Friday, February 28, 2025

IHSG Suram! Masih Pagi Turun 1,5%, Ternyata Ini Biang Keroknya

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan hari ini, Jumat (28/2/2025) dalam posisi buruk. Selang 2 menit setelah dibuka IHSG turun 1,51% ke level 6.387,73.

Selang 10 menit perdagangan, IHSG berusaha memangkas koreksi. Namun masih berkutat di zona merah dengan penurunan lebih dari 1%. 

Hingga pukul 09.15 WIB, sebanyak 338 saham turun, 114 naik dan 148 tidak berubah. Nilai transaksi mencapai Rp 1,98 triliun yang melibatkan 1,79 miliar saham dalam 148.010 kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, secara sektoral pemberat utama IHSG hari ini adalah saham bahan baku yang secara kolektif turun 2,01%. Lalu diikuti sektor finansial yang merosot 1,65% dan properti 1,77%. 

Hanya dua sektor yang berada di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, yaitu energi dan kesehatan. Itupun penguatan keduanya terbilang tipis atau masing-masing 0,22% dan 0,01%.

Masih berdasarkan data yang sama, saham BBRI menjadi pemberat utama IHSG dengan berkontribusi -27,67 indeks poin. BBRI pada awal perdagangan hari ini telah turun 3,86% ke level 3.490. 

Begitu pula dengan saham bank jumbo lain, seperti BMRI yang turun 0,86% dan berkontribusi -3,57 indeks poins. Lalu BBNI turun 2,07% dengan kontribusi -3,29 indeks poin. 

Pasar domestik memang masih dihantui sentimen negatif. Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam MSCI dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW). Pelemahan ini dikaitkan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang melemah serta menurunnya profitabilitas sektor siklikal.

Selain itu, hari ini, 28 Februari 2025, Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan melakukan cutoff perubahan bobot saham Indonesia dalam indeks globalnya. Efektif per 3 Maret 2025, MSCI mengurangi bobot Indonesia dari 2,2% menjadi 1,5%, yang diperkirakan memicu tekanan jual dari investor asing dalam beberapa hari ke depan.

Sebagaimana diketahui, aksi jual asing telah menjadi tekanan berat bagi IHSG. Dalam empat hari terakhir, investor asing mencatat net sell sebesar Rp3,47 triliun pada Senin, Rp1,6 triliun pada Selasa, dan Rp323,56 miliar pada Rabu, serta Rp 1,88 triliun pada Kamis kemarin.

Sebelumnya, MSCI telah memangkas jumlah konstituen saham Indonesia secara bertahap. Dalam rebalancing terbarunya, MSCI tidak menambah saham baru di kategori large cap Indonesia, tetapi justru mengeluarkan tiga saham yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). MDKA dan INKP kini masuk ke kategori small cap, sedangkan UNVR dikeluarkan sepenuhnya dari daftar konstituen MSCI. Perubahan ini mempersempit cakupan investasi asing di pasar saham domestik.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump kembali mempertegas tabuhan genderang perang dagangnya dengan mengumumkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada sebesar 25% akan mulai berlaku pada 4 Maret, sementara China akan dikenakan tambahan tarif 10% pada tanggal yang sama. Keputusan ini memperkuat kebijakan proteksionisme ekonomi yang menjadi ciri khas pemerintahannya, sekaligus menambah ketidakpastian di pasar global. 

Wednesday, February 26, 2025

Bukti Kelas Menengah RI Makin Susah, Terlihat dari QRIS

 

Pembeli memindai kode batang pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) saat melakukan transaksi di Pasar Santa, Jakarta, Senin (30/12/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pembeli memindai kode batang pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) saat melakukan transaksi di Pasar Santa, Jakarta, Senin (30/12/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia dilanda isu daya beli menurun dan turun kelas sepanjang tahun lalu. Bahkan, itu terlihat dari transaksi QRIS yang terpantau turun di beberapa bank.

Ini menambah sekian pertanda fenomena turun kelasnya para kelas menengah ke kelompok menengah rentan dan rentan miskin. Mengacu pada catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah di Indonesia 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk pada 2019. Lalu, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%. Artinya ada sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah yang turun kelas. Karena, data kelompok masyarakat kelas menengah rentan atau aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta atau 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang atau 49,22% dari total penduduk.

Demikian juga dengan angka kelompok masyarakat rentan miskin yang ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang atau 20,56%, menjadi 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk pada 2024. Artinya, banyak golongan kelas menengah yang turun kelas kedua kelompok itu.

