Thursday, March 27, 2025

BRI (BBRI) Bagi Dividen Rp 51,74 Triliun, Simak Jadwalnya

 

Dok BRI
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) merestui pembagian dividen dengan porsi 85% dari laba bersih tahun buku 2024 atau Rp 51,74 triliun.

Nilai dividen tersebut setara dengan Rp 345 per lembar saham. Adapun sumber dananya akan berasal dari laba tahun buku 2024.

Diketahui, pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 20,46 triliun atau setara dengan Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen final yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 208,40.Sebagai informasi, BRI berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun, naik tipis atau 0,36% secara tahunan (yoy). Lantas, kapan jadwal pembagian dividen BBRI? Berikut penjelasannya dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Jadwal Dividen BRI

- Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (cum Dividen) di Pasar Reguler dan Negosiasi: 10 April 2025
- Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (cum Dividen) di Pasar Tunai: 14 April 2025
- Awal Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (ex Dividen) di Pasar Reguler dan Negosiasi: 11 April 2025
- Awal Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (ex Dividen) di Pasar Tunai: 15 April 2025
- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 14 April 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen: 23 April 2025

Wednesday, March 26, 2025

IHSG Naik Kencang, Tiba-Tiba Ada Transaksi Nego Rp 18 Triliun

 

Permen YUPI
Foto: Permen YUPI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Rabu hari ini (26/3/2025), saham PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) diperdagangkan di pasar nego bernilai jumbo. Merujuk data sampai pukul 10.00 WIB, transaksi nego secara net sebanyak Rp18,37 triliun.

Transaksi tersebut terjadi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju kencang pagi ini. 

Aksi nego ini merupakan salah satu agenda yang dilakukan perusahaan setelah IPO, yakni mengganti kepemilikan pengendali dari PT Sweets Indonesia (PTSI) dan Daniel Budiman menjadi PT Confectionery Consumer Products Indonesia (CCPI).

CCPI mengakuisisi 90% saham YUPI yang berasal dari PTSI sebanyak 89,90% dan Daniel Budimen 0,10%. CCPI ini akan menjadi pengendali dari YUPI.

Adapun dari porsi tersebut, tepat dengan nilai transaksi nego hari ini sebanyak Rp18,37 triliun dari total kapitalisasi pasar YUPI senilai Rp19,48 triliun.

Struktur kepemilikan YUPIFoto: Prospektus
Struktur kepemilikan YUPI

Perubahan pengendalian perusahaan terjadi setelah Robin Ong Eng Jin mengakuisisi perusahaan tersebut melalui CCPI sesuai dengan Surat Pernyataan tertanggal 24 Februari 2025.

Setelah akuisisi selesai, selanjutnya ada sosok Robin Ong Eng Jin yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan PT CCPI. Akuisisi ini menjadi bagian dari strategi ekspansi yang lebih luas di sektor makanan ringan di Asia.

"PT CCPI menyatakan Robin Ong Eng Jin sebagai pemilik manfaat dari PT CCPI berdasarkan Peraturan Presiden No. 13/2018," tulis perusahaan dalam prospektus IPO yang dikutip, Jumat (7/3/2025).

Menurut prospektus, rencana akusisi ini dilakukan tidak akan lebih dari lima hari sejak resmi listing di bursa kemarin Selasa (25/3/2026).

Sebagai informasi, PT CCPI secara tidak langsung sahamnya dimiliki seluruhnya oleh Confectionery Products (Holdings) Limited ("CPHL"), perusahaan yang didirikan di Kepulauan Cayman

PT CCPI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perusahaan holding. Perusahaan ini secara tidak langsung dimiliki oleh Confectionery Products (Holdings) Limited (CPHL), yang berbasis di Kepulauan Cayman.

Berdasarkan data per 10 Februari 2025, Affinity Fund yang terdiri dari APF V dan APF V2 memegang 98% saham CPHL masing-masing dengan porsi 59% dan 39%. Untuk informasi, Affinity Fund merupakan perusahaan investasi milik Affinity Equity Partners.

Dengan struktur tersebut, Affinity Fund menjadi penerima manfaat utama YUPI melalui rantai kepemilikan di CPHL dan PT CCPI.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

Tuesday, March 25, 2025

Mandiri (BMRI) Mau Umumkan Perubahan Direksi & Dividen, Ini Bocorannya

 

Gedung Bank Mandiri
Foto: Dok: Bank Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Auditorium Plaza Mandiri hari ini, Senin (25/3/2025) pukul 14.00 WIB. Rapat ini terdiri dari delapan agenda.

