PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Tiga emiten big cap alias berkapitalisasi pasar (market capitalization) di atas Rp 100 triliun yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) siap menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda penggunaan laba bersih 2020.
Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI), UNVR akan menggelar RUPST pada Kamis 27 Mei mendatang di Grha Unilever dengan empat agenda yang disiapkan.
Salah satu mata acara RUPST yakni penetapan penggunaan laba tahun buku 2020.
Tahun lalu, laba bersih UNVR turun 3,11% menjadi Rp 7,16 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 7,39 triliun. Penurunan laba bersih ini seiring dengan kenaikan tipis pendapatan di tahun pandemi Covid-19. Total penjualan bersih UNVR di 2020 mencapai Rp 42,97 triliun, naik 0,12% dari 2019 yakni Rp 42,92 triliun.
Emiten konsumer produsen sabun mandi Lifebuoy, sabun Sunlight, pasta gigi Pepsodent, hingga detergen Rinso dan teh Sariwangi serta Royco ini masuk menjadi salah satu anggota IDX High Dividend 20, indeks yang beranggotakan 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi. PT BESTPROFIT
Tahun buku 2019, rasio pembayaran dividen Unilever mencapai 100% dari laba bersih senilai Rp 7,39 triliun yang dibagikan sebagai dividen.
Pada akhir 2020, manajemen UNVR menyatakan akan membagikan dividen interim (sementara) sebesar Rp 87/saham kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) per 2 Desember 2020. BEST PROFIT
Realisasi tersebut setara dengan pembagian dividen interim seluruhnya mencapai Rp 3,32 triliun kepada total pemegang 38,15 miliar saham perseroan. Sebab itu, masih ada sisa saldo laba bersih 2020 UNVR yang belum diputuskan penggunannya yakni Rp 3,84 triliun.
Dari sisi saham, harga saham UNVR pada perdagangan Kamis kemarin (6/5) ditutup minus 3,90% di Rp 5.550/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 212 triliun. Sebulan terakhir saham UNVR minus 16% dan year to date anjlok 24%.
HMSP
Pada tanggal yang sama, ada emiten rokok raksasa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang juga akan melaksanakan RUPST pada Kamis 27 Mei.
Berdasarkan pengumuman di BEI, terdapat lima mata acara utama dalam rapat umum tersebut salah satunya adalah persetujuan penggunaan saldo laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. BESTPROFIT
Pelaksanaan RUPS ini memberikan wewenang kepada direksi untuk menentukan penggunaan saldo laba, termasuk penentuan penyisihan untuk cadangan wajib, pembagian dividen dan penggunaan lain.
Pada mata acara ini perseroan akan mengusulkan kepada RUPST untuk menyetujui penggunaan saldo laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan HMSP, besaran saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah sebesar Rp 8,47 triliun, turun 39,19% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 13,93 triliun.
Pada tahun 2020 lalu, HMSP membagikan seluruh saldo yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 13,93 triliun sebagai dividen dengan payout ratio hingga 101,53% dari laba bersih tahunan 2019 Rp 13,72 triliun.PT BESTPROFIT FUTURES
Jika skenario yang sama terjadi tahun ini, HMSP akan membagikan dividen sejumlah Rp 8,47 triliun dengan payout ratio 98,98% dari laba tahun 2020 sebesar Rp 8,58 triliun.
Tahun lalu, HMSP melaporkan laba bersih sebesar Rp 8,58 triliun, turun sebesar 37,95% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 13,72 triliun.
Penurunan laba bersih menyebabkan laba per saham dasar perseroan turun menjadi Rp 74 per saham dari sebelumnya Rp 118 per saham.
Penyebab penurunan laba bersih tersebut adalah menurunnya penjualan bersih HMSP sebesar 13,2% menjadi Rp 92,42 triliun dari sebelumnya Rp 106,55 triliun.
Data BEI mencatat, di sesi II, Kamis (6/5), saham HMSP ditutup stagnan Rp 1.300/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 151 triliun. Sebulan terakhir perdagangan saham HMSP minus 5,11% dan year to date juga turun 14%.
Sumber : Jakarta, CNBC Indonesia