Terkait hal tersebut, Bank Jatim (BJTM) mencatat fenomena berkurangnya kelas menengah di Indonesia tercermin dalam transaksi QRIS sejak Juni hingga Agustus 2024 yang tercatat anjlok.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman memaparkan nominal transaksi di QRIS Merchant mencapai Rp176,30 miliar pada Juni 2024. Jumlah itu kemudian turun menjadi Rp127,91 miliar pada Juli, dan hanya naik tipis Rp130,51 miliar pada Agustus.

"Dari data yang ada menunjukkan transaksi QRIS mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2024 memang mengalami penurunan yang cukup tajam, namun bila ditarik 8 bulan terakhir tetap mengalami peningkatan," ujar Busrul saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Senin (24/2/2025).

Nominal QRIS Merchant Bank Jatim bulan Agustus memang bertumbuh jika dibandingkan dengan nominal Januari, yang sebesar Rp76,11 miliar. Namun, tren penurunan transaksi QRIS ini terjadi mulai bulan Juni hingga Agustus, berbarengan dengan deflasi inti yang terjadi selama empat bulan beruntun sejak Mei.

Meskipun demikian, Busrul menyampaikan bahwa transaksi melalui tabungan digital Bank Jatim, J Connect mobile dan kartu debit relatif masih tumbuh positif.

Sementara itu, Bank Oke Indonesia (DNAR) atau OK Bank Indonesia mengalami penurunan pada tabungan yang terhimpun. Direktur Kepatuhan OK Bank Efdinal Alamsyah menyampaikan bahwa tabungan yang terhimpun turun sekitar 12% secara tahunan atau year on year (yoy) per 4 September 2024.

Menurut Efdinal, menurunnya daya beli membuat nasabah mengalihkan pengeluaran mereka ke kebutuhan dasar atau barang yang lebih esensial.

"Ini bisa tercermin dari perubahan pola transaksi, misal penurunan pada transaksi di kategori seperti hiburan atau restoran, sementara ada peningkatan dalam kategori seperti bahan makanan atau kebutuhan rumah tangga," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia.

Sementara BJB (BJBR), mengatakan dampak dari tren penurunan konsumsi kelas menengah membuat nilai transaksi nasabah menurun. Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan frekuensi transaksi di BPD pentolan itu masih bertumbuh, tetapi nilainya telah menurun.

"Mengenai tren konsumsi pada kelas menengah ini melalui transaksi channel elektronik khususnya secara tren kami melihat dari sisi frekuensi masih bertumbuh, namun yang menjadi perhatian adalah value yang diperoleh atas nilai uang yang ditransaksikan," kata Yuddy saat dihubungi CNBC Indonesia.

Misalkan, katanya, nasabah dalam kesehariannya menghabiskan Rp100 ribu rupiah untuk membeli 10 barang, kini yang dihabiskan dengan nominal yang sama, hanya untuk 8-9 barang saja.

"Artinya bukan dari jumlah nilai uang yang dihabiskan, tetapi dari daya beli uang tersebut, inflasi dan daya beli telah menekan daya beli," jelas Yuddy.

Bank swasta terbesar RI, BCA (BBCA) juga tak terelakkan dari penurunan kelas menengah. Meskipun Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa tren tersebut tidak berpengaruh pada transaksi QRIS atau debit, ia mengakui bahwa kredit retail terdampak.

"So far kredit retail yang lebih berat," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia.

Meskipun begitu, Jahja mengatakan kredit konsumsi seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) di BCA tetap bertumbuh karena bunga yang murah. "Naik, KPR dan KKB bagus karena bunga murah," katanya.

Monday, February 24, 2025

Susunan Organisasi Danantara Indonesia: CEO Rosan, Ketua Dewas Erick

 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani dalam peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara), (24/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam peluncuran Danantara Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).



Sebelum peluncuran BPI Danantara, Prabowo meneken sejumlah beleid terkait BUMN dan BPI Danantara, yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Selanjutnya, Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kalau Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani akan menjabat sebagai CEO Danantara Indonesia. "Iya Pak Rosan," katanya.

Sedangkan untuk CIO dan COO masing-masing akan dijabat oleh Founder AC Ventures Pandu Sjahrir dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria. Sementara untuk ketua dewan pengawas akan dijabat Menteri BUMN Erick Thohir dan wakil ketua dewan pengawas ditempati eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad.

Lalu, bagaimana dengan posisi mantan presiden? "Salah satu dewan," ujar Airlangga tanpa memberikan perincian.

