Monday, August 7, 2023

Mau Saham Murah tapi Enggak Murahan? Cek 10 Daftar Ini

 Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018). Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor yang menyukai saham-saham big cap-mid cap dengan valuasi murah dan berkualitas mungkin perlu menyimak indeks IDX Value30. Indeks tersebut berisikan 30 saham dengan valuasi rendah, likuiditas tinggi, dan kinerja keuangan yang positif.

Usai mencetak rekor laba dan mengalami lonjakan harga tinggi pada 2022, sejumlah saham batu bara utama terkoreksi cukup dalam pada tahun ini dan menyisakan valuasi yang terbilang murah.

Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), misalnya, memiliki rasio multiples berupa price-to earnings (PER) jauh di bawah rule of thumb 10-15 kali, yakni 2,80 kali. Rasio price-to book value (PBV), yang lebih cocok untuk emiten tambang, ADRO juga rendah, yakni 0,79 kali, di bawah aturan umum 1 kali.
Saham ADRO sendiri anjlok 37,66% selama 2023 (year to date/YtD), usai terbang 71% selama 2022.

Di bawah ADRO, ada dua saham batu bara lainnya, yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan PER 2,81 kali dan PBV 1,22 kali dan PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan PER 3,83 kali dan PBV 0,57 kali.

Rendahnya rasio PER ITMG, ambil contoh, seiring peningkatan laba perusahaan efek dari commodities boom yang memuncak dalam kinerja tahun penuh 2022. Imbal hasil ekuitas (return on equity/ROE) ITMG terlihat sangat tinggi, yakni 43,72%.

Apalagi, harga saham ITMG sudah turun tajam hingga minus 30,24% usai meroket tinggi 2022. Hal tersebut turut membuat rasio P/E ITMG murah.
Saham emiten kontraktor batu bara Grup Astra PT United Tractors Tbk (UNTR) juga memiliki PER yang murah, 4,51 kali dan PBV 1,42 kali (sedikit di atas aturan umum).

Selain emiten batu bara, emiten perkapalan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) juga diperdagangkan hanya 3,95 kali di atas laba perusahaan. Rasio PBV SMDR juga rendah, hanya 0,87 kali.

Emiten pembiayaan Grup Panin PT Panin Financial Tbk (PNLF) juga memiliki PER yang menarik, 4,94 kali, dengan rasio PBV cuma 0,33 kali.

Lantaran banyak didominasi oleh saham batu bara, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Seperti lazimnya saham siklikal, saham batu bara dan energi secara umum cenderung mengikuti siklus bisnis dan ekonomi makro. Kadang bereskpansi, kadang terkontraksi.

Untuk emiten batu bara, cuan tinggi akan didapatkan ketika harga batu bara meninggi. Dan sebaliknya. Hal tersebut mengikuti siklus ekonomi.

Karenanya, valuasi saham batu bara dan energi di atas yang tampak murah perlu juga dilihat dari bagaimana siklus harga komoditas energi saat ini dan ke depan.

Rasio P/E yang murah, dan harga saham yang sudah turun tajam, mungkin menjadi kesempatan yang baik bagi investor.

Namun, untuk bisa menikmati hasil dalam jangka panjang yang baik, investor saham siklikal membutuhkan kesabaran lebih dan timing yang pas sembari menunggu siklus kembali menguntungkan emitennya.

Sebagai pengingat, rasio P/E dan PBV mencerminkan kinerja masa lalu dan barangkali tidak akan berulang di masa depan, sehingga valuasi multiples tersebut sebaiknya digunakan sebagai pedoman awal untuk memilih saham undervalued yang berpotensi mendatangkan cuan ke depan.


CNBC INDONESIA RESEARCH

Friday, August 4, 2023

Heboh Anak Pendiri Tagih Saham Blue Bird, Ini Kata Manajemen

 Bluebird Foto: Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu ke belakang heboh di dunia maya sosok Mintarsih A. Latief yang mempolisikan jajaran bos PT Blue Bird Tbk (BIRD) atas kasus dugaan penggelapan dana saham miliknya.

