mengidentifikasi obyek-obyek pajak yang terlewatkan," kata dia.

Thursday, January 11, 2024

Update Duo Bos Asuransi RI Paling Dicari! Nasabah Rugi Rp 23 T

 Aliansi korban PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) melaksanakan unjuk rasa damai di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini, Senin, (8/1/2024). (Dok: Nasabah Wannartha) Foto: Aliansi korban PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) melaksanakan unjuk rasa damai di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini, Senin, (8/1/2024). (Dok: Nasabah Wannartha)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan korban berjatuhan akibat kasus gagal bayar asuransi beberapa waktu lalu. Kabut kelam itu tak bisa dilepaskan dari sosok pemimpin atau pemilik perusahaan yang sepatutnya bertanggung jawab atas kerugian para korban.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di awal tahun mengungkap setidaknya ada 11 perusahaan asuransi yang sedang dalam pemantauan khusus. Jumlahnya kini berkurang, menyisakan 7 perusahaan yang masih mendapat perhatian khusus.

Sementara itu, 2 perusahaan asuransi diketahui telah dicabut izin usahanya. Adapun 4 perusahaan lainnya telah menyampaikan rancangan penyehatan keuangan (RPK). OJK pun terus memantau 7 perusahaan asuransi yang tengah menjalani masa penyelesaiannya tersebut.


Sejalan dengan OJK, upaya hukum pun dilakukan untuk menjerat oknum-oknum yang bertanggung jawab atas kasus gagal bayar asuransi tersebut. Bahkan, ada yang merupakan pemilik perusahaan yang bermasalah itu.

Lantas, siapa saja pemilik dari asuransi bermasalah yang kini tengah disorot OJK? Seberapa jauh tindakan hukum yang ditegakkan untuk sosok kunci tersebut? berikut ringkasannya.

Wanaartha Life

Pengejaran aset Wanaartha terbilang besar karena menyangkut total dana kelolaan Wanaartha Life yang tembus Rp 17 triliun. Sebab, menurutnya, Wanaartha Life meskipun lembaga yang legal, namun memasarkan produk yang ilegal.

Sebagai informasi, yang menjadi tersangka kasus gagal bayar ini bukan hanya para direksi tapi juga pemilik perusahaan, di antaranya Manfred Armin Pietruschka, Evelina Larasati Fadil serta beberapa nama lain seperti Rezanantha Petruschka, Daniel Halim, Terry Kesuma dan Yosef Meni. Selain merupakan pemilik, Eveline juga merupakan Presiden Komisaris Wanaartha.

Dalam laporan keuangan terbaru untuk tahun 2019 yang terbit di laman resmi perusahaan, diketahui bahwa asuransi ini dimiliki oleh PT Fadent Consolidated Company sebesar 97,54% dan sisanya digenggam oleh Yayasan Sarana Wana Jaya.

Evelina F. Pietruschka merupakan tokoh kunci perusahaan dan pernah menjabat sebagai Presiden Direktur WanaArtha Life sejak tahun 1999, sebelum akhirnya sejak Maret 2011 ditunjuk sebagai Presiden Komisaris WanaArtha Life.

Evelina merupakan istri dari Manfred Pietruschka yang merupakan pemilik dari PT Fadet Consolidated Company.

Kini, keluarga Pietruschka tengah menjadi buron Interpol. Ia sekeluarga diketahui melarikan diri ke Amerika Serikat usai ditetapkan sebagai tersangka. Hingga kini, pencarian oleh Polri masih berlangsung. Kabar terakhir, yang bersangkutan ditenggarai sudah berpindah kewarnegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat.

Bareskrim Polri berkordinasi dengan pihak terkait atas adanya informasi perubahan status kewarganegaraan Evelina Pietruschka.

Evelina merupakan tersangka dan berstatus DPO dalam kasus dugaan penipuan di PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life (PT WAL). Ia merupakan pemegang saham.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlanjut terkait kasus tersebut.

"Untuk status kepindahan kewarganegaraan [Evelina Pietruschka] masih dikoordinasikan kepada pihak yang terkait untuk memastikan status kewarganegaraannya," kata Whisnu kepada wartawan, Selasa (9/1/2024)

Whisnu menyampaikan bahwa sampai saat ini status Evelina Pietruschka masih DPO. Sedangkan untuk ketiga tersangka telah terbit red notice dari Interpol dan untuk berkas perkaranya sudah dilimpahkan kembali, dan selanjutnya penyidik akan berkoordinasi dengan JPU terkait perkaranya.

Adapun, ketiga tersangka yang dimaksud adalah Evelina Pietruschka, Manfred Pietruschka, dan Rezanantha Fadil Pietruschka.