Friday, February 21, 2025

Kabar Baik Buat Pencari Kerja, BUMN Buka Rekrutmen 2025

 

PLTGU Jawa 1 resmi beroperasi. (Dok. Pertamina)
Foto: PLTGU Jawa 1 resmi beroperasi. (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lowongan kerja perusahaan pelat merah kembali dibuka melalui Rekrutmen Bersama BUMN (RBB). Program ini memberikan kesempatan pencari kerja untuk bergabung dengan ekosistem BUMN.

Kementerian BUMN mendukung RBB 2025 sebagai bagian dari Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Inisiatif ini bertujuan membangun sumber daya manusia unggul untuk masa depan Indonesia.

"Kesempatan ini bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi tentang masa depanmu dan Indonesia. Rekrutmen Bersama BUMN 2025 kembali hadir untuk memberikan peluang bagi putra-putri terbaik bangsa melalui kolaborasi dengan Forum Human Capital Indonesia," sebagaimana dikutip dari laman resmi @kementerianbumn, dikutip Jumat (21/2/2025).

Program ini terbuka bagi fresh graduates maupun tenaga berpengalaman. Jenjang pendidikan yang dapat mendaftar mencakup lulusan SMA/sederajat, D3, D4/S1, dan S2.

Selain kategori Reguler/Umum, RBB 2025 juga menyediakan jalur khusus bagi penyandang disabilitas. Selain itu, RBB 2025 juga membuka lowongan kerja (loker) jalur khusus untuk Putra/Putri Papua.

Patut dicatat, seluruh proses rekrutmen ini tidak dipungut biaya apa pun. Informasi lebih lanjut mengenai RBB 2025 dapat dipantau melalui kanal resmi Forum Human Capital Indonesia, lewat Instagram @forumhumancapitalindonesia atau melalui situs www.fhci.id.

Seleksi RBB 2025 terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui peserta. Prosesnya dimulai dengan registrasi, seleksi administrasi, serta serangkaian tes daring dan wawancara. Berikut merupakan rangkaian tahapannya:

Tahapan seleksi pada Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025

- Registrasi
- Seleksi Administrasi
- Online Test 1 (TKD, AKHLAK, Wawasan Kebangsaan)
- Online Test 2 (Tes Bahasa Inggris* dan Learning Agility)
- Tes Kemampuan Bidang di masing2 BUMN (Psikotes, Wawancara, Tes Kesehatan, dan lain-lain)
- Pengumuman Akhir

*khusus untuk jenjang pendidikan SMA, tidak ada tes bahasa inggris

Wednesday, February 19, 2025

Dalam 6 Bulan, Saham Emiten Ini Naik 2.539%! Auto Digembok Bursa

 

Multipolar
Foto: dok Multipolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan pemberhentian sementara (suspensi) perdagangan saham atas emiten pedagang elektronik PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) pada Selasa, (18/2/2025).

Suspensi MLPT akan dimulai pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu, (19/2/2025). Hal ini sebagaimana mengacu pada Pengumuman Bursa Peng-SPT-00037/BEI.WAS/02-2025.

Suspensi ini dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang keputusan investasinya."BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai," sebagaimana tertuang dalam pengumuman dalam laman resmi BEI.

Mengutip data pasar, harga saham MLPT pada perdagangan Selasa lalu tercatat naik 19,98% ke harga Rp38.275 per saham. Harga saham MLPT juga naik 25% dalam sepekan, 109,7% sebulan dan naik 2.539,6% dalam 6 bulan.

Friday, February 14, 2025

Prabowo Bakal Luncurkan Danantara: Kita Mulai 20 Proyek Miliaran Dolar

 

Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam World Governments Summit, Kamis (13/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam World Governments Summit, Kamis (13/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan segera meluncur pada 24 Februari 2025. Badan pengelola investasi baru Indonesia tersebut memulai dengan proyek bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat berbicara sebagai keynote speaker di forum internasional World Government Summit, Kamis (13/2/2025)Prabowo mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar.

"Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Prabowo, Danantara akan menjadi pendorong perekonomian Indonesia lebih cepat dari sebelumnya. Termasuk untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%.

"Saya sangat yakin, saya sangat optimistis. Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh," kata Prabowo.

Adapun evaluasi awal badan ini lebih dari US$ 900 miliar Aset Dalam Pengelolaan (AUM), atau setara Rp 14.710 Triliun (Rp Rp 16.345/US$).

"Danantara, yang akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kita ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain," kata Prabowo