Berdasarkan penelusuran media, Mintarsih yang merupakan Tante Indra Priawan melayangkan laporan terkait dugaan tindak pidana pemalsuan akta atau penggelapan saham pada Rabu, (2/8/2023). Ia membuat laporan polisi terkait adanya perbedaan atau dugaan tindak pidana pemalsuan yaitu akta CV Lestiani dan juga PT Blue Bird.

B

Sebelumnya Mintarsih telah melayangkan somasi terbuka, setelah merasa dirugikan karena sahamnya di Blue Bird senilai 21,7% tidak dibayar, termasuk gajinya juga mengendap selama 13 tahun saat menjabat sebagai direktur perusahaan tersebut.

Menanggapi kemelut tersebut, Blue Bird melalui keterangan resminya menyatakan bahwa Mintarsih A. Latief dan CV Lestiani tidak pernah menjadi bagian dari pemegang saham dan tidak pernah berada pada jajaran direksi PT Blue Bird Tbk sejak didirikan pada tahun 2001.

"PT Blue Bird Tbk menegaskan bahwa kami tidak terlibat dalam isu yang disebutkan dalam artikel tersebut. Kami telah mematuhi semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ketentuan di bidang pasar modal pada saat pendirian perusahaan maupun saat melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI)," jelas perusahaan dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Kamis, (3/8/2023).

Perusahaan taksi tersebut mengatakan bahwa pihaknya terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia. Perusahaan keluarga Djokosoetono ini pun berkomitmen untuk mengedepankan transparansi dan melindungi hak seluruh pemangku kepentingannya.

Asal tahu saja, Mintarsih merupakan anak dari pendiri Blue Bird dan merupakan saudara dari Chandra Suharto Djokosoetono, ayah dari Indra Priawan pemilik saham Blue Bird dan juga merupakan merupakan suami dari artis Nikita Willy.

Melansir keterbukaan informasi BEI Per 30 Juni, pemegang saham BIRD terdiri dari Purnomo Prawiro 11,4%, PT Pusaka Citra 28,3%, Sigit Priawan 6%, Adrianto Djokosoetono 5,3%, Indra Priawan Djokosoetono 5,8%, Kresna Priawan 6,2%, Noni Sri Ayati 4,8%, Sri Adriyani Lestari 2,5%, Bayu Priawan Djokosoetono 0,4%, PT Chandra Investama 1,6%, PT Purnomo Investama 1,6%, dan masyarakat 26,1%.

Thursday, August 3, 2023

Mengaku Dewa Saham, Kok Dua Emiten Andika Sutoro Cs ke Gocap?

 Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha real estate dan motivator Bong Chandra, Andika Sutoro Putra dan kongsi, akan membawa PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Namun, rekam jejak emiten Bong Chandra, Andika Sutoro Putra serta kawan-kawan kurang mengesankan bahkan cenderung berbau gorengan.

Dalam IPO, FOLK, yang bergerak di bidang omni-channel ritel dan media, akan melepas sebanyak 570.000.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham yang mewakili sebesar 14,44% dari modal yang telah ditempatkan.


Adapun harga yang ditawarkan kepada masyarakat dalam dipatok di harga Rp 100 per saham. Sehingga perseroan berpeluang akan mendapatkan dana segar senilai Rp57 miliar.

Kapitalisasi pasar (market cap) FOLK di Bursa Efek Indonesia (BEI) berkisar Rp394,8 miliar.

Seperti sedikit disinggung di atas, Bong Chandra tidaklah sendirian.

Bersama Andika Sutoro Putra, yang dikenal sebagai investor saham, pengusaha, dan penulis buku investasi, dan dua rekan lainnya, Danny Sutradewa dan Vincentius Prasetyo, Bong Chandra membangun SALT Ventures.

Jejak nama-nama tersebut terlihat di FOLK lantaran keempatnya tercatat memegang saham PT Garam Ventura Indonesia (GVI) yang tak lain merupakan pemegang saham FOLK sejak pre-IPO.

Danny Sutradewa menggenggam 35,00% saham GVI, Bong Chandra 30,00%, Andika Sutoro 25,00%, dan Vincentius Prasetyo 10,00%.

Selain GVI, PT Sumber Garam Pratama (SGP), merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali FOLK. Pasca-IPO (belum termasuk realisasi waran), GVI akan menguasai 19,71% saham dan SGP 46,30% saham FOLK. GVI sendiri menguasai 27,59% saham SGP.