Salah satu agenda yang ditunggu-tunggu adalah agenda terakhir atau ke-8, yakni perubahan susunan pengurus Bank Mandiri. Saat ini terdapat empat jabatan direksi yang lowong, usai pengumuman struktur Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan RUPST PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) kemarin.

Di Danantara, Director of Intitutional Relations BMRI Rohan Hafas diumumkan sebagai managing director stakeholder management dan Director of Compliance and Human Capital BMRI Agus Dwi Handaya diumumkan sebagai managing director. Sementara di BRI, Director of Network & Retail Banking BMRI Aquarius Rudianto telah diangkat menjadi Direktur Network dan Retail Funding.Sementara itu, periode jabatan sejumlah direksi BMRI seperti Direktur Utama Darmawan Junaidi dan Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar akan berakhir tahun ini. Kabar yang beredar mengatakan Alexandra akan mengisi jabatan wakil ketua dewan komisioner atau ketua dewan komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebelumnya, ia sempat diisukan sebagai calon Direktur Utama BRI baru, namun Hery Gunardi yang kemari diumumkan mengisi jabatan tersebut.

Selain itu, agenda penting yang ditunggu-tunggu investor adalah pengumuman dividen Bank Mandiri. Bank Mandiri telah mengantongi labaRp 55,78 triliun sepanjang 2024.Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp 55,06 triliun.

Bank pelat merah tersebut menyatakan berkomitmen untuk membagikan keuntungan dalam bentuk dividen kepada para investor.

Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%.

"Ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya dalam paparan kinerja keuangan kuartal IV-2024, Rabu (5/2/2025) lalu.

Monday, March 24, 2025

Dipimpin Rosan Roeslani, Ini Susunan Lengkap Pengurus Danantara

 

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan struktur kelembagaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). (CNBC Indonesia/Mentari Puspadini)
Foto: Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan struktur kelembagaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). (CNBC Indonesia/Mentari Puspadini)

Jakarta, CNBC Indonesia — Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengumumkan susunan lengkap pengurus. 

Rosan mengatakan bahwa Danantara dibantu oleh head hunter dari dalam dan luar negeri. "Dalam pemilihan nama ini, kami interview untuk pastikan tim yang ada saat ini, tidak hanya expert, tapi punya hati yang sama, yaitu pengabdian kepada negara dan bangsa," katanya dalam konferensi pers Meet The Team Danantara, Senin (24/3/2025).


Dia juga mengatakan bahwa pencarian pengurus Danantara tidak mudah. "Ternyata untuk dapat orang-orang yang baik terpilih, dan sesuai kompetensinya punya record yang jelas, kami akui tidak mudah," kata Rosan.

Adapun berikut susunan lengkap pengurus Danantara:

Board of Danantara
- Kepala Badan/Chief Executive Officer (CEO) Rosan Roeslani
- Chief Operational Officer (COO) Dony Oskaria
- Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir

Dewan Pengawas
- Erick Thohir
- Muliaman Hadad
- Para Menko dan Mensetneg

Dewan Pengarah
- Joko Widodo (Jokowi)
- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Dewan Penasihat
- Ray Dalio
- Helman Sitohang
- Jeffrey Sachs
- Chapman Taylor
- Thaksin Shinawatra

Komite Pengawasan dan Akuntabilitas
- Ketua PPATK
- Ketua KPK
- Ketua BPK
- Ketua BPKP
- Kapolri
- Jaksa Agung

Managing Director
- Managing Director Legal: Robertus Bilitea
- Managing Director Risk & Sustainability: Lieng-Seng Wee
- Managing Director Finance: Arief Budiman
- Managing Director Treasury: Ali Setiawan
- Managing Director Global Relations & Governance: Mohamad Al-Arief
- Managing Director Stakeholder Management: Rohan Hafas
- Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat
- Managing Director Human Resources: Sanjay Bharwani
- Managing Director/Chief Economist: Reza Yamora Siregar
- Managing Director Head of Office: Ivy Santoso

Komite Manajemen Risiko: John Prasetio

Komite Investasi dan Portofolio: Yup Kim

Holding Operasional 

- Managing Director: Agus Dwi Handaya
- Managing Director: Febriany Eddy
- Managing Director Risk: Riko Banardi

Holding Investasi 

- Managing Director Finance: Djamal Attamimi
- Managing Director Legal: Bono Daru Adji
- Managing Director Investment: Stefanus Ade Hadiwidjaja