"Evelina Pietruschka [istri] Manfred Pietruschka (suami), di mana sebelumnya tersangka An. Reza (anaknya) kuliah di Amerika Serikat," ujarnya.

Kresna Life

Kasus gagal bayar Kresna Life menyangkut 8.900 nasabah dari seluruh Indonesia yang mengalami kerugian dengan total sekitar Rp6,4 triliun. Kini, perusahaan asuransi itu telah dicabut izin usahanya dan mengupayakan likuidasi.

PT Asuransi Jiwa Kresna (AJK) atau Kresna Life terafiliasi dengan Kresna Group yang didirikan pada tahun 1991 oleh Michael Steven. Ia kemudian mendirikan PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), sebuah investment bank tradisional yang bergerak di bidang investments management, securities brokerage, dan underwriting pada tahun 1999.

Mengutip laman resmi kresnainvestments.com, selain perannya di KREN, Michael Steven juga menjabat sebagai Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Kelautan & Perikanan di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Kini, Michael Steven tengah dikejar OJK untuk melaksanakan ganti rugi atas gagal bayar korban Kresna Life.

"Pelanggaran terhadap Perintah Tertulis memiliki dampak pidana bagi Setiap Orang yang dengan sengaja mengabaikan dan/atau tidak melaksanakan Perintah Tertulis dimaksud," jelas Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB, dalam dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (3/7).

Jika dijumlahkan, total kerugian yang disebabkan oleh keduanya mencapai Rp 23,4 triliun.

Wednesday, January 10, 2024

Diributkan Capres! Ini Data Utang Terbaru RI, Terendah di Dunia?

 Utang Luar Negeri RI Makin Menciut, Pak Jokowi Bayar? Foto: Infografis/ Utang Luar Negeri RI Makin Menciut, Pak Jokowi Bayar?/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan utang luar negeri Indonesia menjadi salah satu isu panas yang dibahas dalam debat calon presiden (capres) akhir pekan lalu. Dalam debat, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut utang Indonesia pada level yang aman.

Terlihat dari rasio utang terhadap PDB yang masih sangat rendah, sehingga Indonesia dihormati. Menurut Prabowo, bahkan rasio utang 50% Produk Domestik Bruto (PDB) tidak menjadi masalah yang signifikan.

"Kita bisa sampai 50% nggak masalah, kita tidak pernah default, kita dihormati di dunia," ujarnya dalam debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta.

Adapun, utang pemerintah saat ini telah mencapai Rp8.041 triliun per November 2023 atau sekitar 38,11% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Posisi rasio utang Indonesia tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan pada 2022 dan 2021 yang masing-masing berada di kisaran 38,65% dan 41%. Bahkan rasio utang terhadap PDB per November tersebut merupakan yang terendah sejak 2019.

Lebih lanjut, rasio tersebut masih dikatakan normal dan sesuai dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah menetapkan batas rasio utang terhadap PDB maksimal 60%.

Sementara negara lainnya seperti Jepang memiliki rasio utang terhadap PDB yang jauh lebih tinggi dari Indonesia bahkan lebih dari 200%.

Data International Monetary Fund (IMF) menunjukkan Jepang memang masih menjadi negara dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia. Rasio utang terhadap PDB Jepang mencapai 226,4% terhadap PDB atau setara dengan 1.270 triliun yen per Maret 2023 (US$ 9,57 triliun).

Meskipun rasio utang pemerintah Jepang besar tetapi investor dalam negeri menguasai kepemilikan utang Negara Sakura sehingga relatif aman dari guncangan eksternal. Pemegang terbesar adalah bank sentral Jepang (BoJ) yang menguasai 53,34% utang pemerintah. Warga Jepang juga menjadi salah satu pemegang besar dalam surat utang pemerintah.

Sedangkan untuk negara Paman Sam, rasio utang terhadap PDB juga jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia meskipun masih di bawah Jepang.

Amerika Serikat (AS) memiliki utang mencapai US$33 triliun (lebih dari Rp500.000 triliun). Jumlah utang Negeri Paman Sam telah meningkat pesat lebih dari 89% sejak awal pandemi.

Saat ini, rasio utang AS telah lebih dari 100%. Artinya batas utang tersebut sudah dicapai, dan Kementerian Keuangan AS tidak bisa lagi menerbitkan obligasi untuk membiayai belanja.

Dari tahun ke tahun, jumlah utang Negara Adikuasa memang terus meningkat, disebabkan defisit fiskal yang terus membengkak, dan semakin terakselerasi memasuki abad 21. AS juga tercatat sebagai negara dengan utang terbanyak di dunia.

Sementara itu, negara-negara tetangga ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina rata-rata memiliki rasio utang terhadap PDB sekitar 60%. Rasio tertinggi dicatat Singapura yakni sekitar 168%.