Dengan kepemilikan di GVI dan secara tak langsung di SGP, Danny Sutradewa dan Bong Chandra selaku pengendali tidak langsung dan pemilik manfaat FOLK.

Di FOLK, Bong Chandra menjabat sebagai komisaris utama, sedangkan Danny Sutradewa sebagai direktur utama perseroan.

Rekan Bong Chandra lainnya dari SALT Ventures, Andika Sutoro menduduki kursi wakil direktur.

Kisah 'Dewa Saham' dan TRUE-YELO ke Gocap

Sebelum berbondong-bondong membesut FOLK masuk bursa, Bong Chandra sudah terlebih dahulu meng-IPO-kan perusahaan propertinya, PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) pada awal 2020 lalu.

Kala itu, harga IPO TRIN dipatok di Rp200/saham dengan raupan dana sekitar Rp129 miliar.

Sempat menembus Rp705/saham pada 22 Februari 2022, kini (per 2 Agustus 2023) saham TRIN sudah turun ke level Rp193 per saham.

Bong Chandra adalah founder sekaligus Direktur TRIN sejak 2009.

Setelah TRIN, Bong Chandra juga membawa sister company-nya TRIN, PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) yang juga bergerak di bidang properti manggung di BEI pada Juni 2021 dengan harga penawaran Rp100/saham.

Saham TRUE kini nyender di level gocap (Rp50/saham) setelah sempat menembus Rp900-an/saham pada tengah 2021 melesat kencang ketika awal-awal melantai.

Seiring dengan itu, sejak 31 Mei 2023, pihak bursa memasukkan TRUE ke dalam daftar efek dalam pemantauan khusus dengan kriteria nomor 1.

Kriteria nomor 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00.

Tidak hanya Bong Chandra, Andika Sutoro, yang menulis buku investasi Anak Muda Miliarder Saham (2018), juga turut ikut masuk pasca IPO perusahaan penyedia layanan konektivitas Passpod PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) pada Oktober 2018.

Harga IPO YELO waktu itu berada di angka Rp376/saham dengan raupan dana segar Rp49 miliar. Sekarang, mirip TRUE, saham YELO juga sudah mondar mandir ke gocap sebelum akhirnya naik ke Rp54/saham pada 1 Agustus kemarin.

Andika Sutoro sempat tercatat di daftar pemegang saham di atas 5% YELO. Berdasarkan data BEI, Andika Sutoro pernah menggenggam 19 juta saham atau 5% saham YELO per 7 November 2018 yang artinya Andika masuk setelah masa penawaran perdana karena namanya tidak muncul di prospektus.

Namun, saat ini nama Andika Sutoro tidak lagi tercatat di daftar tersebut. Tidak diketahui dengan detail kapan dan di harga berapa dirinya keluar dari daftar pemegang saham utama YELO.

Ketiga emiten Andika dan Chandra juga sudah bolak balik mendapat tato Unusual Market Activity (UMA) dari regulator. Hal tersebut wajar mengingat pola pergerakan ketiga saham tersebut sangat mirip yakni ada kenaikan sangat kencang dalam waktu singkat, kemudian longsor parah dalam waktu singkat pula.

Sebagai catatan pola pergerakan saham seperti itu sangat lekat dengan pola pergerakan aksi goreng saham alias Pump and Dump dimana harga saham digoreng naik tinggi terlebih dahulu sebelum dibanting dan dijual kepada investor-investor yang sial membeli di harga atas.

Dengan kinerja saham-saham besutan kedua pengusaha di atas tersebut yang buruk, caption bernada kelakar dari Andika Sutoro di akun Instagram pribadinya @andikasutoroputra pada 23 Maret 2021 menimbulkan ironi.

Dalam postingannya itu, Andika Sutoro mengunggah foto Bong Chandra dan dirinya sedang bermain catur.

Pria kelahiran 1994 tersebut, yang akrab disapa Putra (nama belakangnya) menganggap dirinya sebagai dewa saham, dia menulis caption, "Dewa saham lagi tanding sama Dewa properti @bongchandra, kira2 siapa yg menang?"

Andika Sutoro melanjutkan, "Kalo bro @dannysutradewa gaperlu pake dewa2an, nama aslinya memang uda ada dewa nya."

CNBC INDONESIA RESEARCH

Wednesday, August 2, 2023

IHSG Makin Terkapar, 7 Saham Ini Biang Kerok

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan sesi I Rabu (2/8/2023), di tengah memburuknya kembali sentimen pasar dari eksternal pada hari ini.

Per pukul 11:06 WIB, IHSG melemah 0,61% ke posisi 6.844,66. IHSG saat ini bergerak di rentang 6.833,98 - 6886,5 dan masih bertahan di level psikologis 6.800.

Beberapa sektor menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini, yakni sektor konsumer primer sebesar 0,97%, sektor kesehatan sebesar 0,95%, dan sektor energi sebesar 0,9%.

Beberapa saham juga menjadi pemberat IHSG. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Telkom IndonesiaTLKM-6,163.680-1,87%
United TractorsUNTR-3,0526.725-2,91%
Bayan ResourcesBYAN-2,9719.250-0,77%
Astra InternationalASII-2,396.800-1,09%
Charoen Pokphand IndonesiaCPIN-1,715.075-2,40%
Kalbe FarmaKLBF-1,501.775-1,66%
Adaro Energy IndonesiaADRO-1,342.360-1,26%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni mencapai 6,2 indeks poin.

Selain saham TLKM, saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kembali menjadi salah satu pemberat indeks yakni sebesar 3,1 indeks poin.

IHSG terkoreksi karena memburuknya sentimen pasar dari eksternal, di mana bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa Asia berbalik arah ke zona merah.

Investor cenderung kecewa dengan rilis data aktivitas manufaktur di AS yang masih berkontraksi dan data tenaga kerja yang tidak sesuai ekspektasi. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF
­

Data aktivitas manufaktur (PMI manufaktur) AS periode Juli 2023 versi S&P Global dan ISM akan dirilis pada hari ini. Keduanya terpantau mengalami kenaikan.

Untuk versi S&P Global, PMI manufaktur pada bulan lalu naik menjadi 49, dari sebelumnya di angka 46,3 pada Juni lalu. Sedangkan versi ISM, PMI manufaktur AS hanya naik sedikit menjadi 46,4, dari sebelumnya pada Juni lalu di angka 46.

Meski kedua versi PMI manufaktur AS mengalami kenaikan, tetapi masih berada di zona kontraksi yang menandakan bahwa sektor manufaktur Negeri Paman Sam masih melambat.

PMI menggunakan angka 50 sebagai batasnya. Jika berada di bawah 50, menandakan sektor manufaktur sedang mengalami kontraksi. Sebaliknya, jika berada di atas 50, maka sektor manufaktur sedang berekspansi.

Sementara untuk data tenaga kerja AS yang telah dirilis pada hari ini yakni data pembukaan lapangan kerja JOLTS. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lapangan kerja baru pada periode Juni 2023 turun menjadi 9,58 juta lapangan, dari sebelumnya pada Mei lalu sebanyak 9,62 juta lapangan kerja.

Data JOLTS akan dipantau oleh pelaku pasar dan pembuat kebijakan yakni bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), karena dapat memberikan wawasan berharga mengenai dinamika penawaran-permintaan di pasar tenaga kerja.

Data tenaga kerja ini juga tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menentukan langkah kebijakan suku bunga acuannya berikutnya.

Sementara itu, lembaga pemeringkat internasional yakni Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/8/2023) dari AAA menjadi AA+. Hal ini disebabkan beberapa faktor salah satunya kebuntuan pagu utang AS.

Penurunan oleh Fitch ini belum pernah terjadi sebelumnya. Peringkat AAA adalah tertinggi sementara AA+ adalah lebih rendah di bawah AAA.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tuesday, August 1, 2023

Harga Batu Bara Kembali Memanas Karena China

 Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG) Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)



PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI Harga batu bara menguat pada awal pekan ini. Kenaikan hari ini ditopang stimulus perekonomian China yang dapat memicu permintaan batu bara dari industri.

Kendati demikian, sentimen masuknya musim hujan di banyak titik China berpotensi menekan harga batu bara. Hujan akan mengakhiri heatwaves sehingga membatasi permintaan pembangkit listrik batu bara.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup di posisi US$ 140,9 per ton. Harganya menguat 1%. Penguatan ini memutus pelemahan harga batu bara dalam dua hari sebelumnya. 
PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Penguatan baru bara ditopang rencana stimulus ekonomi China. Tiongkok merilis data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index (PMI) kemarin.
PMI Manufaktur NBS resmi meningkat menjadi 49,3 pada Juli 2023 dari 49 pada Juni, dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 49,2. Kendati PMI membaik, indeks masih terkontraksi sehingga kontraksi sudah berjalan selama empat bulan beruntun.

Untuk semakin mendongkrak ekonominya, Beijing tengah mematangkan stimulus ekonomi. Stimulus berfokus pada upaya untuk menggerakkan konsumsi dalam negeri dan investasi.

China adalah konsumen terbesar batu bara sehingga perkembangan di Tiongkok akan berdampak besar terhadap harga pasir hitam. BESTPROFIT


Di sisi lain, sentimen penguatan harga batu bara berpotensi terbatas akibat China mulai memasuki musim hujan di beberapa titik.
Sebelumnya, China yang dilanda heatwaves mengalami lonjakan permintaan pembangkit listrik batu bara untuk pendingin ruangan.

Negeri Tirai Bambu saat ini dihadapi dengan masalah baru yaitu angin topan doksuri pada 27-28 Juli. Di sisi lain, Tiongkok sebagai produsen, konsumen, importir batu bara terbesar berpotensi menghentikan operasi pertambangan untuk mencegah kecelakaan kerja, menurut CoalMint.

Dari sisi India sebagai konsumen terbesar batu bara kedua, diharapkan melakukan ekspansi industri baja India yang akan memacu permintaan batu bara metalurgi. Sekitar 40% batu bara metalurgi, yang digunakan oleh pabrik baja dan dikenal sebagai batu bara kokas, kini menuju ke India, melansir ReutersPT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Dari Eropa, harga gas sebagai sumber energi pilihan Eropa melonjak akibat perkiraan output angin yang rendah. Di Eropa barat laut dan Inggris, peningkatan permintaan yang kuat diperkirakan selama akhir pekan karena suhu yang lebih rendah dan produksi angin.

Pembangkit tenaga angin Inggris diperkirakan akan turun signifikan dibanding dengan pembangkit tenaga angin Jerman, data Refinitiv menunjukkan. Alhasil, harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) searah dengan harga batu bara, melesat 9,7% ke 28,366 euro per mega-watt hour (MWh).

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com

Monday, July 31, 2023

Kesehatan Jantung Pemilik Emas Akan Diuji Pengangguran AS

 Emas Foto: Pixabay

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas bergerak sangat volatile pada pekan lalu karena da pengumuman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Volatilitas tersebut diperkirakan masih berlanjut pada pekan ini karena banyak data penting yang akan dirilis.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (28/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.959,20 per troy ons. Harganya menguat tajam 0,73%.

Penguatan tersebut berbanding terbalik dengan pelemahan emas pada hari Kamis sebelumnya yang mencapai 1,38%.
Secara keseluruhan emas melemah 1,75% pada pekan lalu. Dengan demikian, emas sudah melemah secara dua pekan beruntun.

Harga emas masih bergerak ke arah positif dengan menguat tipis pada pagi hari ini.
Pada perdagangan Senin (31/7/2023) pukul 05:53 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.960,23 per troy ons atau menguat tipis 0,05%.

Harga emas diproyeksi akan bergerak volatile pada pekan ini mengingat ada rilis data ketenagakerjaan AS pada pekan ini.
Pada Selasa pekan ini akan ada pengumuman data 
JOLTs Job Opening yang aakan mengukur berapa banyak lowongan pekerjaan yang terbuka pada periode akhir Juni 2023.

Pada Jumat pekan ini, AS juga akan mengumumkan data pengangguran untuk Juli. Data JOLTs dan pengangguran menjadi pertimbangan besar bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter ke depan.

Jika tenaga kerja AS masih panas maka sulit bagi The Fed untuk melunak. Akibatnya, harga emas akan tertekan.
Sebaliknya, jika tenaga kerja AS melandai maka bisa menjadi ruang bagi The Fed untuk melunak dan harga emas bisa terdongkrak.

Selain data pengangguran, pekan ini juga akan data penting dari China dan AS mengenai aktivitas manufaktur.
Aktivitas manufaktur China menjadi sorotan karena terus melemah. Jika PMI China membaik maka ada peluang bagi harga emas untuk naik karena ada harapan konsumsi emas China meningkat ke depan.
China adalah konsumen terbesar emas, baik dari konsumen pribadi ataupun industri.

Sebaliknya, aktivitas manufaktur AS justru diharapkan melandai. Jika PMI Manufaktur AS meningkat pesat maka itu menjadi sinyal jika ekonomi AS masih berlari kencang sehingga inflasi sulit turun. The Fed pun bisa sulit melunak.

"Saya perkirakan The Fed tidak akan terlalu khawatir jika data-data ekonomi AS menguat selama inflasi terus bergerak melemah. Saya perkirakan The Fed sudah mengakhiri kenaikan dan ini bisa membuat emas kembali dicari," tutur analis Marex, Edward Meir, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Friday, July 28, 2023

Breaking! Dihantam Double Punch AS, Harga Emas Jatuh 1,4%

 Emas Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas tumbang setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru menunjukkan ekonomi AS masih berlari kencang..
Pada perdagangan Kamis (27/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.944,98 per troy ons. Harganya tumbang 1,38%.

Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 11 Juli 2023 atau 13 hari terakhir.
Pelemahan sebesar 1,38% sehari juga menjadi yang terburuk sejak 2 Juni lalu. Pelemahan kemarin juga memutus tren positif logam mulia yang menguat dalam dua hari sebelumnya dengan penguatan mencapai 0,9%.

Harga emas mulai membaik pada hari ini. Pada perdagangan Jumat (28/7/2023) pukul 06:15 WIB, emas spot ada di posisi US$ 1.946,19 per troy ons atau menguat tipis 0,06%.

Emas melemah setelah data ekonomi AS justru menunjukkan perbaikan.
Pada Kamis kemarin, AS mengumumkan dua indikator ekonomi, kemarin, yakni perhitungan pertumbuhan ekonomi terbaru serta klaim pengangguran.

Estimasi terbaru AS menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,4% (quartal to quartal/qtq) pada April-Juni 2023 atau kuartal II-2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 2% ataupun ekspektasi pasar yakni 1,8%.
Pertumbuhan sebesar 2,4% (qtq) juga menunjukkan jika ekonomi AS masih berlari kencang dan jauh dari resesi.


AS juga mengumumkan data klaim pengangguran. Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran AS menurun 7.000 menjadi 221.000 pada pekan yang berakhir pada 22 Juli.

Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam lima bulan terakhir dan jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 235.000.
Masih tingginya pertumbuhan ekonomi AS dan menurunnya klaim pengangguran menunjukkan jika ekonomi AS masih panas. Dua faktor ini menjadi sinyal jika inflasi AS bisa sulit turun ke depan.
Akibatnya, harapan pelaku pasar melihat pelonggaran kebijakan
 bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)The Fed bisa semakin jauh.

"Market kini melihat ada potensi kenaikan lagi pada September di mana kemungkinan itu sebelumnya sudah dihapus market. Data ekonomi terbaru membuat pasar kembali melakukan priced in akan kenaikan suku bunga pada September," tutur analis dari Action Economics, Kim Rupert, dikutip dari Reuters.

Emas sangat sensitif terhadap kebijakan The Fed. Kebijakan The Fed yang hawkish akan membuat imbal hasil surat utang pemerintah AS naik tajam.

Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kurang menarik dibandingkan surat utang pemerintah AS.
Imbal hasil surat utang pemerintah AS melonjak ke 4,01% kemarin, rekor tertingginya sejak 7 Juli lalu atau 14 hari terakhir.

"Emas dihantam dua kali pukulan dalam sekali waktu yakni dari data klaim pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Data-data menunjukkan ekonomi AS masih tangguh sehingga kenaikan suku bunga diproyeksi akan terjadi lag," tutur Phillip Streible, analis dari Blue Line Futures, dikutip Reuters.



CNBC INDONESIA RESEARCH